Informan Utama .1 Masyarakat yang Sudah Membangun Septictank

kalangan masyarakat sendiri agar masyarakat tetap bisa ikut serta dalam pembangunan program septictank berbasis keluarga di lingkungannya meskipun dengan penghasilan yang rendah. 5.3 Informan Utama 5.3.1 Masyarakat yang Sudah Membangun Septictank

5.3.1.1 Informan Pertama

Nama : Elvina Umur : 35 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Pertama SMP Agama : Islam Suku : Jawa Status : Menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Ibu Elvina merupakan salah satu masyarakat yang telah membangun septictank berbasis keluarga di Kelurahan Medan Polonia. Pertanyaan pertama yang peneliti tanyakan kepada Ibu Elvina yaitu dampak yang diberikan program pembangunan sanitasi berbasis keluarga “program ini memberikan dampak positif terhadap saya karena secara tidak langsung saya sudah ikut ambil serta dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah saya”. Peneliti menanyakan partisipasi apa yang diberikan oleh masyarakat terhadap pembangunan septictank ramah lingkungan “saya memberikan uang sebesar Rp. 1.500.000 dan menyediakan makanan dan minuman untuk tukang, karna kan pada saat itu hari panas jadi saya kasihan melihat tukangnya”. Kemudian peneliti menanyakan apa kendala yang Universitas Sumatera Utara dihadapi ketika ingin berpartisipasi, Ibu Elvina menuturkan “kendalanya saya harus mencari tempat untuk ngutang atau nunggu tanggal gajian, karena jumlah uangnya itu sangat mahal buat saya yang penghasilannya gak jelas dek”. Kemudian peneliti bertanya apa yang dilakukan pengusaha atau pihak lembaga agar masyarakat tetap bisa ikut berpartisipasi dalam program pembangunan sanitasi ramah lingkungan, Ibu Elvina menjawab “pengusaha sanitasi memberikan saya pinjamanan dengan cara saya harus bayar cicilannya Rp.150.000bulan selama 10 bulan dek”. Kemudian peneliti menanyakan alasan Ibu Elvina sehingga mau ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan septictank ramah lingkungan ini, Ibu Elvina menjawab “karna septictank yang dirumah udah rusak dek, septictanknya juga udah mau penuh, mumpung ada bantuan dari lembaga ya udah saya pesan aja satu dek”. Kemudian peneliti menanyakan bagaimana intensitas kehadiran Ibu Elvina pada saat mengikuti pemicuan “saya selalu hadir kalau ada pemicuan karena dari situ saya dapat mengetahui apa manfaat dan bagaimana septictank yang tidak mencemari lingkungan”. Ibu Elvina juga menuturkan alasan memilih memberikan partisipasi dalam bentuk uang dan harta yaitu “saya memberikan uang dan makanan karena biar gampang waktu pembangunannya, jadi saya tidak repot lagi untuk bantuin tukangnya”. Kemudian peneliti menayakan menurut apakah setiap masyarakat memang harus menggunakan septictank ramah lingkungan atau tidak. Ibu Elvina menjawab “sangat penting karena melalui septictank kita bisa menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit”. Universitas Sumatera Utara

5.3.1.2 Informan Kedua

Nama : Tio Risma Sitanggang Umur : 48 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Pertama SMP Agama : Kristen Suku : Batak Toba Status : Janda Informan kedua yaitu Ibu Tio Risma Sitanggang merupakan salah satu masyarakat yang telah membangun septictank ramah lingkungan di kelurahan Karang Barombak. Pertanyaan pertama yang peneliti tanyakan bagaimana pandangan Ibu Tio mengenai program pembangunan septictank ramah lingkungan. Ibu tio menjawab, “sangat bagus kalau menurut saya, karena dengan cara ini kebersihan di lingkungan kita bisa terjaga dan bisa dinikmati anak cucu di masa depan”. Peneliti bertanya kepada Ibu Tio partisipasi apa yang telah diberikan untuk pembangunan septictank dirumah, Ibu Tio menjawab “saya memberikan uang sebesar Rp.1.500.000 dan membantu tukang untuk memindahkan bahan material dari atas mobil toko yang mengantar bahan materialnya ”. Kemudian peneliti menanyakan kendala yang dihadapi ketika ingin berpartisipasi. Ibu Tio menjawab, “jumlah uangnya terlalu mahal jadi terpaksa saya harus meminjam uang sama sauadara saya dek, cuma kalau gak gitu gak bisa dibangun septictanknya ”. Kemudian peneliti bertanya apa yang dilakukan pengusaha atau pihak lembaga agar Ibu Tio tetap bisa ikut berpartisipasi, Ibu Tio menjawab “ada bantuan dari pengusaha orang itu memberikan pinjaman sama kami yang ingin bangun dan Universitas Sumatera Utara kami harus mencicil pinjaman itu dek”. Kemudian peneliti menanyakan alasan Ibu Tio sehingga mau ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan septictank ramah lingkungan ini, Ibu Tio Menjawab “karena saya masih memakai septictank yang lama dan saya dengar-dengar daya tahan septictank ramah lingkungan ini pun cukup lama makannya saya tertarik membangunnya”. Kemudian peneliti menanyakan bagaimana intensitas kehadiran pada saat mengikuti pemicuan, Ibu Tio menjawab “sesekali dek soalnya kadang gak ada yang kasih tau sama ibu kapan pemicuan atau sosialisasinya dek makannya ibu jarang hadir”. Ibu Tio juga menuturkan alasan memilih memberikan partisipasi dalam bentuk uang dan tenaga yaitu “saya kurang tahu apa saja yang dilakukan makannya saya kasihkan aja uang dek, terus saya cuma bisa bantu-bantu memindahkan bahan material yang kecil-kec il aja dek biar gak berserakan” Kemudian peneliti menayakan menurut apakah setiap masyarakat memang harus menggunakan septictank ramah lingkungan atau tidak. Ibu Tio menjawab, “sangat penting lah dek soalnya kalau kita gak pakai septictank pasti kotoran kita itu langsung dibuang kesungai sementara air yang kita pergunakan sehari-hari air sungai yang diolah dek”. ANALISIS DATA Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam dengan informan utama yaitu masyarakat yang telah membangun septictank berbasis keluarga diketahui bahwa mereka sangat mendukung adanya program pembangunan septictank ramah lingkungan karena dirasa sangat memperdulikan kebersihan lingkungan dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Partisipasi yang diberikan kedua informan tersebut memiliki persaman dan perbedaan, seperti Ibu Universitas Sumatera Utara Elvina dan Ibu Tio masing-masing memberikan partisipasi uang sebesar Rp.1.500.000 per rumah tangga, sedangkan perbedaanya yaitu Ibu Elvina juga memberikan partisipasi harta dengan cara menyediakan makanan dan minuman untuk tukang dan Ibu Tio memberikan partisipasi tenaga dengan cara membantu tukang memindahkan bahan-bahan bangunan yang berukuran kecil. Kendala yang dihadapi kedua informan pun tidak jauh berbeda, keduanya memiliki hambatan dalam berpartisipasi yaitu dikarenakan tidak adanya uang yang jumlahnya cukup besar untuk pembangunan septictank ramah lingkungan tersebut mengingat keduanya berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah MBR. Kedua informan harus meminjam uang ke pengusaha sanitasi atau saudara mereka agar bisa membangun septictank berbasis keluarga. Kondisi ini mendorong pengusaha dan pihak lembaga untuk memberikan bantuan berupa pembayaran kredit atau cicilan bulanan kepada masyarakat yang ingin membangun septictank ramah lingkungan tetapi terhenti karena faktor keterbatasan dana. Alasan Ibu Elvina sehingga mau ikut serta berpartisipasi membangun septictank ramah lingkungan ini karena septictank yang berada di rumahnya sudah tidak layak untuk digunakan sedangkan Ibu Tio karena masih menggunakan septictank yang lama dan tertarik karena mendengar septictank berbasis keluarga memiliki daya tahan dan kekuatan bangunan yang dapat dikategorikan bagus. Frekuensi kehadiran mengikuti pemicuaan oleh kedua informan juga berbeda karena Ibu Elvina selalu hadir apabila ada kegiatan pemicuan, sedangkan Ibu Tio jarang hadir karena kurang mendapatkan informasi dari pihak pengusaha atau tim promosi mengenai pengadaan diskusi umum terkait pembangunan septictank ramah lingkungan ini. Universitas Sumatera Utara Alasan kedua informan memberikan partisipasi uang karena ingin mempermudah proses pembangunan septictank ramah lingkungan ini. Ibu Elvina juga memberikan partisipasi harta karena faktor kesadaran diri sendiri untuk memberikan makanan dan minuman ringan kepada tukang yang sedang bekerja membangun septictanck, sedangkan Ibu Tio memberikan partisipasi tenaga juga atas kesadaran sendiri agar bahan material bangunannya tidak berserakan. Kedua informan merasa bahwa penggunaan septictank ramah lingkungan sangat penting di kalangan masyarakat karena dapat menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas kesehatan agar bisa dinikmati di masa depan oleh anak cucu kelak. 5.4 Informan Tambahan 5.4.1 Pengusaha Sanitasi

Dokumen yang terkait

Respon Anak Jalanan Terhadap Program Kesejahteraan Sosial Anak Oleh Yakmi Di Pinggiran Rel Kereta Api Gaperta Kecamatan Medan Helvetia.

0 61 83

Respon masyarakat terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan

1 52 125

Respon Masyarakat terhadap Sanitasi Melalui Septictank Ramah Lingkungan Dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Kota Medan

1 20 97

Respon masyarakat terhadap sanitasi melalui septictank ramah lingkungan dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan

1 10 125

Respon Penerima Bantuan Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) oleh Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (YAKMI) di Daerah Pinggiran Rel Gaperta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 8 97

Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Sanitasi Berbasis Keluarga Dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kota Medan

0 0 10

Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Sanitasi Berbasis Keluarga Dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kota Medan

0 0 2

Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Sanitasi Berbasis Keluarga Dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kota Medan

0 0 10

Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Sanitasi Berbasis Keluarga Dampingan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI) di Kota Medan

0 0 2

Respon Penerima Bantuan Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) oleh Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (YAKMI) di Daerah Pinggiran Rel Gaperta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 0 10