commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi Sekolah
SMP N 1 Buluspesantren terletak di desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, diresmikan tanggal 14 Juni tahun 1981 dengan nomor
NSS 201030506054. SMP Negeri 1 Buluspesantren. SMP ini dikategorikan Sekolah Standar Nasional atau tipe A, ,Siswanya berasal dari 21 desa di
Kecamatan Buluspesantren. Siswanya didominasi oleh siswa yang berasal dari desa di sekitar desa Bocor yaitu Ambalkumolo, Rantewringin, Tambakrejo,
Bocor, Waluyo, Maduretno, Setrojenar dan Brecong dan ada juga yang berasal dari desa-desa lain tetapi jumlahnya hanya sedikit karena di Kecamatan
Buluspesantren sebelah timur telah dibangun SMP Negeri 2 Buluspesantren. CL 001.
Lokasi SMP N 1 Buluspesantren didirikan di atas tanah seluas 10066 m
2
dan luas tanah terbangun 34436 m
2
, jumlah bangunan relatif lengkap, terdiri dari 21 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang TU, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang
Wakil Kepala Sekolah, 1 ruang BK, 1 ruang UKS, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang ketrampilan, 1 ruang kesenian, 1 ruang multimedia,
1 laboratorium computer, 1 ruang OSIS CL 002.
commit to user
2 . Keadaan Siswa
SMP Negeri 1 Buluspesantren memiliki siswa sebanyak 836 data per Oktober 2009 terdiri dari 409 siswa laki-laki dan 427 siswa perempuan yang
tersebar dalam 21 rombongan belajar. Secara rinci dapat di lihat pada tabel berikut CP 02
Tabel 2. Jumlah Siswa SMP N 1 Buluspesantren Tahun Pelajaran 20092010
Kelas L P
Jumlah
VIIA 20 20 40 B 20 19 39
C 20 20 40 D 20 20 40
E 20 20 40
F 20 20 40 G 19 21 40
VIIIA 20 20 40 B 20 20 40
C 20 20 40 D 19 21 40
E 20 20 40
F 19 20 39 G 20 20 40
IXA 20 20 40 B 18 20 38
C 20 20 40 D 18 22 40
E 18 22 40
F 18 22 40 G 18 22 40
Jumlah 409 427 836 Karakteristik siswa. SMP Negeri 1 Buluspesantren dapat diuraikan sebagai
berikut : a. Sebagian siswa dari keluarga tidak mampu, artinya penghasilan orang tua siswa
rata-rata rendah. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani, pedagang kecil, buruh pabrik, pembantu rumah tangga, buruh bangunan, pamong desa, pegawai
commit to user
golongan rendah. Sebagian siswa dari keluarga tidak mampu, penghasilan orang tua rata-rata rendah Data yang berhasil peneliti peroleh dari informasi guru BK
bahwa pada tahun 20092010 jumlah siswa seluruhnya 836 orang, sebanyak 736 orang tua siswa atau 88 bekerja sebagai petani, 41 orang atau 5 Pegawai
Negeri Sipil, 17 orang atau 2 swasta, 17 orang atau 2 pedagang, 17 orang atau 2 Perangkat Desa dan 8 orang atau 1 TNIPolri CL 008.
b. Sebagian besar siswa, memiliki tingkat kecerdasan cerdas Dari data Tes Potensial Akademik yang diujikan pada siswa bekerjasama dengan
Yayasan Jasa Psikologi Bina Asih, Yogyakarta dapat diamati pada, tabel berikut: Tabel 3. Tingkat Kecerdasan Siswa SMPN 1 Buluspesantren Tahun 2009
No KelasTahun Jumlah
Siswa Intelegensi
Cerdas Rata-rata Sedang 1 VII2006
281 47
84 150
2 VII2007 280
191 71
18 3 VII2008
280 192
64 24
4 VII2009 275
157 72
46
Dari analisis tabel hasil tes intelegensi siswa kelas VII SMP N 1 Buluspesantren selama empat tahun terakhir dapat disimpulkan bahwa : 1 52,60 siswa
kategori cerdas, 2 21,33 siswa kategori sedang dan 3 26,08 siswa kategori kecerdasan rata-rata CP 03.
commit to user
c. Kesadaran orang tua terhadap pendidikan masih rendah. Orang tua kurang peduli
dan kurang memberikan motivasi pada anak untuk belajar. Masih ada siswa
perempuan yang terpaksa harus keluar dari sekolah karena alasan klasik, yaitu dipaksa menikah oleh orang tua, dengan alasan sudah ada yang melamar. CL
009. Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Buluspesantren adalah
Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan KTSP dengan beban belajar siswa kelas VII perminggu adalah 37 jam pelajaran, kelas VIII dan kelas IX 39 jam pelajaran.
Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12. 50 WIB, dan 1 jam pelajaran lamanya 40 menit. Umumnya para siswa memiliki
kedisiplinan yang cukup baik, sehingga selama pembelajaran berlangsung, tidak ada permasalahan yang berarti. Sarana kegiatan pembelajaran relatif cukup, jika
dibandingkan dengan sekolah yang satu tipe CL 003.
3 . Keadaan Guru
SMP Negeri 1 Buluspesantren memiliki tenaga guru 38 orang, tenaga TU berjumlah 7 orang, pembantu pelaksanapesuruh 3 orang, penjaga malam 3 orang,
laboran 2 orang dan pustakawan 3 orang. Sumber daya manusia tenaga pendidik di SMP ini termasuk tinggi. Hal ini dapat diamati dari tingkat pendidikannya dalam
tabel berikut ini
commit to user
Tabel 4. Tingkat Pendidikan GuruKaryawan SMP Negeri 1 Buluspesantren Tahun Pelajaran 20092010
No Tingkat Pendidikan Jumlah
Keterangan 1 SD
- -
2 SMPMTs -
Penjaga malam
3 SMASMK 14 PesuruhTU
4 Diploma 11 GuruTU
5 Sarjana
28 26 Guru, 2 TU
6 Pascasarjana 3 2
orang dalam proses pendidikan
Jumlah 57
Dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan Kepala Sekolah, guru SMP Negeri 1 Buluspesantren memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan selalu
berusaha untuk meningkatkan pengetahuan. Beberapa guru juga aktif dalam organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP sebagai pengurus tingkat
Komda Sub Rayon maupun tingkat Kabupaten, dan menjadi penyusun buku ajar
yang diterbitkan oleh MGMP. Selain itu beberapa, guru juga aktif mengikuti
kegiatan karya ilmiah guru tingkat kabupaten, CL O04.
4. Kondisi Awal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Data yang dikumpulkan untuk menyusun laporan penelitian diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, urusan kurikulum, guru IPS, wali kelas dan guru
BK. Pembicaraan antara peneliti dengan informan dimulai dengan Kegiatan Belajar
commit to user
Mengajar KBM secara umum, kemudian memfokus pada pembelajaran IPS. Kurikulum yang dilaksanakan di SMP N 1 Buluspesantren adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Pembelajaran IPS pada kurikulum KTSP berjumlah 5 jam pelajaran
perminggu Pada kurikulum 1994 pelajaran IPS berjumlah 6 jam pelajaran per minggu dan terdiri dari Geografi 2 jam, IPS Sejarah 2 jam dan IPS Ekonomi 2 jam,
yang diajarkan seorang guru walaupun pada rapor nilainya menjadi satu yaitu nilai
IPS. KTSP mata pelajaran IPS terdiri dari Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi
dan Antropologi yang diajarkan secara terintegrasi pada setiap jenjang kelas tertuang
dalam silabus mata pelajaran IPS CL 011.
Agar pelaksanaan pembelajaran dan penilaian lebih efektif seharusnya
pembelajaran IPS dilakukan oleh satu guru yang menguasai keempat rumpun mata
pelajaran IPS. Kendala yang dihadapi adalah guru IPS berasal dari salah satu
rumpun mata pelajaran IPS tertentu yaitu jurusan pendidikan IPS tertentu jurusan
IPS Ekonomi dan jurusan IPS Sejarah. Untuk mengatasi kendala tersebut, dalam KTSP guru IPS mengajar satu rumpun IPS terentu, guru IPS semuanya berjumlah
6 orang, 1 orang merupakan pengurus kabupaten, 1 orang pengurus Komda Sub
rayon, dan sering mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ditingkat rayon maupun tingkat sub rayon. CL 005.
Sistem penilaian mata pelajaran IPS pada KTSP ada dua aspek yaitu
penguasaan konsep dan penerapan. Nilai penguasaan konsep diperoleh dari tingkat
pemahaman siswa berkaitan dengan kemampuan kognitif, yang diukur dengan tes tertulis pada ulangan harian, tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas. Nilai penerapan diperoleh dari tingkat penguasaan siswa pada ranah
commit to user
afektif dan psikomotor, yang diukur dengan penilaian proses belajar penilain unjuk
kerja dan penilaian tugas-tugas siswa atau portofolio CL 007. Dalam KTSP ketuntasan belajar yang diharapkan secara nasional adalah 75 tetapi guru dapat
menyusun Kriteria Ketuntasan Maksimal KKM sesuai dengan kondisi sekolah.
KKM disusun berdasarkan 3 komponen yaitu kompleksitas, tingkat akademik siswa,
dan daya dukung. KKM ditentukan oleh guru mata pelajaran untuk satu tahun dan disusun pada awal tahun pelajaran. KKM IPS di SMP Negeri 1 Buluspesantren kelas
VII tahun 20092010 adalah 68 CL 006. Pembelajaran IPS di kelas VII A SMP N 1 Buluspesantren dirasa masih
belum optimal. Hal ini disebabkan ada beberapa faktor yaitu materi IPS sangat luas dan dinamis, artinya materi berubah sesuai dengan kejadian yang ada di alam
maupun perkembangan masyarakat yang relatif cepat. Selain itu input siswa memiliki karakteristik khusus yaitu dari golongan masyarakat marginal dengan
kesejahteraan yang rendah. Kondisi keluarga siswa akan berpengaruh terhadap minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa CL 010.
Sarana dan parasana pembelajaran di SMP N 1 Buluspesantren masih belum memadai, karena belum sebanding dengan jumlah siswa. Dibawah ini akan disajkan
tabel sarana dan prasarana yag ada Tabel 5. Alat dan Sumber Pembelajaran IPS
No Nama AlatSumber
Pembelajaran Jumlah
buahunitset Keterangan
1 Peta dinding
12 peta umum dan peta khusus
2 Atlas
53 satu siswa satu atlas
3 Globe
4 bergantian dengan mapel IPA
4 Termometer dinding
6 Sda
5 Kompas 22
Sda 6 Barometer
1 Sda
7 Rol meter
2 bergantian dengan mapel OR
commit to user
8 Contoh batuan
1 bergantian dengan mapel IPA
9 Buku paket IPS kelas VII,
VIII dan IX 200
buku BSE 10
Komputer 31
bergantian dengan mapel lain 11 LCD
3 Sda
12 Laptop 3
Sda 13
Mengenal Negara Asean 2
Sda 14 Televisi
5 Sda
15 OHP 1
Sda 16 Tape
Recorder 4
Sda Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun alat dan sumber
pembelajaran ada tetapi jumlahnya masih sangat terbatas CP 04. Hal ini akan menghambat proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu peneliti akan
mengelola alat dan sumber pembelajaran yang minim tersebut dengan melakukan pembelajaran kooperatif model jigsaw. Guru mengaplikasikan dan mengadaptasikan
apa yang ada di lingkungan siswa untuk sumber belajar. Pembelajaran IPS di kelas VII A yang selama ini diamati oleh peneliti
kurang optimal. Hal ini disebabkan sebagaian besar siswa dengan kreativitas yang rendah, siswa yang mau bertanya dan mengemukakan pendapat jumlahnya kurang
dari 5 orang. Jika disuruh maju presentasi siswa kurang berani, dan jika ada yang
mau maju suaranya tidak lantang dan sikapnya menunduk tidak berani menatap ke seluruh kelas CP 06. Hasil belajar IPS juga masih tergolong rendah, siswa yang
tuntas belajar hanya 19 orang dengan nilai rata-rata ulangan harian hanya mencapai
58,95 dan ketuntasan belajar sebesar 47,50 sehingga belum mencapai 75 lihat
lampiran 12.1. Kemampuan belajar mandiri yang masih rendah. Jika ulangan dilakukan
mendadak tanpa diberitahu sebelumnya siswa menolak dengan alasan belum
belajar, dan jika dipaksakan dilaksanakan nilai siswa kurang dari ketuntasan.
commit to user
B. Pelaksanaan Siklus