commit to user
6 Strategi pembelajaran IPS hendaknya bertumpu pada keanekaragaman sumber dan media pembelajaran.
7 Program PS hendaknya dapat membantu subjek didik mengembangkan pengalaman belajar baik dalam kegiatan kelompok besar, kelompok kecil
maupun secara individu. 8 Program PS hendaknya mendukung program sekolah dan program
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pendekatan, strategi, model atau metode pembelajaran sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun hasilnya adalah sebagai
berikut: 1. Penelitian Arsiti
Dari hasil
penelitiannya menunjukkan
bahwa setelah pemberian perlakuan, peningkatan yang dicapai antara lain adalah kreativitas siswa meningkat ditinjau
dari kualitas maupun kuantitas. Artinya kemampuan memunculkan ide, bertanya, berpendapat, keberanian presentasi, sikap pantang menyerah, sikap
humor, rasa percaya diri siswa meningkat dari tingkat sederhana ke tingkat tinggi. Dalam kemampuan belajar mandiri, peningkatan yang dicapai adalah
siswa berminat terhadap pelajaran IPS , motivasi, dapat mengatasi masalah, memiliki rasa ingin tahu dan mengetahui makna belajar.
2. Penelitian Sunarto Dari hasil penelitiannya berjudul Pengaruh Pendekatan Pakem dan
Konvensional terhadap Kemandirian Belajar Siswa Ditinjau dari Motivasi belajar,
commit to user
menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan melalui proses pembelajaran di sekolah dengan menerapkan pendekatan PAKEM dengan
memperhatikan karakteristik dan motivasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
1. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw untuk
Meningkatkan Belajar Mandiri Siswa
Komponen kegiatan belajar mengajar meliputi kurikulum dengan materi yang terkandung di dalamnya, pendekatan dan strategi pembelajaran, metode dan
media pembelajaran, siswa sebagai subyek didik, dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna
atau pemahaman terhadap suatu konsep atau suatu peristiwa. Sedangkan kegiatan mengajar merupakan upaya mendorong minat, motivasi, dan tanggung jawab pada
siswa untuk selalu menggali seluruh potensi diri dalam membangun gagasan dan menerapkan dalam kehidupan nyata. Agar siswa mampu belajar mandiri guru
harus mampu menciptakan strategi tertentu yang bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi siswa, sarana prasarana dan sosial budaya sekitar siswa.
Pembelajaran kolaboratif
model jigsaw merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal. Pembelajaran
kooperatif model jigsaw dapat digunakan secara efektif ditiap level dimana tiap siswa telah mendapatkan ketrampilan pemahaman, membaca maupun ketrampilan
kelompok untuk belajar bersama, jenis materi yang paling mudah digunakan
commit to user
dalam model pembelajaran ini adalah bentuk naratif seperti ditemukan dalam literatur, penelitian sosial, membaca dan ilmu pengetahuan. Materi pengetahuan
harus mengembangkan konsep dari pada mengembangkan ketrampilan sebagai tujuan umum. Pembelajaran kooperatif model jigsaw yang diterapkan pada
pembelajaran diharapkan dapat mendorong minat, motivasi, haus pengetahuan, peka terhadap perubahan yang terjadi, selalu mengikuti trend isu dari media masa,
mengetahui peristiwa lokal, nasional dan internasional, serta mampu mengatasi masalah pada dirinya. Kemandirian belajar siswa juga dapat dipantau melalui hasil
pekerjaan siswa selama proses belajar dan tugas rumah. Apabila tugas-tugas tersebut mampu dikerjakan sesuai target waktu yang ditentukan dan hasilnya
maksimal maka dapat dikatakan siswa telah mampu belajar mandiri.
2. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Pembelajaran kooperatif model jigsaw menggabungkan konsep pembelajaran pada teman sekelompok dalam usaha membantu belajar dengan
pembelajarannya sendiri, untuk meningkatkan rasa tanggung jawab pada dirinya sendiri dan pembelajaran pada orang lain.
Dengan demikian apa yang telah dipelajari akan tersimpan baik dalam memorinya. Sewaktu-waktu konsep tertentu yang telah dipelajarinya ditanyakan
maka siswa dengan mudah membuka kembali memorinya. Indikator sukses atau tidaknya proses pembelajaran akan diketahui dari hasil belajar siswa. Hasil belajar
dapat diukur melalui kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor, yang dapat diamati saat proses pembelajaran, unjuk kerja, produk laporan pengamatan, dan
commit to user
dari data hasil tes siswa secara tertulis. Seorang siswa dikatakan telah mencapai hasil belajar tuntas apabila memperoleh nilai 75.
D. Hipotesis Tindakan