Kendala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Dalam Memberikan Pelayanan IMB

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang mengurus IMB, mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada di DTRTB sudah cukup baik, karena di DTRB terdapat ruang tunggu dan ruangannya juga memiliki interior yang cukup menarik dan ada bunga yang menghiasi meja loket. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, Dinas TRTB juga menjaga kebersihan dan keindahan ruangannya, terlihat dari petugas kebersihan yang selalu membersihkan ruangan jika ruangan tidak bersih dan mengurus taman yang ada di sekitar bangunan DTRTB.

V.2 Kendala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Dalam Memberikan Pelayanan IMB

Pemberian izin mendirikan bangunan dilakukan agar pembangunan yang dilakukan tetap sesuai dengan rencana tata ruang yang berIaku dan rencana teknis bangunan. Dalam proses pemberian pelayanan izin mendirikan bangunan, sering dijumpai kendala- kendala yang terkadang akan menghambat proses pemberian pelayanan tersebut. Demikian juga dengan proses pengawasan yang dilakukan terhadap bangunan setelah selesai pengurusan IMB. Kendala yang pertama adalah adanya keterbatasan sumber daya manusia yang dimilliki oleh DTRTB, seperti di Bidang Pengukuran Dan Pemetaan, jumlah pegawai yang dimiliki oleh bidang ini masih belum mencukupi terkait dengan tugas Bidang Pengukuran Dan Pemetaan untuk melakukan pengukuran di lapangan. Selain itu, Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang juga masih kekurangan pegawai. Jumlah pegawai yang dimiliki oleh Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang belum mencukupi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ditambah lagi dengan tugas Universitas Sumatera Utara yang mereka lakukan untuk turun ke lapangan mengawasi pembangunan yang dilakukan masyarakat. Kendala lain yang dihadapi oleh Dinas TRTB adalah kurangnya persyaratan yang diberikan oleh masyarakat, baik persyaratan administrasi maupun persyaratan teknis. Dari segi administrasi, adanya surat yang belum diurus oleh masyarakat seperti surat rapat dengan tetangga. Bahkan ada masyarakat yang hanya memberikan gambaran bangunanya tidak sesuai dengan yang diminta sehingga pihak DTRTB tidak dapat memproses pengurusan IMB nya. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada juga masih belum mencukupi. Bidang Pengukuran dan Pemetaan di dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan di lapangan masih menggunakan transportasi pribadi. Demikian juga halnya dengan Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang. Mereka masih kekurangan transportasi untuk melakukan pengawasan ke lapangan. Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang juga di dalam menjalankan tugasnya masih menggunakan peralatan yang manual seperti palu untuk melakukan pembongkaran terhadap bangunan yang tidak sesuai dengan izin yang telah diterbitkan oleh DTRTB. Pihak DTRTB juga belum pernah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat terkait bagaimana prosedur dan persyaratan pengurusan IMB. Selama ini sosialisasi hanya dilakukan oleh pihak camat. Hal itu terkendala karena anggaran yang tidak ada untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP