Pelaksanaan Siklus IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR MANDIRI SISWA DAN HASIL BELAJAR IPS

commit to user

B. Pelaksanaan Siklus

1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan selama 3 minggu 6 x pertemuan a. Materi : Pengertian dan tujuan sosialisasi, Faktor yang mempengaruhi sosialisasi, Fungsi sosialisasi dalam pembentukan kepribadian b. Media yang dipergunakan dalam penelitian tindakan adalah : 1. Buku paket IPS untuk SMP Kelas VII, karangan Wahjudi Djaja, dkk. Tahun 2007, Penerbit Intan Pariwara, Klaten. 2. Buku Paket IPS untuk SMP KelasVII karangan Hasan Budi Sulistiyo, dkk. Tahun 2006, Penerbit, Erlangga. Jakarta. 3 Buku Wawasan Sosial 1 untuk SMP Kelas VII karangan Iwan Setiawan,dkk. Tahun 2008, Penerbit CV. Pelajar Pantai Utara. 4 Buku Referensi, Pengetahuan Geografi, Glorier : Jakarta tahun 2005. 5 Buku Pembelajaran IPS Terpadu dan Kontekstual untuk SMP kelas VII karangan Kuswardoyo-Anisa Tahun 2007, Penerbit Mediatama Surakarta. 6. Buku LKS Pakar untuk SMP kelas VII karangan Safitri Rohmadiyah Tahun 2009, Penerbit Aviva Klaten 7 Lembar Kegiatan Siswa LKS. 8 Hand Out. c. Beberapa alat yang dipergunakan dalam penelitian tindakan adalah : 1 Papan tuliswhite board, digunakan untuk membantu guru dan siswa menulis hal-hal penting ketika proses belajar mengajar berlangsung. 2 Lembar kegiatan diskusi untuk mengerjakan soaltugas yang didiskusikan 3 Kartu soal yang berisi soaltugas yang hendak didiskusikan commit to user 4 Lintingan untuk undian dalam pemberian tugas diskusi kelompok d. Pelaksanaan siklus kegiatannya meliputi: 1 Perencanaan Tindakan Planning Perencanaan dalam kegiatan PTK ini antara lain : 1 Menentukan kelas sebagai subyek penelitian dipilih kelas VII A. 2 Studi pendahuluan sebelum tindakan dilakukan berupa wawancara dengan dan kolabor, melihat dokumen nilai siswa dan tes tertulis tes kemampuan awal. 3 Menentukan sub konsep pembelajaran yang terdiri dari pengertian dan tujuan sosialisasi, faktor yang mempengaruhi sosialisasi, fungsi sosialisasi dalam pembentukan kepribadian 4 Menentukan alokasi waktu penelitian. 5 Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif model jigsaw dan metode lain sebagai pendukung pembelajaran. 6 Menentukan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran 2 Pelaksanaan Acting a Pendahuluan Guru mengecek mengecek kehadiran siswa dan membimbing siswa dalam kegiatan apersepsi dan motivasi. b Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti pembelajaran dilakukan dengan tindakan khusus yaitu pembelajaran kooperatif model jigsaw. Metode ini terdiri dari 4 tahap yaitu : commit to user 1 Membaca Siswa dibagi dalam 8 kelompok asal dengan anggota 4-5 orang dan kelompok ahli dengan anggota 7-8 orang. Daftar pertanyaan yang harus dijawab kelompok asal adalah sebagai berikut: 1 menjelaskan pengertian kepribadian, 2 menyebutkan faktor yang mempengaruhi kepribadian, 3 menjelaskan peran sosialisasi dalam pembentukan kepribadian 4 menyebutkan media sosialisasi dalam pembentukan kepribadian, 5 Menjelaskan tahapan pembentukan kepribadian Setiap kelompok mengambil lintingan yang sudah disiapkan oleh guru untuk ditukar dengan tugas yang harus dikerjakan. Siswa mendapat topik- topik, tim ahli kemudian membaca dan mempelajari materi tersebut untuk mendapat informasi. 2 Diskusi kelompok ahli Siswa melaksanakan diskusi dalam kelompok ahli sesuai tugasnya. Guru memotivasi siswa untuk dapat mencari jawaban dengan pengamatan dan telaah buku sumber. 3 Laporan kelompok Masing-masing ahli kembali kekelompok asalnya untuk menjelaskan dan untuk mengungkapkan ide yang telah dihasilkan dari diskusi kelompok ahli. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 4 Kuis tes 5 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan atau kuis kepada siswa secara lisan commit to user c Penutup Pada kegiatan ini penekanannya adalah pada evaluasi. Guru mengajukan pertanyaan yang bersifat konseptual untuk menguji apakah siswa telah benar -benar memahami kompetensi dasar yang diinginkan. Guru juga menambahkan informasi yang bersifat kekinian yang mendukung kompetensi yang sedang di kaji saat itu. Jenis evaluasi yang dilakukan guru antara lain : 1 Penilaian aspek kognitif berupa post test, yaitu menguji materi yang telah dibahas untuk mengetahui penguasaan siswa. Selain post test dapat juga dilaksanakan ulangan harian, guna mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. 2 Penilaian aspek psikomotor, dilakukan pada saat siswa mempraktekkan sosialisasi di sekolah, kelas, keluarga dan masyarakat. 3 Penilaian afektif dilakukan terhadap sikap atau perilaku siswa 4 Penilaian performen, ini dilakukan melalui sikap kerjasama dalam kelompok, tanggung jawab, kepemimpinan, adil, menghargai teman, berani, santun, mau bertanya, berpendapat dan kerapihan catatan siswa. 5 Penilaian portopolio, yaitu penilaian yang berupa sekumpulan tugas- tugas yang dibebankan pada siswa untuk kurun waktu tertentu, misalnya satu semester. 3 Tahap Observasi Observing Observasi dilakukan oleh observer terhadap aktivitas pembelajaran siswa ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kemadirian, dan alat commit to user evaluasi soal-soal setiap akhir pembelajaran untuk setiap siklus dan dilakukan tertulis. Guna mendukung hasil observasi dilakukan penjaringan data, wawancara dan learning logs siswa. 4 Refleksi Reflecting Semua data yang terkumpul akan diolah dengan beberapa langkah yaitu: a Reduksi data, apabila terdapat data yang tidak diperlukan. b Penyederhanaan data. c Tabulasi data. d Penyimpulan data. Selanjutnya hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi. Refleksi dilakukan oleh peneliti dengan melibatkan kolabor. Proses ini dilakukan dengan melihat keberhasilan maupun kelemahan pembelajaran pada siklus I. Refleksi dapat dilakukan setelah selesai melakukan observasi atau setelah menganalisis hasil wawancara. Dengan melihat perkembangan pada siklus I, hal-hal yang baik dimantapkan pada siklus II. Demikian pula jika terdapat kekurangan pada siklus I dperbaiki pada siklus II. Pada siklus I kemandirian belajar 30,50 . Aspek yang paling tinggi peningkatannya pada motivasi sebesar 52,50, sedangkan aspek yang paling rendah pada mengetahui makna belajar hanya 15,00 lihat lampiran 9,1 . Pada siklus I ini ketuntasan klasikal baru mencapai 74,25. Karena pada siklus I kemandirian belajar siswa dan hasil belajar IPS belum mencapai indikator yang telah ditetapkan maka peneliti melanjutkan tindakan pada siklus II. commit to user

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan selama 2 minggu 2 x pertemuan. a. Materi yang dibahas adalah : proses terjadinya interaksi sosial, syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor-faktor interaksi sosial b. Media yang dipergunakan dalam penelitian tindakan adalah : 1. Buku paket IPS untuk SMP Kelas VII, karangan Wahjudi Djaja, dkk. Tahun 2007, Penerbit Intan Pariwara, Klaten. 2. Buku Paket IPS untuk SMP KelasVII karangan Hasan Budi Sulistiyo, dkk. Tahun 2006, Penerbit, Erlangga. Jakarta. 3 Buku Wawasan Sosial 1 untuk SMP Kelas VII karangan Iwan Setiawan, dkk. Tahun 2008, Penerbit CV. Pelajar Pantai Utara. 4 Buku Referensi, Pengetahuan Geografi, Glorier : Jakarta tahun 2005. 5 Buku Pembelajaran IPS Terpadu dan Kontekstual untuk SMP kelas VII karangan Kuswardoyo-anisa Tahun 2007, Penerbit Mediatama Surakarta. 6. Buku LKS Pakar untuk SMP kelas VII karangan Safitri Rohmadiyah Tahun 2009, Penerbit Aviva Klaten 7 Lembar Kegiatan Siswa LKS 8 Hand Out. c. Beberapa alat yang dipergunakan dalam penelitian tindakan adalah : 5 Papan tuliswhite board, digunakan untuk membantu guru dan siswa menulis hal-hal penting ketika proses belajar mengajar berlangsung. 6 Lembar kegiatan diskusi untuk mengerjakan soaltugas yang didiskusikan 7 Kartu soal yang berisi soaltugas yang hendak didiskusikan 8 Lintingan untuk undian dalam pemberian tugas diskusi kelompok commit to user d. Pelaksanaan siklus kegiatannya meliputi: 1 Perencanaan Tindakan Planning Perencanaan dalam kegiatan PTK ini antara lain : Kegiatan perencanaan mengacu pada siklus I, dengan lembar kegiatan yang disesuaikan dengan topik siklus II 2 Pelaksanaan Acting Pelaksanaan pembelajaran pada prinsipnya sama dengan siklus I pada beberapa hal yang pendekatannya lebih intensif .Pada siklus II perbaikan terutama pada kegiatan inti, yaitu pada pembentukan kelompok tidak berdasarkan tempat duduk lagi melainkan berdasarkan pada kemampuan siswa yang diamati dari hasil ulangan harian siklus I. Pada siklus II ini tahap presentasi, semua anggota kelompok maju untuk menjawab masalah yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. 3 Observasi Observing Pada tahap ini observasi dilakukan oleh guru. Hal yang diobservasi terutama aktivitas siswa dalam pembelajaran. Penilaian unjuk kerja produk dilakukan terhadap hasil kerja kelompok. Hasil observasi pada siklus II digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan pada siklus III. Karena pada siklus II ini hasil penguasaan kompetensi siswa belum sesuai dengan harapan maka dilanjutkan pada siklus III. 4 Refleksi Reflecting Data yang diperoleh peneliti dan kolabor pada siklus II, selanjutnya digunakan sebagai bahan refleksi. Dengan melihat kondisi pada siklus II, hal-hal yang baik dimantapkan pada siklus III, dan semua kekurangan pada commit to user siklus II akan diperbaiki pada siklus III. Pada siklus II tingkat kemandirian menjadi 56,50. Aspek yang paling tinggi peningkatannya adalah pada aspek motivasi yaitu 70,00 sedangkan aspek yang paling rendah pada mengetahui makna belajar yang tadinya 15,00 menjadi 25,00 CP 18 dan lampiran 9.2. Walaupun pada siklus II kemandirian belajar siswa telah mencapai indikator yang telah ditetapkan, peneliti tetap melanjutkan ke siklus III karena indikator ketuntasan belajar klasikal nilai ulangan harian dan nilai tugas belum mencapai hasi sesuai yang diharapkan yaitu 75.

3. Siklus III

Siklus III dilaksanakan selama 2 minggu 2 x pertemuan . a. Materi yang dibahas pada siklus III adalah K.D. 2.4. Mengidentifikasi bentuk- bentuk interaksi sosial. Indikator yang ingin dicapai siswa dapat mengidentifikasi dan memberi contoh proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. b. Media yang dipergunakan dalam penelitian tindakan adalah : 1. Buku paket IPS untuk SMP Kelas VII, karangan Wahjudi Djaja, dkk. Tahun 2007, Penerbit Intan Pariwara, Klaten. 2. Buku Paket IPS untuk SMP KelasVII karangan Hasan Budi Sulistiyo, dkk. Tahun 2006, Penerbit, Erlangga. Jakarta. 3 Buku Wawasan Sosial 1 untuk SMP Kelas VII karangan Iwan Setiawan, dkk. Tahun 2008, Penerbit CV. Pelajar Pantai Utara. 4 Buku Referensi, Pengetahuan Geografi, Glorier : Jakarta tahun 2005. 5 Buku Pembelajaran IPS Terpadu dan Kontekstual untuk SMP kelas VII commit to user karangan Kuswardoyo-anisa Tahun 2007, Penerbit Mediatama Surakarta. 6. Buku LKS Pakar untuk SMP kelas VII karangan Safitri Rohmadiyah Tahun 2009, Penerbit Aviva Klaten 7 Lembar Kegiatan Siswa LKS 8 Hand Out. c. Beberapa alat yang dipergunakan dalam penelitian tindakan adalah : 1 Papan tuliswhite board, digunakan untuk membantu guru dan siswa menulis hal-hal penting ketika proses belajar mengajar berlangsung. 2 Lembar kegiatan diskusi untuk mengerjakan soaltugas yang didiskusikan 3 Kartu soal yang berisi soaltugas yang hendak didiskusikan 4 Lintingan untuk undian dalam pemberian tugas diskusi kelompok d. Pelaksanaan siklus kegiatannya meliputi: 1 Planning Tindakan Planning Kegiatan perencanaan mengacu pada siklus II, tentunya dengan mengubah skenario pembelajaran dengan memperkecil jumlah anggota kelompok diskusi menjadi 4-5 orang . Lembar kegiatan disesuaikan dengan topik pembelajaran siklus III. 2 Pelaksanaan Acting Pelaksanaan pembelajaran pada prinsipnya sama dengan siklus II walaupun ada beberapa hal yang pendekatannya lebih intensif. Pada siklus III ini pada kegiatan inti diharapkan siswa lebih aktif membangun pengalaman belajar sendiri. Strategi yang diubah yaitu pembentukan kelompok berdasarkan tempat duduk siswa dan kelompok diperkecil dengan anggota 7-8 orang siswa sebagai kelompok asal dan 4-5 orang siswa commit to user kelompok ahli dengan metode pengamatan lingkungan masyarakat. Kemudian pada tahap presentasi, semua anggota kelompok maju untuk menjawab masalah yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. secara bergiliran menjelaskan hasil diskusi kelompok. 3 Observasi Observating Pada tahap ini observasi dilakukan oleh peneliti. Hal yang diobservasi terutama aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi pada siklus ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya. Pada siklus III ini hasil penguasaan kompetensi siswa terhadap materi telah tercapai, maka penelitian dianggap telah berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus IV. 4 Refleksi Reflecting Data yang diperoleh peneliti pada siklus III, selanjutnya digunakan sebagai bahan refleksi. Pada siklus III tingkat kemandirian siswa sebesar 65,50, aspek yang paling tinggi peningkatannya adalah aspek minat yaitu 85,00, motivasi 82,50, aspek mengatasi masalah 57,50 dan rasa ingin tahu 72,50. Sedangkan aspek yang paling rendah pada aspek mengetahui makna belajar sebesar 35,00 CP 19 dan lamp. 9.3. Nilai rata-rata 76,95 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 90,00 lihat lampiran 12.4. Jika dilihat pada KKM sebesar 68 maka hasil nilai ulangan harian ketiga peningkatannya sangat baik dan sudah mencapai indikator yang ditetapkan. Dalam ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari 72,50 menjadi 90,00 dan sudah melampaui indikator yang ditetapkan lampiran 12.4. Nilai tes akhir tindakan tertinggi 95 dan terendah 40, rata- commit to user rata nilai sebesar 72,50 lihat lampiran 12.5. Nilai tugas siklus III tertinggi 90 dan nilai terendah 60, rata-rata sebesar 76,63, mengalami peningkatan maksimal dibanding sebelum tindakan dan telah melampaui indikator lihat lampiran 13.3 dan lampiran 12.4 Karena kemandirian belajar dan hasil belajar IPS pada siklus III telah mancapai bahkan melampaui indikator yang telah ditetapkan maka siklus III tidak diperpanjang lagi dan penelitian diakhiri. Penelitian tindakan kelas ini oleh peneliti hanya dibatasi sampai siklus III. Hal ini dilakukan karena pada siklus III hasil siswa dalam kemandirian belajar siswa dan hasil belajar telah mengalami peningkatan bahkan telah melampaui indikator kinerja.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

“Analisis Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw”.

0 7 162

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTU (2)

1 2 69

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTU (1)

1 1 69