23
Mekanisme penempatandeposit zat warna dari ketiga jenis pewarna rambut di atas yang diilustrasikan pada sehelai rambut dapat dilihat pada Gambar
2.6 di atas.
2.6.2 Berdasarkan proses sistem pewarnaan
Berdasarkan proses sistem pewarnaan, pewarna rambut dibagi 2 golongan, yaitu pewarna rambut langsung dan pewarna rambut tidak langsung Ditjen POM,
1985.
2.6.2.1 Pewarna rambut langsung
Sediaan pewarna rambut langsung telah menggunakan zat warna, sehingga dapat langsung digunakan dalam pewarnaan rambut tanpa terlebih dahulu harus
dibangkitkan dengan pembangkit warna, pewarna rambut langsung terdiri dari: 1.
Pewarna rambut langsung dengan zat warna alam 2.
Pewarna rambut langsung dengan zat warna sintetik Zat warna alam meliputi bahan warna nabati, ekstrak, sari komponen
warna bahan nabati. Sedangkan zat warna sintetik berdasarkan pola warna komponen warna bahan nabati.
2.6.2.2 Pewarna rambut tidak langsung
Pewarna rambut tidak langsung disajikan dalam dua komponen yaitu masing-masing berisi komponen zat warna dan komponen pembangkit warna.
Pewarna rambut tidak langsung terdiri dari: 1.
Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna senyawa logam 2.
Pewarna rambut tidak langsung dengan zat warna oksidatif. Dalam hal ini peranan pewarna rambut ditentukan oleh jenis senyawa
logam dan jenis pembangkit warnanya. Jenis senyawa logam yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
24
misalnya tembaga II sulfat, zat pembangkitnya misalnya pirogalol Ditjen POM, 1985.
2.7 Uji Iritasi
Sebagian besar zat yang terkandung dalam pewarna rambut merupakan iritan kulit. Banyak produk kosmetik yang dapat menyebabkan gangguan kulit
yang bersifat iritan ataupun alergi. Uji keamanan yang dilakukan pada kosmetika meliputi dua aspek, yakni uji keamanan sebagai bahan dan uji keamanan untuk
produk kosmetika sebelum diedarkan. Uji keamanan produk kosmetika dilakukan pada panel manusia untuk menetapkan apakah produk kosmetika itu memberikan
efek toksik atau tidak Ditjen POM, 1985. Untuk mencegah terjadinya reaksi iritasi terhadap produk pewarna rambut, perlu
dilakukan uji iritasi terhadap sukarelawan. Uji iritasi ini dapat dilakukan dengan mengoleskan sediaan pewarna rambut pada lengan bawah bagian dalam atau
bagian belakang telinga dan dibiarkan selama 24 jam untuk kemudian diamati apakah terjadi reaksi iritasi Scott, dkk., 1976.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca listrik, kertas perkamen, gunting, tissu gulung, cutton buds, lemari pengering, kompor,
batang pengaduk dan alat-alat gelas yang diperlukan.
3.1.2 Bahan-bahan