9
dapat dipanen setelah berumur 12-14 bulan. Pengembangbiakan tanaman gambir khususnya di Daerah Pulau Sumatera dilakukan dengan cara penyemaian biji pada
suatu tempat tertentu Amos, 2004. Gambir dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya dan dipupuk dengan pupuk organik Hariana,
2004.
2.2.1 Nama daerah
Pada setiap daerah daun gambir mempunyai nama yang berbeda-beda, di Sumatera: sontang Batak, gambie Minangkabau, pengilom Lampung
,
Jawa: gambir Jawa, gambhir Madura, Maluku: gabi dan gagabere Halmahera,
Sulawesi: gambe Ternate, Hariana, 2004
2.2.2 Morfologi tumbuhan gambir
Tanaman gambir Uncaria gambir Hunter Roxb. adalah tanaman menjalar dari famili Rubiaceae. Batang tanaman gambir berkayu dengan ukuran
lingkar batang pohon yang sudah tua bisa mencapai 18 inci. Daunnya berbentuk oval sampai bulat dengan panjang 8-14 cm dan lebar 4-6,5 cm. Pangkal daun
membulat dan berbentuk sangat tipis. Panjang tangkai daun 0,5-0,75 cm. Dalam satu ranting tumbuh beberapa helai dahan yang sejajar atau mempunyai arah yang
sama antara daun yang satu dengan daun yang lain. Bentuk bunganya adalah seperti pipa yang berjuntaian kemuka, kesamping, dan menghadap kedahan,
sepanjang lebih kurang 2-4 cm, dengan jumlah antara 40-60 helai, yang terpisah- pisah antara helai yang satu dengan helai yang lainnya Amos, 2004.
2.2.3 Identifikasi tumbuhan
Tanaman Uncaria gambir Roxb. dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Nama
: Gambir
Universitas Sumatera Utara
10
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Sub-klas : Sympetae
Famili : Rubiaceae
Spesies : Uncaria gambir Hunter Roxb.
2.2.4 Kandungan kimia daun gambir
Kandungan utama gambir adalah katekin dan asam katekutanat. Kandungan katekin dalam gambir selain dalam bentuk katekin murni terdapat
juga dalam bentuk katekol Amos, 2004. Gambir juga mengandung sedikit quercetine yaitu bahan pewarna yang memiliki warna kuning. Katekin bila
mengalami pemanasan cukup lama atau pemanasan dengan larutan bersifat basa dengan mudah akan menjadi katekin tanat, karena kondensasi sendiri dan menjadi
mudah larut dalam air panas Hayani, 2003.
Gambar 2.2 Struktur katekin Ahmad dan Hakim, 2008.
2.2.5 Kegunaaan tumbuhan gambir
Di Indonesia, gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih. Kegunaan gambir yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak kulit dan
pewarna. Kegunaan gambir lainnya adalah sebagai penstimulasi keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran proses di perut dan usus, sebagai bahan
Universitas Sumatera Utara
11
campuran obat luka bakar, diare, disentri, kumur-kumur, sariawan dan sebagai penyamak kulit Agoes, 2010.
2.3 Uraian Tumbuhan Alpukat Persea americana L.