1. Definisi Good Corporate Governance
Agar terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang ada maka diperlukan suatu sistem yang
mengikat agar keteraturan dapat terlaksana. Berdasarkan pembahasan Corporate Governance diatas, terdapat konsep turunan dari definisi tersebut yakni konsep
GCG. GCG menjadi salah satu sistem yang dapat mengatur jalannya suatu organisasi. Menurut Tumbul dalam Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 10,
No. 2, hlm. 130, GCG dapat didekati dengan berbagai disiplin ilmu antara lain ilmu makroekonomi, teori organisasi, teori informasi, akuntansi, keuangan,
manajemen, psikologi, sosiologi dan politik. Dalam penerapannya GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya
sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dengan jasa dunia usaha KNKG, 2006.
Istilah GCG pertama kali diperkenalkan oleh Cadburry Committee, sebuah lembaga bentukan Bank of England dan London Stock Exchange pada tahun
1992, yang kemudian menggunakan istilah sebagai Cadburry Report. Cadburry Committee of United Kingdom mendefinisikan GCG adalah seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah dan karyawan serta pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Syakhroza 2003:14 mendefenisikan GCG sebagai suatu mekanisme tata kelola organisasi secara baik dalam melakukan pengelolaan sumberdaya
organisasi secara efisien, efektif, ekonomis ataupun produktif dengan prinsip- prinsip terbuka, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independen, dan adil dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Tata kelola organisasi secara baik apakah dilihat dalam konteks mekanisme internal organisasi ataupun mekanisme
eksternal organisasi. Mekanisme internal lebih fokus kepada bagaimana pimpinan suatu organisasi mengatur jalannya organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip diatas
sedangkan mekanisme eksternal lebih menekankan kepada bagaimana interaksi organisasi dengan pihak eksternal berjalan secara harmoni tanpa mengabaikan
pencapaian tujuan organisasi. Sementara The Organization for Economic and Development OECD
mendefinisikan GCG sebagai sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, pengurus board, pemegang saham dan pihak lain yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan. GCG mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. GCG juga dapat memberikan
rangsangan bagi board dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan, dan pemegang saham harus memfasilitasi pengawasan
yang efektif sehingga mendorong perusahaan menggunakan sumber daya yang lebih efisien.
Mengacu pada beberapa pendapat mengenai defenisi GCG diatas, dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance merupakan sistem atau
seperangkat peraturan yang mengendalikan dan mengkoordinasikan berbagai
Universitas Sumatera Utara
partisipan dalam menjalankan bisnis perusahaan sehingga jalannya bisnis perusahaan tersebut dapat memfasilitasi perusahaan untuk: a Menunjukkan
akuntabilitas dan tanggung jawab; b Menjamin adanya keseimbangan di antara berbagai kepentingan dari pemangku Kepentingan memberikan perlakuan yang
adil bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk menghargai hak dari pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar akurat dan tepat
pada waktunya; c Melakukan pengungkapan dan transparan dalam setiap informasi seperti informasi tentang kinerja perusahaan, kepemilikan, maupun
pemangku kepentingan, termasuk juga transparan dalam membuat suatu keputusan.
2. Tujuan dan Manfaat Prinsip Good Corporate Governance