Jenis Penelitian Batasan Operasional Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Data

28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Menurut Nawawi 2003 : 64 metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta- fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian deskriptif adalah metode survey. Metode survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok Singarimbun, 1998.

3.2 Batasan Operasional

Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya batasan masalah dalam melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi yang dirasakan oleh pengguna SIMDA yang digunakan pada Kantor DPRD Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 29

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006. Metode pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada criteria tertentu. Pemilihan sampel responden adalah pendidikan minimal SMA semua jurusan dan telah bekerja dengan menggunakan software akuntansi yaitu SIMDA yakni mencakup semua pegawai pada Kantor DPRD Kota Medan yang menjadi pengguna sistem informasi. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan daftar pertanyaankuisioner.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam rangka menguji hipotesis yang telah dijelaskan dalam landasan teori sebelumnya maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: Variabel dependen dan variabel independen.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Nama lain dari variabel ini adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau variabel konsekuensi Indriantoro dan Supomo, 2002. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan Pengguna Sistem Informasi. Kepuasan pengguna sistem informasi atau disingkat KPSI dalam penelitian ini merupakan tingkat kepuasan pengguna Universitas Sumatera Utara 30 terhadap output dari aplikasi SIMDA yang digunakan dan kualitas aplikasi SIMDA tersebut. Indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran kepuasana pengguna sistem informasi yaitu sebagai berikut. a. Kemudahan Kemudahan dalam penggunaan aplikasi SIMDA dilihat dari kemudahan dalam mengolah data. Indikator ini disingkat dengan KPSI1. b. Baik Penggunaan aplikasi SIMDA yang baik dilihat dari tingkat akurasi informasi. Indikator ini disingkat dengan KPSI2 c. Kepuasan Kepuasan dalam penggunaan aplikasi SIMDA dilihat dari kepuasan pengguna terhadap tingkat akurasi informasi. Indikator ini disingkat dengan KPSI3. d. Memadai Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA memadai dilihat dari isi informasi yang lengkap, jelas, dan mudah dipahami. Indikator ini disingkat KPSI4. e. Flexibel Penggunaan aplikasi SIMDA yang bersifat fleksibel dilihat dari fitur- fiturnya yang fleksibel, sehingga mudah untuk digunakan dalam bekerja. Indikator ini disingkat dengan KPSI5. Variabel ini diukur dengan 5 item pertanyaan dengan 5 skala likert mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Semakin tinggi skor Universitas Sumatera Utara 31 variabel ini, berarti kepuasan pemakai atas aplikasi SIMDA yang digunakan semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kepuasan pemakai atas perangkat lunak akuntansi yang digunakan semakin rendah menurut persepsi pemakai. Sumber pertanyaan kuesioner ini diperoleh dari buku Model Kesuksesan Sistem Informasi Teknologi Jogiyanto, 2007 yang dimodifikasi berupa penambahan nama aplikasi yang digunakan menyerupai pertanyaan kuesioner dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto 2008 dan menghapus indikator-indikator pertanyaan kuesioner dari penelitian ini yaitu, penggunaan aplikasi pada komputer lain dan penggunaan aplikasi pada instansi lain, karena tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian ini dan aplikasi SIMDA yang digunakan pada Kantor DPRD Kota Medan

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang tergolong dalam variabel independen yaitu: 1. Kualitas Sistem Informasi Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi merupakan karakteristik produk. Indikator yang digunakan Universitas Sumatera Utara 32 meliputi kemudahan untuk digunakan ease of use, kecepatan akses response time, keandalan sistem reliability, fleksibilitas sistem flexibility, dan keamanan sistem security. Persepsi responden terhadap indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. 2. Kualitas Informasi Kualitas informasi merupakan kualitas keluaran output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Persepsi responden terhadap indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas informasi yang dihasilkan paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai. 3. Perceived Usefulness Dalam penelitian ini, variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai sejauh mana dampak dari penggunaan software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerjamereka nantinya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini diambil dari penelitian Davis et al., 1988, dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan software akuntansi. Kuesioner ini juga telah dipakai dalam penelitian Sandee 1984 dan Goodhue 1995. Universitas Sumatera Utara 33 Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja pemakai semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja semakin rendah menurut persepsi pemakai.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dalam sebuah kuisioner yang akan diisi oleh responden. Butir pertanyaan dan pilihan jawaban dalam kuisioner disesuaikan dengan variabel- variabel yang akan diukur. Kuisioner akan diantarkan langsung kepada responden, dan jika memungkinkan kuisioner akan langsung diambil kembali setelah diisi oleh responden. Namun, jika tidak memungkinkan maka kuisioner akan diambil paling lambat 1 minggu setelah penyerahan atau sesuai waktu yang telah disepakati dengan responden. Sebagai tambahan, data juga diambil dari literatur, buku-buku panduan, studi pustaka serta sumber-sumber lain yang relevan dengan topik penelitian.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI

0 11 96

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

1 11 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

0 3 17

pengaruh kualitas sistem informasi perceived usefulness dan kualitas informasi terhadap kepuasan

0 0 1

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 15

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 6

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 21

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 15