29 Simpangan Baku SB =
2
2
n Yi
Y
Batas deteksi LOD =
slope SB
x 3
Batas kuantitasi LOQ =
slope SB
x 10
3.5.7 Analisis Data Secara Statistik
3.5.7.1 Penolakan Hasil Pengamatan
Kadar timbal yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis secara statistik. Menurut Sudjana 2005, standar deviasi dapat
dihitung dengan rumus:
SD =
1 -
n X
- Xi
2
Keterangan :
X = Kadar rata-rata sampel Xi = Kadar sampel
n = jumlah pengulangan Kadar Timbal yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing ke
enam larutan sampel, diuji secara statistik dengan uji Q.
Q = terendah
Nilai tertinggi
Nilai terdekat
yang Nilai
dicurigai yang
Nilai
Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada
Tabel 1, apabila QQ
kritis
maka data tersebut ditolak Rohman dan Gandjar, 2007.
Tabel 1. Nilai Q
kritis
pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak data
Nilai Q
kritis
4 0,831
5 0,717
6 0,621
7 0,570
8 0,524
Universitas Sumatera Utara
30 Untuk menentukan kadar timbal di dalam sampel dengan interval
kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: Kadar Logam µ = X ± t
α2, dk
x SD √n
Keterangan :
X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi
dk = Derajat kebebasan dk = n-1 α = tingkat kepercayaan
n = jumlah pengulangan
3.5.7.2 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Antar Sampel
Sampel yang dibandingkan adalah independen dan jumlah pengamatan masing-
masing lebih kecil dari 30 dan variansi σ tidak diketahui sehingga dilakukan uji F. Menurut Sudjana 2005, untuk mengetahui apakah variansi
kedua populasi sama σ
1
= σ
2
atau berbeda σ
1
≠ σ
2
digunakan rumus: F
= S
1 2
S
2 2
Keterangan: F = Beda nilai yang dihitung
S
1
= Standar deviasi terbesar S
2
= Standar deviasi terkecil Apabila dari hasilnya diperoleh F
tidak melewati nilai kritis F maka dilanjutkan uji dengan distribusi t dengan rumus:
T =
2 1
2 1
1 1
x -
x n
n Sp
Keterangan:
1
x = kadar rata-rata sampel 1 n
1 =
jumlah perlakuan sampel 1
x
2
= kadar rata-rata sampel 2 n
2 =
jumlah perlakuan sampel 2 Sp = Simpangan baku
Jika F melewati nilai kritis F, dilanjutkan uji dengan distribusi t dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
31 T
=
2 2
2 1
2 1
2 1
x -
x n
S n
S
Keterangan:
1
x = kadar rata-rata sampel 1 S
1=
Standar deviasi sampel 1
2
x = kadar rata-rata sampel 2 S
2=
Standar deviasi sampel 2 n
1=
jumlah perlakuan sampel 1 n
2=
jumlah perlakuan sampel 2 Kedua sampel dinyatakan berbeda apabila t
yang diperoleh melewati nilai kritis t, dan sebaliknya.
3.5.8 Uji Perolehan Kembali Recovery