78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1. Modal berpengaruh negative dan signifikan terhadap produksi tempe. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin besar modal akan menurunkan produksi karena para pengerajin tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
masih menggunakan teknologi yang sederhana sehingga menimbulkan banyak biaya. Selain itu harga kedelai yang di pasaran juga berfluktasi dan
produk yang dihasilkan tidak sedikit yang gagal karena faktor alam dan kinerja yang kurang baik.
2. Bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi tempe.
Produksi tempe menandakan bahwa dalam produksi tempe sangat tergantung dari bahan baku yang tersedia. Bahan baku merupakan bahan
dasar atau bahan utama yang digunakan untuk memproduksi tempe. Apabila bahan baku tidak tersedia maka akan berdampak pada produksi
tempe yang dihasilkan oleh para perajin tempe. 3.
Tenaga kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap produksi tempe. Hal ini dikarena industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten
Langkat masih bertaraf home industri. Pemilik industri turut dalam bekerja sehingga tenaga kerja yang digunakan tidak banyak.
Universitas Sumatera Utara
79
4. Modal, bahan baku dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produksi tempe secara simultan. 5.
Dalam analisis statistik diketahui bahwa semakin besar modal yang digunakan maka produksi semakin menurun. Hal ini meruupakan
kelemahan dari industri tempe yang berada di wilayah Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Oleh karena itu strategi pengembangan usaha yang
tepat untuk diterapkan pada produksi tempe di wilayah Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat berdasarkan analisis SWOT adalah strategi WO.
Strategi WO yaitu strategi untuk memperkecil kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada.
5.2 Keterbatasan Penelitian