13
saluran nafas membengkak, sakit gigi, kencing manis dan haid yang tidak teratur Astawan, 2008
2.4 Kapur Tohor
Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida CaO ,
biasanya dibuat melalui dekomposisi termal bahan-bahan seperti batu gamping limestone, atau cangkang kerang atau cangkang molluska lainnya, yang
mengandung kalsium karbonat CaCO
3
; mineral kalsit sebagai kapur bakar lime kiln. Hal ini dilakukan dengan memanaskan material ini di atas 825°C 1.517°F,
sebuah proses yang disebut kalsinasi atau pembakaran kapur, untuk membebaskan molekul karbon dioksida CO
2
, meninggalkan kapur mentah. Kalsium oksida merupakan kristal basa, kaustik, zat padat putih pada suhu kamar. Kalsium oksida
dicampur dengan sedikit air menyebabkan CaO mengembang dan menghasilkan panas serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsium hidroksida
CaOH
2
. Serbuk kapur akan menjadi cair jika campuran airnya berlebihan. Serbuk kapur jika didiamkan terlalu lama, kandungan airnya akan hilang dan
mengikat karbondioksida di udara sehingga kembali menjadi kalsium karbonat seperti semula Anonim, 2007.
2.5 Rambut
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Jenis rambut pada
manusia pada garis besarnya dapat digolongkan dua jenis, yaitu rambut terminal yang kasar, mengandung banyak pigmen, terdapat di kepala, alis, bulu mata,
Universitas Sumatera Utara
14
ketiak, serta rambut velus yang halus, sedikit mengandung pigmen dan terdapat hampir di seluruh tubuh Soepardiman, 2010.
2.5.1 Anatomi rambut
Rambut dapat dibedakan menjadi bagian-bagian rambut seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.4.
Anatomi rambut Scott, dkk., 1976. Menurut Bariqina dan Ideawati 2001, rambut dapat dibedakan menjadi
bagian-bagian rambut yang terdiri dari tiga bagian sebagai berikut: a.
Ujung rambut Pada rambut yang baru tumbuh serta sama sekali belumtidak pernah dipotong
mempunyai ujung rambut yang runcing. b.
Batang rambut Batang rambut adalah bagian rambut yang terdapat di atas permukaan kulit
berupa benang-benang halus yang terdiri dari zat tanduk atau keratin. Pada potongan melintang batang rambut dapat dibedakan menjadi tiga lapisan
yang tersusun teratur yaitu: 1
Selaput rambut Kutikula Kutikula adalah lapisan yang paling luar dari rambut yang terdiri atas sel-sel
tanduk yang gepeng atau pipih dan tersusun seperti sisik ikan. Bagian
Universitas Sumatera Utara
15
bawah menutupi bagian di atasnya. Kutikula berfungsi untuk membuat rambut dapat ditarik memanjang dan bila dilepaskan akan kembali pada
posisi semula; melindungi bagian dalam dari batang rambut; rambut dapat dikeriting dan dicat karena cairan obat keritingcat rambut dapat meresap
dalam korteks rambut. 2
Kulit rambut Korteks Kulit rambut terdiri atas sel-sel tanduk yang membentuk kumparan,
tersusun secara memanjang, dan mengandung melanin. Granul-granul pigmen yang terdapat pada korteks ini akan memberikan warna pada
rambut. Sel–sel tanduk terdiri atas serabut-serabut keratin yang tersusun memanjang. Tiap serabut terbentuk oleh molekul-molekul keratin seperti
tali dalam bentuk spiral. 3
Sumsum rambut Medula Medula terletak pada lapisan paling dalam dari batang rambut yang
dibentuk oleh zat tanduk yang tersusun sangat renggang dan membentuk semacam jalaanyaman sehingga terdapat rongga-rongga yang berisi udara.
Gambar 2.5. Batang rambut Scott, dkk., 1976.
Universitas Sumatera Utara
16
c. Akar Rambut
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam miring di dalam kulit, terselubung oleh kantong rambut folikel rambut. Bagian-bagian dari akar
rambut adalah sebagai berikut: 1
Kantong rambut folikel Folikel merupakan suatu saluran yang menyerupai tabung dan berfungsi
untuk melindung akar rambut, mulai dari permukaan kulit sampai di bagian terbawah umbi rambut. Jika bentuk folikel lurus maka rambut juga lurus.
Jika bentuk folikel agak melengkung maka rambut agak berombak, sedangkan jika bentuk folikel sangat melengkung maka rambut akan
keriting Bariqina dan Ideawati, 2001. 2
Papil rambut Papil rambut adalah bagian bawah folikel rambut berbentuk lonjong seperti
telur yang ujung bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk mensuplai nutrisi ke
umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kulit yang
disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut Syaifuddin, 2009. 3
Umbi rambut matriks Umbi rambut adalah ujung akar rambut terbawah yang melebar. Struktur
bagian akar rambut ini berbeda dengan struktur batang dan akar rambut diatasnya. Sel-sel akar rambut berwarna keputih-putihan dan masih lembek.
Pertumbuhan rambut terjadi karena sel-sel umbi rambut bertambah banyak secara mitosis. Pada umbi rambut melekat otot penegak rambut yang
Universitas Sumatera Utara
17
menyebabkan rambut halus berdiri bila ada suatu rangsangan dari luar tubuh Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.5.2 Struktur rambut
Rambut dapat berwujud tebal atau kasar, halus atau tipis, dan normal atau sedang. Keadaan atau wujud rambut dapat dilihat berbentuk lurus, berombak, atau
keriting. Menurut Bariqina dan Ideawati 2001, struktur rambut dengan bentuk
folikel memberi perbedaan pada penampang rambut sebagai berikut: -
Rambut lurus dengan folikel seperti silinder lurus, bentuk penampangnya bulat dan panjang.
- Rambut berombak dengan folikel seperti silinder yang melengkungbengkok,
bentuk penampangnya oval dan panjang. -
Rambut keriting dengan folikel seperti silinder yang melengkung menyerupai busur, bentuk penampangnya semi oval dan panjang.
2.5.3 Jenis rambut
a. Jenis rambut menurut morfologinya, yaitu: 1. Rambut velus
Rambut velus adalah rambut sangat halus dengan pigmen sedikit. Rambut ini terdapat diseluruh tubuh kecuali pada bibir, telapak tangan, dan kaki.
2. Rambut terminal Rambut terminal adalah rambut yang sangat kasar dan tebal serta berpigmen
banyak. Terdapat pada bagian tubuh tertentu seperti kepala, alis, bulu mata, dan ketiak.
Universitas Sumatera Utara
18
b. Jenis rambut menurut sifatnya 1.
Rambut berminyak Jenis rambut ini mempunyai kelenjar minyak yang bekerja secara berlebihan
sehingga rambut selalu berminyak. Rambut berminyak kelihatan mengkilap, tebal, dan lengket.
2. Rambut normal
Rambut ini mempunyai kelenjar minyak yang meproduksi minyak secara cukup. Rambut normal lebih mudah pemeliharaannya serta tidak terlalu kaku
sehingga mudah dibentuk menjadi berbagai jenis model rambut. 3.
Rambut kering Jenis rambut ini tampak kering, mengembang, dan mudah rapuh. Hal ini
karena kandungan minyak pada kelenjar lemaknya sedikit sekali akibat kurang aktifnya kelenjar minyak Putro, 1998.
2.5.4 Fisiologi rambut 2.5.4.1 Pertumbuhan rambut
Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan karena sel-sel daerah matrixumbi rambut secara terus menerus membelah. Rambut
mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang dinamakan
siklus pertumbuhan rambut Rostamailis, dkk., 2008. Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di
dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata diseluruh permukaan kulit. Diakhir bulan ke-enam atau awal bulan ketujuh usia
kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh di permukaan kulit, yaitu berupa
Universitas Sumatera Utara
19
rambut lanugo, atau rambut khusus bayi dalam kandungan. Kemudian menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut bayi ini akan rontok, diganti
dengan rambut terminal. Itulah sebabnya ketika bayi lahir, ada yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah berambut kasar dan agak panjang,
bahkan kadang-kadang sudah mencapai panjangnya antara 2-3 centimeter. Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar 13 milimeter per hari atau sekitar 1
centimeter perbulan. Dengan demikian kalau seorang bayi lahir dengan panjang rambut 2 centimeter, berarti pada bulan ke 7 kehamilan, rambut lanugo bayi sudah
diganti dengan rambut dewasa terminal. Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada waktu-waktu tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti
dan setelah mengalami istirahat sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil rambut sudah membuat persiapan rambut baru
sebagai gantinya Rostamailis, dkk., 2008. Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase Tranggono
dan Latifah, 2007, yaitu: 1.
Fase anagen fase pertumbuhan Fase anagen adalah fase pertumbuhan rambut ketika papil rambut terus
membentuk sel rambut secara mitosis. Fase anagen berlangsung 2-5 tahun. 2.
Fase katagen fase istirahat Fase ini berlangsung hanya beberapa minggu. Selama fase istirahat, rambut
berhenti tumbuh, umbi rambut mengkerut dan menjauhkan diri dari papil rambut, membentuk bonggol rambut, tetapi rambut belum rontok.
Universitas Sumatera Utara
20
3. Fase telogen fase kerontokan
Fase ini berlangsung lebih kurang 100 hari. Ketika rambut baru sudah cukup panjang dan akan ke luar dari kulit, rambut lama akan terdesak dan rontok.
Pada akhir fase ini, folikel rambut beralih ke fase anagen secara spontan
2.6 Pewarnaan Rambut
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna
rambut asalnya atau warna lain Ditjen POM, 1985. Warna rambut manusia bermacam-macam, tergantung pada jenis pigmen yang terdapat di dalam korteks
rambut. Ketika usia semakin lanjut maka warna rambut semakin memutih, karena mulai kehilangan pigmen yang disebabkan oleh menurunnya fungsi melanosit dan
menurunnya aktivitas tirosin. Pemutihan rambut juga dapat terjadi karena faktor keturunan Putro, 1998.
Pewarnaan rambut dapat dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan berbagai jenis zat warna baik zat warna alam maupun sintetik.
Pewarnaan rambut dapat dibedakan menjadi Ditjen POM, 1985. 1.
Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna. 2.
Pewarnaan berdasarkan proses sistem pewarnaan.
2.6.1 Berdasarkan daya lekat zat warna 2.6.1.1 Pewarna rambut temporer
Pewarna rambut temporer bertahan pada rambut untuk waktu yang singkat, hanya sampai pada pencucian berikutnya. Pewarna ini melapisi kutikula
rambut tetapi tidak berpenetrasi ke dalam korteks rambut Dalton, 1985.
Universitas Sumatera Utara
21
Jenis sediaan pewarna rambut yang digunakan untuk pewarnaan rambut temporer meliputi bilasan warna, sampo warna termasuk juga kombinasinya
dengan bilasan warna, krayon rambut, dan semprot pewarnaan rambut Ditjen POM, 1985.
2.6.1.2 Pewarna rambut semipermanen
Pewarna rambut semipermanen adalah pewarna rambut yang memiliki daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga 6-8
minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas, tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga Ditjen POM, 1985.
Tujuan pemberian pewarna semipermanen selain untuk menyegarkan warna rambut yang kusam, dapat pula digunakan saat pewarnaan permanen untuk
mempertahankan kemilau rambut. Oleh sebab itu, rambut putih yang dicat hitam dengan jenis zat yang bersifat semipermanen ini secara perlahan-lahan, setelah 4-6
minggu, akan menguning kecoklatan dan akhirnya rambut akan kembali menjadi putih atau putih kekuningan Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.6.1.3 Pewarna rambut permanen
Pewarna rambut permanen berpenetrasi ke dalam kutikula dan terdeposit pada korteks rambut Dalton, 1985. Pewarna rambut jenis ini memiliki daya lekat
yang jauh lebih lama sehingga tidak luntur karena keramas dengan sampo dan dapat bertahan 3-4 bulan Ditjen POM, 1985.
Pewarna permanen terdapat dalam berbagai bentuk dan macam, seperti krim, jeli, dan cairan. Bahan pewarna ini meliputi campuran zat warna nabati
dengan zat warna senyawa logam, zat warna derivat fenol seperti pirogalol, dan zat warna amino seperti orto atau para diaminobenzen, aminohidroksibenzen, dan
Universitas Sumatera Utara
22
meta disubstitusi fenilendiamin. Pewarna ini berguna untuk menutupi warna rambut putih, rambut beruban, serta rambut dengan warna asli untuk mendapatkan
warna-warna yang mendekati warna asli menurut selera atau zaman Bariqina dan Ideawati, 2001.
Susunan rambut atau berbagai macam tebal rambut akan mempengaruhi daya penyerapan cat. Pada umumnya, rambut halus lebih cepat dan lebih mudah
menyerap cat dibanding rambut kasar dan tebal. Keadaan rambut yang kurang sehat, misalnya kutikula terbuka, akan cepat menyerap cat warna dalam jumlah
yang lebih besar sehingga mengakibatkan warna tidak merata. Jenis rambut dengan kutikula yang sangat padat atau rapat dapat menolak peresapan pewarna
secara cepat sehingga memerlukan waktu olah yang lebih lama Bariqina dan Ideawati, 2001.
Pada proses pewarnaan rambut, yang perlu diperhatikan adalah jangan langsung mengeramasi rambut yang baru saja diberi warna karena dapat
mengakibatkan berkurangnya kemilau rambut dan bahkan dapat menghilangkan warna rambut tersebut. Penggunaan sampo dan conditioner jenis tertentu sangat
baik untuk rambut yang telah diwarnai Bariqina dan Ideawati, 2001.
Gambar 2.6. Deposit zat warna pada proses pewarnaan rambut Mitsui, 1997
Keterangan: a
= Pewarna rambut temporer b
= Pewarna rambut semi permanen c
= Pewarna rambut permanen
Universitas Sumatera Utara
23
Mekanisme penempatandeposit zat warna dari ketiga jenis pewarna rambut di atas yang diilustrasikan pada sehelai rambut dapat dilihat pada Gambar
2.6 di atas.
2.6.2 Berdasarkan proses sistem pewarnaan
Berdasarkan proses sistem pewarnaan, pewarna rambut dibagi 2 golongan, yaitu pewarna rambut langsung dan pewarna rambut tidak langsung Ditjen POM,
1985.
2.6.2.1 Pewarna rambut langsung
Sediaan pewarna rambut langsung telah menggunakan zat warna, sehingga dapat langsung digunakan dalam pewarnaan rambut tanpa terlebih dahulu harus
dibangkitkan dengan pembangkit warna, pewarna rambut langsung terdiri dari: 1.
Pewarna rambut langsung dengan zat warna alam 2.
Pewarna rambut langsung dengan zat warna sintetik Zat warna alam meliputi bahan warna nabati, ekstrak, sari komponen
warna bahan nabati. Sedangkan zat warna sintetik berdasarkan pola warna komponen warna bahan nabati.
2.6.2.2 Pewarna rambut tidak langsung
Pewarna rambut tidak langsung disajikan dalam dua komponen yaitu masing-masing berisi komponen zat warna dan komponen pembangkit warna.
Pewarna rambut tidak langsung terdiri dari: 1.
Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna senyawa logam 2.
Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna oksidatif. Dalam hal ini peranan pewarna rambut ditentukan oleh jenis senyawa
logam dan jenis pembangkit warnanya. Jenis senyawa logam yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
24
misalnya tembaga II sulfat, zat pembangkitnya misalnya pirogalol Ditjen POM, 1985.
2.7 Uji Iritasi
Sebagian besar zat yang terkandung dalam pewarna rambut merupakan iritan kulit. Banyak produk kosmetik yang dapat menyebabkan gangguan kulit
yang bersifat iritan ataupun alergi. Uji keamanan yang dilakukan pada kosmetika meliputi dua aspek, yakni uji keamanan sebagai bahan dan uji keamanan untuk
produk kosmetika sebelum diedarkan. Uji keamanan produk kosmetika dilakukan pada panel manusia untuk menetapkan apakah produk kosmetika itu memberikan
efek toksik atau tidak Ditjen POM, 1985. Untuk mencegah terjadinya reaksi iritasi terhadap produk pewarna rambut, perlu
dilakukan uji iritasi terhadap sukarelawan. Uji iritasi ini dapat dilakukan dengan mengoleskan sediaan pewarna rambut pada lengan bawah bagian dalam atau
bagian belakang telinga dan dibiarkan selama 24 jam untuk kemudian diamati apakah terjadi reaksi iritasi Scott, dkk., 1976.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca listrik, kertas perkamen, gunting, tissu gulung, cutton buds, lemari pengering, kompor,
batang pengaduk dan alat-alat gelas yang diperlukan.
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun salaon, gambir, biji alpukat, kapur, akuades, sampo dan rambut uban.
3.2 Prosedur Kerja 3.2.1 Pengumpulan sampel
Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan daerah lain. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah
daun salaon Indigofera tinctoria L. yang diambil dari Desa Salaon, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Ekstrak daun gambir Uncaria
gambir Hunter Roxb. dibeli dari Desa Sibande, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara dan buah alpukat Persea americana Mill dibeli
di pasar Melati, Jl.Flamboyan raya, Kecamatan Medan Selayang, Sumatera Utara.
3.2.2 Identifikasi sampel
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor.
Universitas Sumatera Utara