Proses Pengatoman pada Spektofotometri Serapan Atom Graphite Furnace Gangguan-gangguan Pada Spektrofotometer Serapan Atom

21

2.4.1 Proses Pengatoman pada Spektofotometri Serapan Atom Graphite Furnace

Sistem pengatoman pada spektrofotometri serapan atom menurut Ganjar dan Rohman 2007, dibagi melalui tiga tahapan yaitu: 1. Pengeringan Drying Pengeringan membutuhkan suhu yang lebih rendah yaitu 100ºC untuk menguapkan pelarut. 2. Pengabuan Ashing Pengabuan membutuhkan suhu yang lebih tinggi yaitu 400-500ºC untuk menghilangkan matriks kimia dengan mekanisme volatilasi dan pirolisa senyawa organik. 3. Pengatoman Atomising Pengatoman membutuhkan suhu yang sangat tinggi yaitu 2000-3000ºC untuk menghasilkan puncak absorbsi.

2.4.2 Gangguan-gangguan Pada Spektrofotometer Serapan Atom

Interferensi secara luas dapat dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu interferensi spektral dan interferensi kimia. Interferensi spektral disebabkan karena adanya gangguan absorbansi antara bahan pengganggu dengan bahan yang diukur, karena rendahnya resolusi monokromator. Karena sempitnya garis emisi pada sumber hallow cathode maka interferensi garis spektral atom jarang terjadi. Sedangkan interferensi kimia disebabkan adanya reaksi kimia selama atomisasi, sehingga merubah sifat-sifat absorbsi. Interferensi kimia ini dapat dieliminasi dengan tempratur nyala yang tinggi Khopkar, 1985. Universitas Sumatera Utara 22 Gangguan-gangguan pada spektroskopi serapan atom berupa peristiwa- peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan konsentrasinya dalam sampel. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, gangguan-gangguan yang dapat terjadi dalam spektrofotometri serapan atom sebagai berikut: 1. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang mana dapat mempengaruhi banyaknya sampel yang mencapai nyala. 2. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlahbanyaknya atom yang terjadi di dalam nyala. 3. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan oleh bukan dari absorbansi atom yang dianalisis, yakni absorbansi oleh molekul-molekul yang tidak terdisosiasi di dalam nyala. 4. Gangguan oleh penyerapan non atomik.

2.4.3 Validasi Metode Analisis