Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

50

C. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data dalam penelitian ini, antara lain: 1. Informan Dalam penelitian tindakan kelas PTK ini yang menjadi informan adalah guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI IS 3 yaitu Ibu Dra. T.A .Dwi Nuraini. 2. Tempat atau lokasi Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sekolah ruang kelas XI IS 3 SMA Negeri 2 Surakarta. 3. Peristiwa Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar akuntansi ketika model pembelajaran Numbered Heads Together NHT diaplikasikan. 4. Dokumen atau arsip Dokumen dan arsip juga merupakan sumber data yang penting artinya dalam penelitian tindakan kelas. Dokumen dan arsip sebagai sumber data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dokumen atau arsip sekolah mengenai data siswa dan prestasi belajar siswa dilihat dari nilai siswa

D. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki keadaan yang kurang memuaskan dan atau untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.. 51 Zainal Aqib 2008: 19 menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran”. Suharsimi Arikunto 2009: 2 menyatakan bahwa ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, maka ada tiga pengertian yang dapat diungkapakan, yaitu : 1. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan untuk mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara tertentu dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan – menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kalas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kalas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Berdasarkan gabungan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu1 penelitian,2 tindakan,3 kelas, dan dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Karakteristik PTK menurut Zainal Aqib 2008: 16 meliputi : 1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional. 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya. 3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. 4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. 5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. 52 Penelitian Tindakan Kelas berasal dari sitilah Classroom Action Research yang disingkat CAR. Penelitian ini muncul karena adanya kesadaran pelaku kegiatan yang merasa tidak puas dengan hasil kerjanya. Dengan disadari atas kesadaran sendiri, pelaku yang bersangkutan mencoba menyempurnakan pekerjaannya, dengan cara melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang, prosesnya diamati dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang dirasakan memberikan hasil yang lebih baik dari semula. Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu : 1 Perencanaan tindakan, 2 Pelaksanaan tindakan, 3 ObservasiPengamatan dan 4 Refleksi. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah tunggal tetapi rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Informasi yang diperoleh dari langkah refleksi merupakan bahan yang tepat untuk menyusun rencana siklus berikutnya. Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007 : 74 Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pengamatan Pengumpulan Data I Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan Pengumpulan Data II Refleksi II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berikutnya Pelaksanaan Tindakan I 53 Keterangan : Rincian kegiatan pada tahapan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Mengidentifikasi cara menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benar- benar factual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya, masalah cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran, dan masalah pun harus dalam jangkauan kemampuan peneliti. b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan melatarbelakangi PTK. c. Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun kalimat pernyataan. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan oleh guru. e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu. f. Membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu 54 menjelaskan a Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan,b Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, c Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa, d Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya, e Jenis intrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan datapengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.

3. Observasi dan interpretasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan scenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kualitatif hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain atau data kuantitatif yang menggambarkan kreatifitas siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain sebagainya. Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. 55

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data diketahui dengan nama teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas biasanya berupa metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. 1. Observasi Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran di kelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi hanya dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses. 2. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa mengenai proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dan bagaimanakah respon atau hasil yang timbul dari proses pembelajaran tersebut. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin dimana penginterview memberikan pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, namun cara menyampaikan pertanyaan tersebut tergantung pada kebijaksanaan interviewer. 3. Dokumentasi Merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data dan mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran saat penelitian dilaksanakan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan bahan-bahan yang berhubungan dengan hasil yang sedang diteliti, baik dari sumber dokumen maupun dari buku-buku. Teknik ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa dokumen sekolah, catatan-catatan, daftar hadir siswa, hasil karya siswa, dsb. 56 4. Tes Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Tes dilakukan dengan dua cara, yaitu tes tertulis dan praktek atau lisan dengan mendemonstrasikan pekerjaan mereka di depan kelas.

F. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 7 59

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 2010

0 3 100

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN METODE PENGAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IS 4 SMA NEGERI I KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 111

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 7

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI WONOREJO 1 TAHUN AJARAN 201

0 0 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI I KARANGANYAR TAHUN 2014/2015.

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA XI IPS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 8