Proporsi Berdasarkan Pola Makan

didalam tubuh yang merupakan ciri biologi dan kematangan seksual Santrock,2002. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi umur menarche seorang remaja, antara lain faktor genetik, psikologis , status gizi, pola makan, dan aktifitas fisik. Peristiwa menarche dini merupakan faktor resiko dari beberapa penyakit keganasan, diantaranya kanker payudara, kanker ovarium, mioma uteri proverawati, 2009.

5.1.6 Proporsi Berdasarkan Pola Makan

Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Responden Berdasarkan Pola Makan Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016 Berdasarkan Gambar 5.6 dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan pola makan di SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016, pada pola makan buruk adalah 65,8, dan paling sedikit pola makan baik adalah 34,2. Sekolah merupakan tempat pendidikan normatif dan akademik. Salah satu bentuk pendidikan normatif adalah perilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat ini dapat ditumbuhkan kepada siswi dalam berbagai cara, diantaranya perilaku Universitas Sumatera Utara memilih makanan yang bergizi dan berguna bagi tubuh. Selain itu, sekolah memiliki fasilitas pelayanan kantin sekolah. Secara fisik, kantin sekolah hanya berupa ruangan kecil yang berfungsi sebagai penyedia makanan pilihan yang diizinkan oleh sekolah. Disinilah peran sekolah dalam mengatur dan memanajemen kantin sehingga kantin sekolah tidak hanya sebatas fisik saja. Keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga sekolah semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik warga sekolah tentang kesehatan, dan kebersihan. Kebanyakan pola konsumsi makan seorang remaja lebih suka pada makanan yang cepat saji, makanan yang mengandung lemak seperti gorengan, bakso, coklat, bersantan, dan minuman yang bersoda. Frekuensi dari pola makan seseorang adalah adalah faktor penting yang mempengaruhi status gizi dan kesehatan. Frekuensi makan, terkait dengan variasi makanan diperkirakan dapat mengurangi resiko terhadap penyakit. Namun, pola makan yang buruk bagi seorang remaja menjadi faktor resiko terjadinya menarche dini. Media juga memberi pengaruh terhadap minat seorang remaja dalam memilih dan mengkonsumsi makanan. Remaja yang menonton TV cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dari makanan tinggi lemak, tinggi gula, minuman bersoda, dan lebih sedikit mengonsumsi buah dan sayur. Jenis makanan dan minuman yang diiklankan antara lain jenis makanan manis permen dan coklat, snack, minuman soda, sereal, dan fast food yang mengandung tinggi energi, natrium, lemak, dan gula, serta rendah kandungan zat gizi lainnya, atau disebut junk food. Oleh karena itu pengaturan mengenai media, terutama media Universitas Sumatera Utara massa seprti televisi perlu diawasi oleh pemerintah. Anak – anak memiliki kemampuan kognitif yang terbatas dan sangat mudah berpikir bahwa makanan dan minuman yang berada di iklan adalah makanan dan minuman sehat. Tanpa regulasi pemerintah dan intervensi dari orang tua, anak – anak akan tetap salah paham terhadap pemahamannya yang dapat berakibat terbentuknya pola makan yang salah. Anak – anak sering membawa kebiasaan pola makan yang tidak sehat hingga dewasa tanpa memikirkan risiko terhadap berkembangnya komplikasi penyakit dan gangguan kesehatan.

5.1.7 Proporsi Berdasarkan Status Gizi