42 Sedangkan kelemahan dari NHT adalah :
1 Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru. 2 Tidak semua anggota kelompok dipanggil lagi oleh guru.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran dengan metode NHT pada penelitian ini adalah :
1. Guru mereview materi yang telah disampaikan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa akan materi. 2. Guru memberi pengarahan tentang metode NHT kepada siswa. Kemudian
siswa dibagi menjadi delapan kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari empat atau lima siswa dan siswa berada dalam kelompok yang sama
sampai materi tentang Laporan Keuangan yang diajarkan selesai. 3. Guru menyampaikan materi yang tentang penyusunan Laporan Keuangan.
4. Guru memberikan soal kepada siswa untuk berdiskusi Heads Together di dalam kelompoknya dengan memberikan batas waktu.
5. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara memanggil siswa dengan menyebut salah satu nomor anggota kelompok untuk menjawab
soal yang telah diberikan. 6. Guru membahas secara bersama-sama soal yang belum dipahami siswa
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas.
7. Memberikan soal tes untuk masing-masing individu setelah pokok bahasan tentang kertas kerja selesai disampaikan.
Penunjukan penyaji secara acak ini dilakukan dengan tujuan agar siswa bersungguh-sungguh dalam melakukan diskusi kelompoknya, sehingga siswa
dapat benar-benar menguasai materi yang diajarkan.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads
Together NHT antara lain :
43 1. Siti Kurniawati 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan
Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT Siswa Kelas X Di SMK Pancasila 5
Wonogiri Tahun Ajaran 20082009, menyimpulkan bahwa penggunaan metode NHT terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, keaktifan
siswa dalam pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Sehingga penggunaan metode ini efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa. 2. Arlina Dewi Kurniawati 2008 dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Numbered Heads Together NHT Terhadap Prestasi Belajar Matemetika
Ditinjau Dari Perhatian Orang Tua Siswa Tahun Ajaran 20082009, menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Numbered Heads
Together menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada dengan memakai metode ekspositori pada sub pokok bahasan sistem persamaan
linear dua peubah. 3. Meliyani 2006, dalam penelitian yang berjudul Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 15 Bandung
Tahun Ajaran 20062007, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model konvensional
dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan ternyata hasil belajar siswa yang menggunakan
NHT lebih baik dari siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Persamaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan penelitian dari Siti Kurniawati, Arlina Dewi.K dan Meliyani adalah sama-sama
menggunakan metode Numbered Heads Together NHT dalam penelitian. Sedangkan perbedaannya yaitu bahwa penelitian yang dilakukan oleh Siti
Kurniawati dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK untuk mata
44 pelajaran akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Arlina Dewi. K adalah di
SMA sedangkan Meliyani di SMP, keduanya memakai sama-sama mata pelajaran matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Kurniawati menggunakan
variabel prestasi belajar, sedangkan Arlina Dewi. K menggunakan variabel prestasi belajar dan perhatian orang tua siswa dan Meliyani menggunakan variabel
hasil belajar.
C. Kerangka Pemikiran