70
yaitu  modal,  bahan  baku,  dan  tenaga  kerja,  sedangkan  18,7    dijelaskan  oleh variable-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini atau di luar penelitian
ini.
4.12 Pembahasan Hasil Penelitian
4.12.1  Pengaruh Modal Terhadap Produksi
Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  bahwa  modal  memiliki  nilai  t
hitung
t
tabel
-2,9872,00030  dengan    signifikan  0,0040,05.  Hasil  pengujian  tersebut menunjukkan  bahwa  modal  berpengaruh  negative  dan  signifikan  terhadap
produksi  tempe.  Berdasarkan  hasil  penelitian  diperoleh  bahwa  nilai  modal  yang dimiliki  pengerajin  tempe  masih  kurang  sehingga  perlu  ditingkatkan  tetapi  jika
ditingkatkan  akan  menurunkan  produksi  tempe,  yang  perlu  ditingkatkan  adalah penggunaannya karena jika ditingkatkan sebesar apapun tetapi tidak dimanfaatkan
justru akan menurunkan produksi. Penurunan  produksi  dikarenakan  pengerajin  tempe  menggunakan
teknologi  yang terbatas. Selain itu harga kedelai yang di pasaran juga berfluktasi dan  produk  yang  dihasilkan  tidak  sedikit  yang  gagal  karena  faktor  alam  dan
kinerja  yang kurang baik. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan  Muhammad  Nasrun  Safitra  2013  yang  menyatakan  modal
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap produksi.
Universitas Sumatera Utara
71
4.12.2  Pengaruh Bahan Baku Terhadap Produksi
Bahan  baku  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  produksi  tempe secara  parsial,  hal  ini  sesuai  dengan  hipotesis  maka  Ha  di  terima.  Hasil  yang
didapat dari penelitian ini adalah nilai t
hitung
t
tabel
7,171  2,00030 dengan nilai signifikansi  0,0000,05.  Adanya  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan  terhadap
bahan  baku  pada  produksi  tempe  menandakan  bahwa  dalam  produksi  tempe sangat  tergantung  dari  bahan  baku  yang  tersedia.  Bahan  baku  merupakan  bahan
dasar  atau  bahan  utama  yang  digunakan  untuk  memproduksi  tempe.  Apabila bahan  baku  tidak  tersedia  maka  akan  berdampak  pada  produksi  tempe  yang
dihasilkan oleh para perajin tempe. Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh
Muhammad  Nasrun  Safitra  2013  yang  menyatakan  variabel  bahan  baku berpengaruh  signifikan  terhadap  produksi  industri  tahu  dan  tempe.  Ayu  Mutiara
2010  menyatakan  bahan  baku  berpengaruh  signifikan  terhadap  produksi  tempe serta  Karjadi  Mintaroem  2003  menyatakan  bahwa  ketersediaan  bahan  baku
berrpengaruh positif terhadap jumlah produksi.
4.12.3  Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi
Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  didapat  bahwa  tenaga  kerja berpengaruh  positif  memiliki  t
hitung
t
tabel
1,412    2,987  dengan      siginifikansi 0,163 lebih besar dari  0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa tenaga
kerja berpengaruh  positif namun tidak signifikan terhadap produksi tempe, maka Ha  di  tolak.  Hal  ini  dikarena  industri  tempe    di  Kecamatan  Binjai  Kabupaten
Universitas Sumatera Utara
72
Langkat  masih  bertaraf  home  industri.  Pemilik  industri  turut  dalam  bekerja sehingga tenaga kerja yang digunakan tidak banyak.
Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh Muhammad  Nasrun  Safitra  2013  yang  menyatakan  pengaruh  tenaga  kerja
terhadap  produksi  industri  tahu  dan  tempe  di  Kota  Makassar  yaitu  tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian Ayu Mutiara 2010
yang menyatakan  variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi tempe.
4.13   Analisis SWOT Tabel 4.18