55
Analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 12,2 dari total tingkat kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh variabel
kualitas informasi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan.
Sampel yang diambil oleh peneliti adalah hanya terbatas pada satu instansi, sehingga kesimpulan penelitian ini belum tentu sama jika penelitian
dilakukan pada organisasi di sektor lainnya. Dan dalam pengukuran seluruh variabel penelitian ini berdasarkan kepada persepsi responden, sehingga dapat
menimbulkan masalah apabila persepsi responden tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik penelitian yang sama: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk tidak membatasi organisasi
pengambilan sampel hanya pada satu organisasi sehingga dapat mewakili populasi yang lebih luas.
2. Banyak faktor-faktor dalam implementasi sistem informasi lain yang dapat mempengaruhi kualitas pengguna sistem informasi, akan tetapi tidak
digunakan dan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh signifikan.
3. Peneliti juga menyarankan untuk tidak hanya mendasarkan pengukuran variabel penelitian pada persepsi responden saja. Pengumpulan data pada
Universitas Sumatera Utara
56
penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya terbatas pada penyebaran kuisioner saja, tetapi dapat pula dilakukan melalui wawancara. Kehadiran
peneliti pada saat responden melakukan pengisian kuisioner sebaiknya juga dilakukan. Hal ini akan menghindarkan response bias, karena responden
dapat menanyakan secara langsung mengenai item pertanyaan yang kurang dipahami.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem merupakan salah satu komponen penting dalam tercapainya kesuksesan sistem informasi akuntansi. Menurut Diana dan Setiawati 2011
mendefinisikan sistem sebagai berikut. Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling
tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Sistem dapat diartikan sebagai rangkaian dari dua atau lebih komponen- komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan Romney and Steinbart, 2004. Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terhimpun, terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu Sutabri, 2003:2. Rincian dari definisi tersebut sebagai berikut.
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil dan terdiri pula dari kelompok unsur yang
membentuk suatu subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang terintegral secara terpadu.
Unsur sistem yang saling berhubungan erat antara satu dengan yang lain dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut memiliki bentuk
tersendiri..
Universitas Sumatera Utara
8
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem memiliki tujuan tertentu yang saling bekerja sama antar satu
dengan yang lain. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang cakupannya lebih
besar. Menurut Romney dan Steinbart 2004 sistem dapat diartikan sebagai
berikut. Sekumpulan atau lebih komponen-komponen yang saling berinteraksi,
dimana komponen-komponen tersebut saling mempengaruhi antar satu dengan yang lain dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama.
Kesimpulan definisi sistem adalah serangkaian komponen yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menghasilkan
sebuah informasi yang bernilai lebih bagi perusahaan. Sistem informasi melakukan sebuah proses berupa input, yang biasa
disebut dengan transaksi dan dikonversi dengan berbagai proses untuk menjadi sebuah output yang kemudian digunakan untuk kepentingan baik
internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Definisi transaksi adalah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan
diprosesdiolah oleh sebuah sistem informasi sebagai unit kerjanya.Definisi tersebut mencakup peristiwa keuangan maupun non-keuangan Dilihat dari
segi kualitas, informasi harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut a. Lengkap
b. Akurat c. Relevan
Universitas Sumatera Utara
9
d. Tepat waktu Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai serangkaian prosedur
normal yang dimana data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan sebuah perangkat lunak untuk menghasilkan sebuah informasi. Terdapat
banyak ahli dan banyak buku yang masing-masing memberikan definisi akuntansi dengan titik berat dan sudut pandang sendiri Teguh, 2003.
Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi
bertanggung jawab untuk pengolahan data DP. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar dalam setiap
organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah ber evolusi dari struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai
struktur yang komlpleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu. Definisi akuntansi adalah
suatu sistem informasi yang mengindentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan Weygandt et al., 2007. Penyajian informasi akuntansi merupakan salah satu
bagian aktivitas akuntansi. Aktivitas aktivitas akuntansi sebagai alat informasi yaitu sebagai berikut.
a. Pencatatan data transaksi b. Pengolahan data transaksi
c. Penganalisaan data d. penyusunan laporan-laporan tertentu
Universitas Sumatera Utara
10
e. Pemakaian data akuntansi untuk pengawasan efisiensi f. Pemakaian data akuntansi untuk pengambilan keputusan yang digunakan
untuk berbagai tujuan. Secara umum definisi akuntansi dapat disimpulkan sebagai sistem
informasi yang dihasilkan dalam bentuk informasi keuangan dan digunakan untuk kepentingan perusahaan.
Menurut Mulyadi 2001:31 mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut.
Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi yang rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengolah data keuangan dan
data yang lainnya menjadi sebuah informasi Hall, 2006. Menurut Romney and Steinbart 2004 sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi penting
dalam organisasi yaitu sebagai berikut. a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai
aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan meninjau ulang review hal-hal yang telah
terjadi
Universitas Sumatera Utara
11
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, handal, dan akurat.
Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan mengomunikasikan informasi-
informasi atas suatu organisasi serta menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap stakeholder eksternal perusahaan seperti, pemegang saham,
kreditur, maupun pemerintah. Tujuan utama sistem informasi akuntansi terhadap stakeholder internal perusahaan yaitu menyediakan informasi
keuangan bagi pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan Jogiyanto, 1997:64.
Sementara tujuan umum sistem informasi akuntansi menurut Jogiyanto 1997 yaitu sebagai berikut.
a. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.
b. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yang berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan
catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.
c. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
12
Sistem informasi akuntansi disimpulkan sebagai serangkaian prosedur yang saling terkait satu sama yang lain untuk mencapai tujuan yang sama
yaitu mengolah data dan menghasilkan informasi yang bernilai lebih dan membantu dalam pengambilan keputusan pada perusahaan. Sistem informasi
akuntansi yang digunakan pada kantor DPRD Kota Medan adalah SIMDA. SIMDA merupakan sistem informasi teknologi berbasis aplikasi yang
terintegrasi dan digunakan dalam memproses data transaksi keuangan yang terjadi setiap harinya, penerapan SIMDA pada DPRD Kota Medan dimulai
dari tahun 2011 hingga sekarang.
2.1.2 Model Keperilakuan dalam Penggunaan Teknologi Sistem
Informasi
Keperilakuan merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Tanggapan atau reaksi individu dapat bersifat
mendukung atau menentang rangsangan tersebut. Apabila rangsangan diberikan terus menerus, maka individu secara perlahan maupun cepat akan
beradaptasi dengan rangsangan tersebut. Teknologi didefinisikan sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas
mereka. Alat tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras. Sistem Informasi SI merupakan seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Dengan kata lain, Teknologi Sistem Informasi TSI merupakan alat yang terdiri dari seperangkat komponen yang terkait
Universitas Sumatera Utara
13
dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Keperilakuan dalam penggunaan TSI
merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen yang terkait dengan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Aspek keperilakuan dalam implementasi teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadap
teknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model TAM.
Beberapa model telah dibangun untuk menganalisa dan memahami faktor- faktor diterimanya penggunaan teknologi informasi.
Technology Acceptance Model TAM awalnya dikembangkan Davis 1988:319-340 yang merupakan salah satu model yang paling banyak
digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model TAM yang
dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action TRA dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi.
Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsi teknologi pada penggunaan software. Menurut Davis 1988:319-340, Technology
Acceptance Model TAM merupakan model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua
variabel, yaitu persepsi kemanfaatan perceived usefulness dan persepsi kemudahan penggunaan perceived ease of use. Persepsi kemanfaatan
perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna
Universitas Sumatera Utara
14
bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan perceived
ease of use didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel Technology Acceptance Model TAM tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan
pengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut
dapat menerima penggunaan teknologi informasi.
Gambar 2.1
The DeLone McLean Model Of Information System Success Journal of Management Information, Vol.19, No. 4: 9-30
System Quality
Use
Individual Impact
Organizationa l Impact
Information Quality
User Satisfaction
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.3 Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari
sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat usefulness dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang
dipengaruhi oleh karakteristik personal. Kepuasan pengguna akan mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan
aktual. Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang
diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi.
Tiap pengguna mempunyai seperangkat manfaat yang diharapkan atau aspirasi untuk sistem informasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan
perluasan dimana sistem dapat memenuhi atau gagal memenuhi aspirasi, pengguna mungkin lebih atau kurang puas. Sebuah sistem informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan meningkatkan kepuasan pengguna. Hal ini diwujudkan dengan kecenderungan peningkatan
penggunaan sistem informasi tersebut. Sebaliknya, jika sistem informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna maka kepuasan pengguna tidak akan
meningkat dan penggunaan lebih lanjut akan dihindari. Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas sistem
informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem
Universitas Sumatera Utara
16
informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan
semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan
kepuasan pada pemakainya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai. Jika pengguna
sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan puas
menggunakan sistem tersebut. Kepuasan pengguna sistem ini juga dapat berpengaruh terhadap individual impact.
Jika pengguna sering memakai sistem informasi maka semakin banyak tingkat pembelajaran degree of learning yang didapat dari sistem informasi,
peningkatan derajat pembelajaran ini merupakan salah satu indikator bahwa terdapat pengaruh keberadaan sistem terhadap kualitas pengguna individual
impact. Individual impact merupakan suatu indikasi bahwa sistem informasi telah memberikan pengguna lebih memahami konteks keputusan, telah
memperbaiki keputusan produktivitas, telah menghasilkan perubahan dalam aktivitas pengguna, atau telah mengubah keputusan persepsi mengenai
pentingnya atau kegunaan dari sistem informasi. Keberadaan sistem informasi baru akan menjadi stimulus bagi individu dalam organisasi untuk bekerja
dengan baik. Dampak individu ini secara kolektif dapat berakibat pada kinerja organisasional organizational impact. Dampak organisasional ini terlihat
dari distribusi informasi yang lebih cepat. Jika sistem informasi yang
Universitas Sumatera Utara
17
diterapkan baik dari segi kualitas sistem maupun kualitas informasi yang dihasilkan maka dapat menurunkan biaya distribusi informasi melalui
penyederhanaan struktur organisasi. Distribusi informasi yang lebih baik dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat.
2.1.4 Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi
Kualitas sistem dapat diartikan bahwa karakteristik kualitas yang diinginkan pengguna dari sistem informasi itu sendiri. Asumsi dasar model
multidimensional kesuksesan sistem informasi dapat dijelaskan dalam tiga level yang berbeda yaitu tingkat teknikal, semantik, dan keefektifan sistem.
Tingkat teknikal dari komunikasi sebagai keakuratan dan keefisienan sistem komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat semantik merupakan
kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang diharapkan. Tingkat keefektivan merupakan efek informasi pada penerima.
Dalam model kesuksesan DeLone dan McLean, kualitas sistem mengukur kesuksesan teknikal, kualitas informasi mengukur kesuksesan
semantik, dan pengunaan sistem, kepuasan pengguna, individual impact dan organizational impact mengukur kesuksesan keefektifan.
DeLone dan McLean 1992:60-95 mengasumsikan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi, secara individual dan bersama-sama,
mempengaruhi kepuasan pengguna dan penggunaannya. Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi dalam penelitian ini dilihat dari sudut
pandang persepsi pengguna user. Penggunaan dan kepuasan pengguna
Universitas Sumatera Utara
18
menjadi timbal balik saling terkait, dan dianggap langsung memiliki dampak individu, yang kemudian dampak individu ini mempengaruhi organisasi.
Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualitas yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan
mengoptimalkan kinerja pengguna dan organisasinya sehingga perilaku pengguna akan mendukung teknologi tersebut. Kualitas sistem memerlukan
indikator untuk mengukur seberapa besar kualitas dari sistem informasi. Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas
sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.
a. Ease of use Kemudahan Penggunaan
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam
menggunakan sistem informasi tersebut. Davis mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
pengunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tersebut bebas dari usaha free of effort. Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah saat
seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit,
dan mudah dipahami, sudah dikenal familiar. Kemudahan penggunaan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan
menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan
semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan
Universitas Sumatera Utara
19
secara manual. Pengguna sistem informasi mempercayai bahwa sistem informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya
sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.
b. Response Time Kecepatan Akses