Modal Produksi Tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

53

4.3.6 Responden Berdasarkan Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian, pengerajin produksi tempe adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Pemasaran Produksi Tempe No Pemasaran Frekuensi Persentase 1 Dititipkan melalui warung 9 60 2 Melalui pasar 6 40 Total 15 100 Sumber: Data primer diolah, 2016. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa distribusi frekuensi pemasaran pada industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang pemasarannya dititipkan ke warung sebanyak 9 responden 60. Pemasaran melalui pasar sebanyak 6 responden 40.

4.4 Modal Produksi Tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

Modal adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan industri tempe untuk membiayai operasional produksi tempe. Modal pada industri tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dalam penelitian ini terdiri dari pembelian bahan baku, ragi, plastik, daun pisang, bahan bakar dan pembayaran tenaga kerja. Modal yang digunakan untuk produksi tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat tidak sama tiap bulannya. Hal ini disebabkan untuk pembelian bahan baku kedelai harganya selalu berfluktuasi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tidak sama sehingga upah tenaga kerja berbeda. Jumlah modal produksi tempe tiap bulannya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.8 Jumlah Modal Produksi Tempe Januari 2016 sd April 2016 Sumber: Data Primer diolah, 2016. 4.5 Bahan Baku Produksi Tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Bahan baku adalah bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud lain. Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat adalah kedelai. Proses produksi akan berhenti jika bahan baku yang biasa digunakan tidak tersedia, sehingga berdampak pada hasil penjualan yang akan diterima dalam industri tempe. Jumlah bahan baku yang digunakan Nama Responden Januari Rp Februari Rp Maret Rp April Rp Abeng 14474000 13903000 12601000 12660000 Suyanto 13650000 12740000 14105000 13650000 Anita 15782000 12162000 16950000 17622000 Yetno 19068000 17928000 19320000 19432000 Parno 10650000 9940000 11050000 12090000 Sugeng 16430000 15008000 15990000 15457000 Windra 15400000 16604000 17985000 16860000 Tulus 17120000 16105000 14989000 16000000 Kartika 10155000 10472000 12915000 13592000 Saniyem 11043000 11905000 12084000 12693000 Ponijan 20850000 18278000 21090000 19068000 Saring 11610000 10297000 11715000 10766000 Cipto 19350000 17690000 18910000 19995000 Idris 19426000 17572000 21150000 22120000 Hasan 12373000 11928000 16200000 16932000 Universitas Sumatera Utara 55 untuk produksi tempe tiap kilogramnya tidak sama tiap bulan. Hal ini disebabkan karena permintaan konsumen dan harga kacang kedelai mengalami kenaikkan dan penurunan. Meningkatnya produksi tempe dikarenakan banyaknya pesanan untuk acara-acara khusus seperti adanya acara pesta sedangkan harga kedelai mengalami kenaikkan karena banyak para pengerajin tempe menggunakan kedelai impor sehingga harganya selalu berfluktuasi. Jumlah bahan baku kedelai tiap bulannya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.9 Jumlah Bahan Baku Kedelai Produksi Tempe Januari 2016 sd April 2016 Sumber: Data Primer diolah, 2016. Nama Responden Januari Kg Februari Kg Maret Kg April Kg Abeng 1707 1639 1492 1509 Suyanto 1500 1400 1550 1500 Anita 1826 1398 1950 2030 Yetno 2260 1962 2145 2196 Parno 1200 1120 1240 1395 Sugeng 1860 1680 1800 1740 Windra 1680 1820 1950 1860 Tulus 1970 1850 1700 1850 Kartika 1235 1390 1685 1752 Saniyem 1299 1110 1417 1460 Ponijan 2400 2080 2560 2184 Saring 1470 1330 1500 1385 Cipto 2625 2030 2170 2825 Idris 2269 2110 2750 2898 Hasan 1495 1443 1908 2135 Universitas Sumatera Utara 56

4.6 Tenaga Kerja Produksi Tempe di Kecamatan Binjai Kabupaten