23
2. Kemampuan Emosional Kemampuan ini lebih pada kemampuan seseorang dalam mengendalikandiri,
sehingga ketika terjadi masalah tidak akan menggangu kinerjanyamaupun orang lain yang ada disekitanya, dengan demikian orangtersebut dapat mengendalikan
emosinya. Terdapat empat terminologi yang menyangkut kemampuan emosional, yaitu:
a. Self-Awareness, merupakan penilaian dan ekspresi emosi dalam diri sendiri.
b. Other awareness, merupakan penilaian dan pengakuan emosi orang lain. c. Emotion Regulation, menunjukkan menjadi mampu menemukan kembali
dengan cepat dari pengalaman emosional. d. Use of Emotions, merupakan kapabilitas yang mencerminkan tingkatan
dimana orang dapat menggunakan emosi dan menggunakannya untuk memperbaiki kesempatan mereka untuk berhasil apapun yang mereka
lakukan.
2.1.3 Lingkungan Kerja 2.1.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja
. Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai keadaan lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal
ini, manusia akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
24
Demikian pula halnya ketika melakukan pekerjaan, karyawan sebagai manusia tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar tempat mereka
bekerja, yaitu lingkungan kerja. Selama melakukan pekerjaan, setiap pegawai akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat dalam lingkungan kerja.
Lingkungan kerja menurut Sedarmayanti 2010 : 1 lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya
dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Sedangkan menurut Komarudin
2005 : 87 mengemukakan bahwa lingkungan kerja merupakan kehidupan sosial psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh terhadap pekerjaan
karyawan dalam melakukan tugasnya.
2.1.3.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti 2010:21 mengemukakan bahwa secara garis besar lingkungan kerja terbagi atas 2 dua yaitu :
1. Lingkungsn Kerja Fisik Lingkungan kerja fisik adalah “semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Lingkungan kerja fisik dapat
dibagi menjadi 2 dua katagori, yaitu : a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan, seperti
ruangan, pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya. b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya
Universitas Sumatera Utara
25
temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik Lingkungan kerja non fisik adalah “semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”. Lingkungan kerja non
fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
2.1.3.3 Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Ada beberapa hal disekitar para pekerja yang dianggap tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan, tetepai kenyataannya berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Menurut Sedarmayanti 2010:21 ada beberapa faktor yang dapat mempenggaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja yang
dikaitkan dengan kemampuan karyawan, antara lain yaitu : 1. Penerangan atau Cahaya di Tempat Kerja
Cahaya atau penerangan besar manfaatnya terhadap keselamatan dan kelancaran kerja. Diperlukan cahaya yang terang tetapi tidak
menyilaukan. Cahaya yang kurang atau terlalu menyilaukan akan menghambat pekerjaan sehingga akan menjadi lamba, mengalami
kesalahan atau tidak efisien dalam pelaksanaan pekerjaan. 2. Temperatur di Tempat Kerja
Tubuh manusia mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
Universitas Sumatera Utara
26
perubahan yang terjadi diluar tubuh. Tingkat temperatur yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda sehingga dimana daerah
karyawan berada akan mempengaruhi dirinya untuk dapat hidup dan beradaptasi
3. Kelembaban di Tempat Kerja Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara,
biasanya digunakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara, dan secara bersama-sam antara
temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat
menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. 4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja
Oksigen merupakan gas yang diperlukan oleh mahluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di
sekitar kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan tercampur dengan gas dan bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tampat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan
manusia. Selain itu disetiap ruangan juga diperlukan fentilasi ruangan agar udara didalam ruangan dapat berputar dengan baik
5. Kebisingan di Tempat Kerja Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk
mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh
Universitas Sumatera Utara
27
telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran,
dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan
membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga
produktivitas kerja meningkat.Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa menentuikan tingkat gangguan terhadap manusia.
6. Getaran Mekanis di Tempat Kerja Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat
mekanis, yang sebagian getaran ini sampai ketubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada
umumnya sangat mengganggu tubuh karena ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam intesitas maupun frekuensinya. Gangguan terbesar
terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila frekuensi ala mini beresonasi dengan frekuensi dari getaran mekanis.
7. Bau-Bauan di Tempat Kerja Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, karena dapat menggangu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
28
8. Tata Warna Ditempat Kerja Pemilihan warna perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya
karena warna dapat berpengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna terkadang menimbulkan rasa senang, sedih ataupun
perasaan lainnya karena warna dapat merangsang perasaan manusia. 9. Dekorasi di Tempat Kerja
Dekorasi berhubungan dengan tata ruangan dan warna ruangan. Maka dari itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruangan saja,
melainkan juga berkaitan dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.
10. Musik di Tempat Kerja Musik dapat berpengaruh terhadap rasa emosional manusia. Seseorang
yang sedih jika mendengarkan lagu yang sedih akan menjadi lebih sedih. Jika seseorang yang sedang sedih mendengarkan lagu yang lebi easy-
listening lebih tenang akan mempengaruhi emosinya menjadi lebih
tenang. Untuk itu musik dapat mempengaruhi mood karyawan dalam bekerja.
11. Keamanan di Tempat Kerja Menurut Teori Motivasi Kebutuhan Maslow, manusia membutuhkan
rasa aman. Lingkungan kerja yang aman akan membuat karyawan merasa nyaman dan tidak takut terhadap ancaman
Universitas Sumatera Utara
29
2.2 Penelitian Terdahulu