Proses Produksi Profil Responden

46 Sumber: BPS Kabupaten Langkat

4.2 Proses Produksi

Tahap proses produksi tempe. 1. Kedelai dipilih dengan penampi untuk memilih biji kedelai yang bagus. Kemudian dicuci dengan air yang mengalir. Biji kedelai yang sudah bersih direbus didalam dandang yang besar berisi air. Perebusan dilakukan sampai setengah matang. 2000 4000 6000 8000 Tanjung Jati Sidomulyo Sendang Rejo Sambirejo Kwala Begumit Perdamaian Suka Makmur Series2 Series1 Universitas Sumatera Utara 47 2. Kedelai yang sudah direbus disimpan selama 1 hari. 3. Keesokkan harinya kedelai yang disimpan dicuci kembali kemudian kacang kedelai dipecah dengan menggunakan mesin dinamo. 4. Kacang kedelai yang sudah pecah dicuci sekali lagi kemudian dikukus sampai benar-benar matang atau tanak. Universitas Sumatera Utara 48 5. Setelah matang kedelai diangkat, kemudian didinginkan. Setelah dingin kedelai diberi ragi sambil diaduk hingga merata. Ukuran ragi tergantung dengan berapa banyak kedelai yang digunakan dan kondisi cuaca. Apabila cuaca panas pemberian ragi hanya sedikit. 6. Bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan plastik. Sebelum dibungkus plastik terlebih dahulu dilubangi dengan tujuan agar udara segar dapat masuk kedalam bahan tempe dan jamur yang tumbuh berwarna putih. 7. Peram bungkusan kedelai selama sehari. Pemeraman dilakukan di atas kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Universitas Sumatera Utara 49 8. Tempe yang diperam telah jadi kemudian siap untuk dijual dipasaran dan dikonsumsi.

4.3 Profil Responden

Profil responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, lama industri, jenis kedelai, dan pemasaran. Adapun hasil deskriptif mengenai profil responden tersebut adalah sebagai berikut:

4.3.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, jenis kelamin pengerajin produksi tempe adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data primer diolah, 2016 No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-Laki 12 80 2 Perempuan 3 20 Total 15 100 Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin pada industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat adalah laki-laki sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 80 sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang dengan nilai persentase 20.

4.3.2 Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian, usia pengerajin produksi tempe adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia Sumber: Data primer diolah, 2016. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa distribusi frekuensi usia responden industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang berusia 21 – 25 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 6,7, usia responden 31 – 35 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 20, usia responden 36 – 40 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 40, usia responden 41 – 50 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase 20, sedangan usia responden 51 – 56 tahun sebanyak 2 orang sebesar 13,3. No Usia Frekuensi Persentase 1 21 - 25 Tahun 1 6,7 2 31 - 35 Tahun 3 20 3 36 - 40 Tahun 6 40 4 41 - 50 Tahun 3 20 5 51 - 56 Tahun 2 13,3 Total 15 100 Universitas Sumatera Utara 51

4.3.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan pengerajin produksi tempe adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan pada industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang berpendidikan tamat SD sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 26,7, pendidikan tamat SMP sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 46,7, pendidikan tamat SMA sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 26,7.

4.3.4 Responden Berdasarkan Usia Industri Tempe

Berdasarkan hasil penelitian, usia industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Usia Produksi Industri tempe No Usia Industri Frekuensi Persentase 1 1 - 4 tahun 2 13,3 2 5 - 10 tahun 5 33,3 3 11 - 15 tahun 3 20 4 16 - 20 tahun 3 20 No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 Tamat SD 4 26,7 2 Tamat SMP 7 46,7 3 Tamat SMA 4 26,7 Total 15 100 Universitas Sumatera Utara 52 5 21 - 25 tahun 2 13,3 Total 15 100 Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan usia produksi industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang berusia antara 1 –4 tahun sebanyak 2 orang 13,3 industri tempe. Industri tempe yang berproduksi selama 5 –10 tahun sebanyak 5 orang 33,3. Industri tempe yang berproduksi selama 11-15 tahun sebanyak 3 orang 20. Industri tempe yang berproduksi selama 16-20 tahun sebanyak 3 orang 20. Industri tempe yang berproduksi selama 21-25 tahun sebanyak 2 orang 13,3. 4.3.5 Responden Berdasarkan Jenis Kedelai Berdasarkan hasil penelitian, jenis kedelai yang digunakkan pengerajin produksi tempe adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Jenis Kedelai Produksi Tempe Sumber: Data primer diolah, 2016. Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan jenis kedelai yang digunakan oleh industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat jenis kedelai lokal sebanyak 4 orang 26,7. Jenis kedelai impor sebanyak 11 orang 73,3. No Jenis kedelai Frekuensi Persentase 1 Lokal 4 26,7 2 Impor 11 73,3 Total 15 100 Universitas Sumatera Utara 53

4.3.6 Responden Berdasarkan Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian, pengerajin produksi tempe adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Pemasaran Produksi Tempe No Pemasaran Frekuensi Persentase 1 Dititipkan melalui warung 9 60 2 Melalui pasar 6 40 Total 15 100 Sumber: Data primer diolah, 2016. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa distribusi frekuensi pemasaran pada industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang pemasarannya dititipkan ke warung sebanyak 9 responden 60. Pemasaran melalui pasar sebanyak 6 responden 40.

4.4 Modal Produksi Tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat