Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian Hipotesis

84 menunjukkan semua variabel independent yang terdiri dari kemampuan dan lingkungan kerja signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi llinier berganda berfungsi untuk mengetahui pegaruhhubungan antar variabel independent kemampuan dan lingkungan kerja dan variabel dependent kinerja akan digunakan annalisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan metode Enter . Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.127 1.742 .647 .519 Kemampuan .975 .035 .927 28.237 .000 Lingkungan_Kerja .278 .066 .138 4.216 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Perawat Sumber: Hsil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016 Universitas Sumatera Utara 85 Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa : 1. Konstanta a = 1.127 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas kemampuan dan lingkungan kerja = 0 maka kinerja karyawan Y akan sebesar 1.127 2. Koefisien β 1 X 1 = 0.975 menunjukkan bahwa variabel kemampuan berpengaruh positif terhadap kinerja. Tanda positif + pada variabel kemampuan menunjukkan hubungan yang searah, artinya jika variabel kemampuan meningkat maka kinerja meningkat. 3. Koefisien β 2 X 2 = 0.278 menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Tanda positif + pada variabel lingkungan kerja menunjukkan hubungan yang searah, artinya jika variabel lingkungan kerja meningkat maka kinerja meningkat. Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 4.11 pada kolom B yaitu : Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Y = 1.127 + 0.975 + 0.278 + e Dimana Y : Kinerja a : Konstanta β 1 , 2 : Koefisien Regresi X 1 : Kemampuan X 2 : Lingkungan Kerja Universitas Sumatera Utara 86 e : Standart Error

4.5 Pengujian Hipotesis

1. Uji F Uji Serempak Uji-F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X 1, X 2 berupa kemampuan dan lingkungan kerja dan variabel terikat Y berupa kinerja perawat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1, X 2 berupa variabel kemampuan dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat Y berupa kinerja perawat. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1, X 2 berupa variabel kemampuan dan lingkungan kerja terhadap variabel terikat Y berupa kinerja perawat. Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat � = 5 dengan kerikteria sebagai berikut : Jika F hitung ≤ F tabel maka H diterima dan H a ditolak pada � = 5 Jika F hitung ≥ F tabel maka H diterima dan H a diterima pada � = 5 Universitas Sumatera Utara 87 Tabel 4.12 Uji F Uji Serempak ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.713 2 2.356 4.865 .033 a Residual 60.040 73 .822 Total 64.752 75 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Kerja, Kemampuan b. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016 Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 4.865 dimana F hitung F tabel , yaitu 4.865 3.970 dengan tingkat signifikansinya 0.033 pada tingkat signifikan 95 � = 0,05, dengan demikian diperoleh nilai F hitung F tabel dan tingkat signifiknsinya 0,033 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan dan lingkungn kerja secara serempak adalah signifikann terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit Bangkatan Binjai. 2.Uji t Uji Parsial Uji t dimaksud untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Bentuk pengujiannya yaitu : H : b 1 = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent H t : b 1 ≠ 0 variabel independent sacara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent Universitas Sumatera Utara 88 Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Kerikteria pengambilan keputusan yaitu : H diterima bila t hitung t tabel pada � = 5 H 1 diterima bila t hitung t tabel pada � = 5 Tabel 4.13 Uji t Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.127 1.742 .647 .519 Kemampuan .975 .035 .927 28.237 .000 Lingkungan_Kerja .278 .066 .138 4.216 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Perawat Sumber: Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa : 1. Kemampuan Kemampuan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Bangkatan Binjai. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk variabel kemampuan: T hitung = 28.237 t tabel =1.993 maka h 1 diterima Sig.hitung = 0.000 � = 0,05 Yang artinya jika ditungkatkan variabel kemampuan X1 akan meningkatkan kinerja perawat Y Universitas Sumatera Utara 89 2. Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Bangkatan Binjai. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk variabel lingkungan kerja: T hitung = 4.216 t tabel =1.993 maka h 1 diterima Sig.hitung = 0.000 � = 0,05 Yang artinya jika ditungkatkan variabel Lingkungan kerja X2 akan meningkatkan kinerja perawat Y

3. Uji Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol smpai satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkatn pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel X 1 dan X 2 terhadap vriabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini: Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .961 a .924 .922 1.45726 a. Predictors: Constant, Lingkungan_Kerja, Kemampuan b. Dependent Variable: Kinerja_Perawat Sumber: Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016 Universitas Sumatera Utara 90 Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,961 berarti hubungan relation diantara kemampuan dan lingkungan kerja sebesar 96,1 artinya hubungan sangat erat. Untuk memastika tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut : Tabel 4.15 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tiidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lufti 2014 : 155 2. Untuk Ajusted R Square sebesar 0,922 berarti 92,2 kinerja perawat dapat dijelaskan oleh kemampuan dan lingkungan kerja. Sedangkan sisanya 7,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, motivasi kerja dan lain sebagainya. 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini 1.45726. semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. 4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja