b. Memperoleh efisiensi produksi manufacturing economies karena adanya
operasi production run yang lebih lama. 2.
Fluctuation Stock Merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diramalkan. Perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen, apabila tingkat permintaan menunjukkan
keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan terlebih dahulu. Jadi apabila terdapat fluktuasi permintaan
yang sangat besar, maka persediaan Fluctuation Stock sangat dibutuhkan untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan.
3. Persediaan Pengaman Anticipation Stock
Merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu
tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan yang meningkat. Di samping menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan, anticipation stock juga bertujuan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu jalannya
produksi atau menghindari kemacetan produksi.
2.10 Sistem Pengendalian Persediaan
Sistem pengendalian persediaan merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan, serta
kapan saatnya mulai melakukan pemesanan kembali. Salah satu model yang digunakan untuk mengendalikan persediaan adalah dengan menggunakan model
EOQ Economic Order Quantity atau pemesanan yang ekonomis. Model EOQ diperkenalkan pertama kali oleh Ford Harris dari Wastinghouse pada tahun 1915.
Model EOQ merupakan inspirasi bagi para pakar persediaan untuk mengembangkan model-model pengendalian persediaan lainnya. Model EOQ
dikembangkan atas fakta adanya biaya variabel dan biaya tetap dari proses produksi atau pemesanan barang.
Jika suatu waktu barang dipesan dari pemasok, berapa pun jumlah barang yang dipesan, biaya pemesanan besarnya selalu sama. Artinya, biaya pemesanan
Universitas Sumatera Utara
tidak tergantung pada jumlah pemesanan melainkan pada berapa kali jumlah pemesanan. Jika suatu barang diproduksi, perusahaan harus memperhatikan mesin
dan fasillitas produksi lainnya, harus membuat rencana, dan lain-lain yang biaya pemesanan tidak akan berbeda untuk jumlah produksi yang berbeda.
Menurut Drs. Zulian Yamit, M.Si 1999 mengatakan bahwa pengertian EOQ adalah jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan biaya persediaan.
Model EOQ dikembangkan dengan asumsi bahwa pemesanan dapat dibuat dan diterima seketika itu juga sehingga tidak ada kekurangan yang terjadi. Kemudian
model EOQ bertujuan untuk menentukan jumlah dan frekuensi pembelian yang optimal maka akan didapatkan pengendalian persediaan yang optimal.
2.11 Biaya-Biaya Persediaan
1. Biaya penyiapan manufacturing atau set-up cost
Hal penyiapan terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri dalam pabrik atau perusahaan. perusahaan menghadapi biaya
penyiapan set-up costs untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya penyiapan terdiri atas:
a. Biaya mesin-mesin menganggur
b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung
c. Biaya penjadwalan
d. Biaya ekspedisi dan sebagainya.
Seperti halnya biaya pemesanan, biaya penyiapan total per periode adalah sama dengan biaya penyiapan dikalikan jumlah penyiapan per periode.
2. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan shortage costs
Adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah
sebagai berikut: a.
Kehilangan penjualan b.
Kehilangan langganan c.
Biaya pemesanan khusus d.
Biaya ekspedisi e.
Selisih harga
Universitas Sumatera Utara
f. Terganggunya operasi.
3. Biaya pemesanan Ordering Costs atau
Biaya-biaya pemesanan meliputi: a.
Pemroresan pesanan dan biaya ekspedisi b.
Biaya transportasi pengangkutan barang c.
Biaya telepon d.
Pengeluaran surat menyurat e.
Biaya pengepakan dan penimbangan f.
Biaya pemeriksaan inspeksi penerimaan g.
Biaya pengiriman ke gudang h.
Biaya utang lancar dan sebagainya. Biaya pemesanan di luar biaya bahan dan potongan kuantitas tidak naik bila
kuantitas pesanan bertambah besar. Tetapi, apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya
pemesanan total akan turun. Yang artinya bahwa biaya pemesanan total per periode tahun adalah sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap
periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan. Frekuensi pemesanan suatu barang tidak melebihi permintaan yang ada karena
permintaan diketahui secara pasti, jumlah pemesanan setahun didefinisikan sebagai:
F = 2.1
di mana: F = frekunsi pemesanan
R = jumlah barang yang dipesan selama setahun Q = jumlah barang yang dipesan dalam satu periode.
Total biaya pemesanan tahunan dapat dihitung sebagai frekuensi pemesanan setahun dikalikan dengan biaya per pemesanan.
T = O.
2.2 di mana:
T = total biaya pemesanan
O = biaya pesan setiap kali pemesanan.
Universitas Sumatera Utara
4. Biaya penyimpanan Carrying Costs atau
Biaya penyimpanan adalah biaya yang ditimbulkan oleh perusahaan untuk memelihara barang dagangan di gudang penyimpanan. Total biaya
penyimpanan umumnya mencakup beberapa atau seluruh dari hal-hal berikut. a.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pendingin ruangan dan sebagainya
b. Biaya modal opportunity cost of capital yaitu alternatif pendapatan atas
dana yang diiventasikan dalam persediaan c.
Biaya keusangan d.
Biaya penghitungan fisik e.
Biaya asuransi persediaan f.
Biaya pajak persediaan Biaya-biaya penyimpanan adalah variabel apabila bervariasi dengan tingkat
persediaan. Apabila biaya fasilitas penyimpanan gudang tidak variabel, tetapi tetap, maka tidak dimasukkan dalam penyimpanan per unit.
sehingga total biaya penyimpanan tahunnya: T
= C. 2.3 di mana:
T = total biaya penyimpanan
C = biaya simpan setiap kali penyimpanan = rata-rata persediaan
Biasanya biaya penyimpanan dinyatakan dengan dasar per unit untuk beberapa periode waktu walaupun kadangkala dinyatakan dalam bentuk
persentase rata-rata persediaan. Secara tradisional, biaya penyimpanan dihubungkan dengan dasar tahunan per tahun. Berikut dapat dilihat Gambar
2.2 Penggunaan
Persediaan yang
berhubungan dengan
besarnya penyimpanan.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran Pemesanan Q
Waktu t
2t Pemesanan ulang
Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan, Q melambangkan besarnya pemesanan
yang diperlukan untuk mengisi persediaan, yang ingin ditentukan oleh manajer perusahaan. Garis yang menghubungkan Q dengan waktu, t, dalam
grafik melambangkan tingkat di mana persediaan dihabiskan berdasarkan permintaan, selama periode waktu tertentu, t. Permintaan diasumsikan
diketahui dengan pasti dan oleh karena bersifat konstan, yang ditunjukkan bahwa garis yang melambangkan permintaan berupa garis lurus. Dapat juga
dilihat bahwa persediaan tidak pernah turun di bawah nol. Sebagai tambahan, ketika tingkat persediaan mencapai nol, diasumsikan bahwa pesanan segera
datang setelah beberapa waktu yang tidak lama, suatu kondisi yang disebut sebagai penerimaan seketika itu juga instantaneous receipt. Dengan melihat
Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan, dapat dilihat juga bahwa jumlah persediaan adalah Q, besarnya pemesanan, untuk sedikit periode waktu yang
terbatas, karena Q selalu dihabiskan oleh permintaan. Demikian pula halnya, jumlah persediaan adalah nol untuk sedikit periode waktu, karena satu-satunya
saat di mana tidak ada persediaan adalah pada waktu tertentu, t. Maka jumlah persediaan yang tersedia, adalah di antara dua titik ekstrim. Deduksi yang
logis adalah bahwa jumlah persediaan yang tersedia adalah sebesar persediaan rata-rata, yang didefinisikan sebagai berikut:
Rata-rata Persediaan =
Universitas Sumatera Utara
5. Total Biaya Persediaan Tahunan
Total biaya persediaan dihitung dengan menjumlahkan total biaya penyimpanan dan total biaya pemesanan.
= O. + C. 2.4
di mana: = total biaya persediaan tahunan
O. = total biaya pemesanan C. = total biaya penyimpanan.
Total biaya persediaan, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan digambarkan oleh Gambar 2.3 Model Biaya Persediaan berikut:
Total Biaya Persediaan = O. + C.
T = C.
T = O.
Q Gambar 2.3 Model Biaya Persediaan
Gambar 2.3 Model Biaya Persediaan, akan dianalisis masing-masing dari ketiga kurva biaya yang ditunjukkan. Pertama, dapat diamati kecenderungan
menaik dari kurva total biaya penyimpanan T . Sejalan dengan meningkatnya
jumlah pemesanan, Q ditunjukkan oleh sumbu horizontal, total biaya penyimpanan ditunjukkan oleh sumbu vertikal juga meningkat, disebabkan
karena pemesanan yang semakin banyak akan mengakibatkan semakin banyaknya unit yang disimpan dalam persediaan. Kemudian dengan meningkatnya jumlah
pemesanan Q, biaya pemesanan T menurun, disebabkan karena kenaikan
dalam jumlah pemesanan akan mengakibatkan semakin sedikit pemesanan yang dilakukan setiap tahunnya. Total biaya pada Gambar 2.3 Model Biaya Persediaan,
kurva total biaya tahunan pertama-tama menurun ketika Q meningkat kemudian kurva total biaya tahunan mulai meningkat, ketika permintaan Q mulai menurun.
Universitas Sumatera Utara
Nilai Q yang paling baik atau optimal, adalah nilai yang merupakan nilai minimum total biaya persediaan tahunan.
2.12 Menghitung Q Persediaan Optimal