Penyiapan Sampel Pemeriksaan Kualitatif Pada Timbal

26 kertas saring Whatman No. 42, neraca analitik, batang pengaduk, spatula, kertas perkamen. 3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Larutan Dithizon 0,005 bv Dithizon sebanyak 5 mg ditimbang dan dilarutkan dalam 100 ml kloroform Vogel, 1979. 3.4.2 Larutan Amonium Hidroksida 1 N Sebanyak 14 ml Amonium Hidroksida 25 bv dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml Ditjen POM, 1979. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposif yang dikenal juga sebagai sampling pertimbangan dimana sampel ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti Sudjana, 2005.

3.5.2 Penyiapan Sampel

Air laut masing-masing bagian diambil sebanyak 500 ml dengan jarak 10 meter dari pinggir pantai, jarak 2 meter sebelah kiri dari jarak 10 m, jarak 2 meter sebelah kanan dari jarak 10 m, jarak 20 meter dengan kedalaman 5 meter dan jarak 500 meter dari pinggir pantai dimasukkan ke dalam wadah. 3.5.3 Pembuatan Larutan Sampel Dipipet sebanyak 25 ml sampel dan masukkan ke dalam erlenmeyer ukuran 100 ml, lalu tambahkan 10 ml HNO 3 65, kemudian uapkan pada hot plate selama ± 30 menit, sampai volume menjadi ½ dari volume awal. Tuangkan Universitas Sumatera Utara 27 ke labu tentukur 25 ml, dan diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda. Disaring dengan kertas whatman No 42, dan ± 2 ml filtrat pertama dibuang kemudian filtrat selanjutnya ditampung ke dalam wadah Helrich, 1990. Larutan ini digunakan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif. Perlakuan yang sama diulang sebanyak 6 kali untuk masing-masing sampel.

3.5.4 Pemeriksaan Kualitatif Pada Timbal

Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 5 ml air laut, atur pH 8,5 dengan penambahan ammonium hidroksida 1 N. Ditambahkan 5 ml larutan dithizon 0,005 bv, dikocok kuat, dibiarkan kedua lapisan yang terbentuk memisah, bila lapisan dithizon berwarna merah tua berarti sampel mengandung timbal Fries dan Getrost, 1977. 3.5.5 Pemeriksaan Kuantitatif

3.5.5.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Timbal

Larutan standar timbal konsentrasi 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides konsentrasi 10 mcgml. Larutan standar Timbal 10 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides konsentrasi 0,1 mcgml. Larutan untuk kurva kalibrasi timbal dibuat dengan memipet 5; 10; 15; 20; 25 ml dari larutan standar 0,1 mcgml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan cukupkan hingga garis tanda dengan akuabides larutan ini mengandung 20; 40; 60; 80; dan 100 ngml dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 283,3 nm dengan graphite furnace. Universitas Sumatera Utara 28

3.5.5.2 Penetapan Kadar dalam Sampel

Larutan sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda Faktor pengenceran = 251 = 25 kali. Lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm dengan graphite furnace. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar timbal. Konsentrasi timbal dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Kadar logam timbal dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: keterangan: C = Konsentrasi larutan sampel mcgml V = Volume larutan sampel ml Fb = Faktor pengenceran W = Berat dalam hal ini volume pemipetan sampel ml

3.5.6 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation