2.4.4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM
Sanitasi total berbasis masyarakat STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
menggunakan metode pemicuan. STBM merupakan program nasional yang ditetapkan pada bulan Agustus
2008 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 852MenkesSKIX2008 yang bertujuan untuk mengubah
perilaku masyarakat dalam hal ini agar tidak buang air sembarangan atau Open Defecation Free ODF guna menutup mata rantai penularan penyakit, Cuci tangan
pakai sabun dengan air yang mengalir dan pengelolaan air minum rumah tangga PAM RT di mana air yang digunakan sebagai air minum dan untuk produksi serta
keperluan lainnya seperti sikat gigi dan berkumur dikelola, disimpan dan dimanfaatkansecara higienis. Termasuk pengelolaan sampah dan limbah rumah
tangga Wibowo, 2014:128. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah kondisi ketika suatu komunitas:
1. Tidak buang air besar sembarangan BAB.
2. Mencuci tangan pakai sabun.
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman.
4. Mengelola sampah dengan benar.
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
2.5 Septictank Ramah Lingkungan
Septictank adalah suatu ruangan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan
kecepatan air yang lambat. Kondisi ini memberi kesempatan untuk terjadinya
Universitas Sumatera Utara
pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad anaerobik membentuk bahan-bahan larut
air dan gas. Air limbah rumah tangga yang dimaksud di sini adalah semua jenis air buangan rumah tangga yang berasal dari mandi, dapur, cuci dan kakus. Tidak sedikit
penampungan tinja septictank rumah tangga dan perumahan dibuat asal-asalan, pada umumnya perumahan saat ini membuat septictank dengan diameter 1 meter dan
kedalaman 1 meter yang terbuat dari hong cetakan beton berbentuk bulat atau pasangan batako tanpa diplester dan diaci tidak kedap air serta tanpa adanya
resapan. Akibatnya air tinja mudah meresap sehingga air tanah, air sumur dan air kali yang ada disekitarnya terkontaminasi bakteri E.coli dan fecal coli Kusjuliadi, 2007:
5-7. Berdasarkan kondisi dan perkembangan teknologi, karena semakin sempit
lahan yang tersedia untuk perumahan yang menyebabkan pembuatan septictank menjadi kendala tersendiri sehingga pentingnya keberadaan septictank di lingkungan
sekitar rentan untuk diabaikan.berdasarkan permasalahan tersebut maka sekarang telah muncul produk-produk septictank ramah lingkungan hasil pabrikasi yang dapat
menjadi alternatif bagi lahan sempit dan perkotaan. Septictank ini memiliki sistem kerja dengan menghasilkan air limbah yang tidak mencemari air tanah dan sungai
ketika dibuang ke tanah, sehingga septictank ini menjadi septictank yang ramah lingkungan.
Septictank ramah lingkungan adalah septictank yang berbentuk tabung dan bagian dasarnya tertutup sehingga kedap air, septictankramah lingkungan pada
umum nya terbuat dari bahan Fiberglass dan dilengkapi media kontak yang dirancang khusus untuk berkembak biak nya bakteri pengurai sehingga bakteri
pengurai dapat memetabolisme tinja dengan efektif dan sistem disinfektan yang
Universitas Sumatera Utara
penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga buangannya tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Septictank ini menampung dan mengolah
limbah tinja menjadi cairan yang tidak berbau dan layak di alirkan ke got umum http:www.jualseptictankbio.compseptic-tank-ramah-lingkungan.html
diakses pada tanggal 16 September 2015 pada pukul 20.30.
Septictank ini juga biasa disebut dengan septictank biologis atau septictank modern karena proses penguraian dan pembusukan limbah menggunakan teknologi
biologis dan filterisasi. Manfaat yang didapat dari pembuatan septictank yang benar dan ramah
lingkungan adalah sebagai berikut: 1.
Kebersihan air tanah ikut terjaga. 2.
Perawatan lebih mudah karena tidak mudah penuh dan bau. 3.
Penghuni rumah dapat merasa nyaman karena saluran pembuangan tidak mampat sehingga memudahkan penyiraman.
4. Untuk septictank biologis, air pembuangannya dapat dimanfaatkan untuk
ekosistem lain, misalnya menyiram tanaman Kusjuliadi, 2007: 11.
2.6 Kerangka Pemikiran