Proses Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

57 mampu mmecahkan masalah yang sedang dihadapi. Hipoteisis tindakan pada penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Numbered Heads Together. 5. Tahap Observasi atau Pengamatan Tahap observasi yaitu tahap pelaksanaan pengamatan oleh peneliti. Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data. 6. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti menuyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.

G. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IS 3 SMA Negeri 2 Surakarta melalui pengoptimalan penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together NHT. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam suatu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : 1 Perencanaan Tindakan, 2 Pelaksanaan Tindakan, 3 Observasi, dan 4 Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam dua siklus. 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan adalah menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam tindakan dengan penggunaan Numbered Heads Together yang meliputi: 1 Silabus dan RPP mata pelajaran Akuntansi khususnya materi yang akan disampaikan Laporan Keuangan 58 2 Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis lembar penilaian jawaban siswa serta lembar observasi. 3 Menetapkan indikator ketercapaian. Tabel 2. Indikator Ketercapain Belajar Siswa Aspek yang diukur Persentase target capaian Cara mengukur Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran 60 Diamati saat pembelajaran menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ketuntasa hasil belajar standar nilai 65 80 Dihitung berdasarkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai 65 dianggap telah mencapai ketuntasan belajar b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan adalah dengan melaksanakan skenario pembelajaran. Adapun skenario pembelajaran tersebut adalah: 1 Guru membuka proses belajar mengajar. 2 Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa. 3 Guru mereview materi yang telah disampaikan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa akan materi. 4 Guru memberikan pengarahan tentang metode NHT. 5 Siswa dibagi menjadi delapan kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari empat atau lima siswa dan setiap anggota kelompok mendapatkan nomor urut. Anggota kelompok ini akan sama sampai materi tentang Laoran Keuangan selesai diajarkan. 59 6 Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan yakni tentang Laporan Laba Rugi. 7 Guru memberikan kesempatan kapada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan. 8 Guru memberikan soal kepada siswa untuk berdiskusi Heads Together di dalam kelompoknya dan menjawab soal-soal yang telah diberikan dengan memberikan batas waktu. 9 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara memanggil siswa dengan menyebut salah satu nomor anggota kelompok untuk menjawab soal yang telah diberikan. 10 Guru membahas secara bersama-sama soal yang belum dipahami siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas. 11 Guru menutup proses belajar mengajar. c. ObservasiPengamatan Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik Numberd Heads Together NHT dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok. d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil pengamatan sehingga diperoleh suatu kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam siklus II. 2. Siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Berbeda 60 pada siklus I, pada siklus II materi yang digunakan adalah materi lanjutan dari siklus I yaitu Menyusun Laporan Perubahan Modal. 3. Siklus III Pada siklus III perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Pada siklus III materi yang digunakan adalah materi lanjutan dari siklus II yaitu Menyusun Neraca. 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Riwayat Singkat

Berdasarkan sejarah berdirinya, SMA Negeri 2 Surakarta terbagi atas tiga periode, yaitu :

a. Periode Pra Berdirinya SMA Negeri 2 Surakarta

1 Pada bulan Agustus 1943 Masa pendudukan Jepang, Mr. Widodo Sastrodingrat sebagai Kepala Bagian Pendidikan Kasunanan memprakarsai berdirinya Sekolah Menengah Tinggi setingkat AMS Algement Middle Baare School 2 Pada tanggal 3 November 1943 SK XII1943 diresmikan berdirinya SMT Negeri Sala di Manahan dengan nama Koto Chu Gakko Sekarang SMP Negeri 1 Surakarta dipimpin Mr. Widodo Sastrodiningrat dan Wakil Pimpinan S. Djajeng Soegianto, kelas dan jumlah siswa terdiri atas Kelas IA Sosial Budaya 33 siswa, Kelas I B Pasti Alam 34 siswa. 3 Pada tanggal 1 Agustus 1944, Pimpinan sekolah diserahkan kepada S. Djajeng Soegianto karena Mr. Widodo merangkap sebagai Kepala bagian Pendidikan Kasunanan. 4 Pada bulan April 1945, Pimpinan sekolah diserahkan kepada N. Barnawi, karena S. Djajeng Soegianto diangkat sebagai Pimpinan SMP Puteri di Pasar Legi Sala. 5 Pada bulan Agustus 1945, setelah Perang Dunia ke-2 dan Indonesia merdeka, SMT Negeri Sala diserahkan kepada Kantor Pendidikan Mangkunegaran dibawah Kantor Barayawiyata. 6 Pada bulan November 1945, SMT Negeri Sala ditutup, karena sebagian besar pelajar berjuang di garis depan. Gedung sekolah dipakai untuk asrama BPI Barisan Polisi Istimewa yang anggotanya terdiri dari pelajar-pelajar SMT sendiri. Sedangkan para Guru dan

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 7 59

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 2010

0 3 100

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN METODE PENGAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IS 4 SMA NEGERI I KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 111

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 7

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI WONOREJO 1 TAHUN AJARAN 201

0 0 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI I KARANGANYAR TAHUN 2014/2015.

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA XI IPS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 8