Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi Fisiologi menstruasi

2.2 Menstruasi 2.2.1 Defenisi Menstruasi Menstruasi merupakan siklus yang kompleks meliputi psikologis, pancaindra, korteks serebri, hipofisis ovarial aksis, dan endorgan uterus- endometrium,dan alat seks sekunder. Manuaba, Ida.dkk. 2009. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim endometrium yang disertai dengan perdarahan yang terjadi secara periodik kecuali pada saat kehamilan Proverawati A, Maisaroh. 2009. Menstruasi pertama sekali yang dialami seorang remaja putri disebut menarche yang terjadi rata – rata pada usia 12 tahun. Namun dewasa ini banyak dari remaja putri yang mengalami menarche dini 12 tahun dan ada juga yang mengalami keterlambatan usia menarche 14 tahun yang disebabkan oleh berbagai faktor Norwitz E, Jhon Schorge. 2008.

2.2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi

Faktor – faktor yang memegang peranan penting dalam proses terjadinya menstruasi, Kusmiran E. 2011 yaitu : a. Faktor hormonal Proses terjadinya menstruasi pada seorang wanita dipengaruhi oleh empat hormon, antara lain : Follice Stimulating Hormone FSH dan Luteneizing Hormone LH yang dihasilkan oleh hipofisis, hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium. Universitas Sumatera Utara b. Faktor enzim Enzim hidrolik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan. c. Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri – arteri, vena – vena dan hubungan diantara keduanya. d. Faktor prostaglandin Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan menstruasi.

2.2.3 Fisiologi menstruasi

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikelurkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel – folikel di dalam ovarium indung telur. Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun perkembangannya dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang dan menghasilkan estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada dibawah pengaruh releasing hormon yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Poduksi hormon gonadotropin FSH dan LH yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel yang mengandung estrogen tersebut. Universitas Sumatera Utara Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentulkah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH leutropic hormones, suatu hormon gonadotrofik. Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium Saryono. 2008.

2.2.4 Siklus Menstruasi