9
Kemudian terdapat pula skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Industri dalam Negeri dalam Asean China Free Trade Agreement
ACFTA” yang menganalisis perlindungan hukum bagi industri dalam negeri dan kebijakan pemerintah Indonesia melindungi industri dalam negeri terhadap
dampak negatif dari pelaksanaan ACFTA. Penelitian tersebut berbeda dengan skripsi ini, sebab perlindungan hukum yang diberikan adalah secara khusus untuk
UMKMK bukan berdasakan implementasi ACFTA melainkan perlindungan melalui daftar negatif investasi.
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah hasil pemikiran penulis yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori, dan aturan hukum
yang diperoleh melalui referensi buku-buku, jurnal ilmiah, media cetak maupun media elektronik. Oleh karena itu, berdasarkan pada asas-asas keilmuan yang
jujur, rasional dan terbuka penulis menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
1. Perlindungan Hukum Menurut Setiono, perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk
melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman
sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnya sebagai
Universitas Sumatera Utara
10
manusia.
10
Philipus M. Hadjon juga berpendapat bahwa perlindungan hukum adalah perlindungan akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak
asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan.
11
Suatu kepentingan merupakan sasaran dari hak, bukan hanya karena ia dilindungi hukum, tetapi karena adanya pengakuan
terhadapnya.
12
2. Penanaman Modal Jadi, perlindungan hukum diberikan kepada setiap pemegang hak,
demikian pula halnya UMKMK memiliki hak untuk memperoleh perlindungan hukum yang diatur melalui kebijakan dasar penanaman modal dalam Pasal 4
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal selanjutnya disebut Undang-Undang Penanaman Modal bahwa pemerintah membuka
kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada UMKMK.
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia.
13
10
Setiono, Rule of Law Supremasi Hukum, Surakarta: Magister ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2004, hlm.3, dalam artikel
Setiap kegiatan penanaman modal di Indonesia merupakan upaya untuk memperoleh keuntungan. Pengaturan tentang penanaman modal
dalam negeri diakomodir oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman. Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang
melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanaman modal dalam negeri
http:raypratama.blogspot.co.id201504teori-perlindungan-hukum.html diakses pada tanggal 14 Maret 2016.
11
tesishukum.compengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli diakses pada tanggal 28 Maret 2016
12
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum Jepara: PT. Citra Aditya Bakti, 2012, hlm. 54.
13
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 1 Angka 1
Universitas Sumatera Utara
11
dan penanaman modal asing.
14
3. Daftar negatif investasi Dalam kegiatan penanaman modal ini, setiap
penanam modal dapat menanamkan modal di semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha yang dinyatakan
tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan suatu bentuk penanaman modal dalam negeri.
Daftar negatif investasi atau negative list merupakan suatu daftar yang mengatur mengenai bidang-bidang usaha apa saja yang terbuka untuk penanaman
modal dan bidang-bidang usaha apa saja yang tertutup bagi penanaman modal.
15
14
Undang-Undang Penanaman Modal, Pasal 2 ayat 1.
15
Sujud Margono, Hukum Investasi Asing di Indonesia Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2008, hal. 25
Pasal 12 ayat 1 Undang-Undang Penanaman Modal menyebutkan semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Kemudian Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Penanaman
Modal menyebutkan bahwa Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, menegah dan koperasi serta bidang usaha
yang terbuka untuk usaha besar dan syarat harus bekerja sama dengan dengan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi. Pasal 4 Undang-Undang Penanaman
Modal, yang mengemukakan bahwa Pemerintah wajib mempublikasikan daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan
secara terbuka di area publik, baik publikasi cetak maupun elektronik yang dapat diakses dari situs pemerintah Indonesia. Pasal 2 ayat 2 Perpres Nomor 39 Tahun
Universitas Sumatera Utara
12
2014 tentang UMKMK bahwa daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagaimana tercantum
dalam lampiran II Peraturan Presiden ini. 4. Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam undang-undang tersebut.
16
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut.
17
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usaha
kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut.
18
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
16
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah, Pasal 1 angka 1.
17
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Pasal 1 angka 2.
18
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
Universitas Sumatera Utara
13
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi
.
19
Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKMK serta bidang usaha tang terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus bekerja
sama dengan UMKMK.
20
Pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman modal, pemerintah membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada
UMKMK.
21
Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan peryaratan berdasarkan kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya
alam, perlindungan, pengembangan UMKMK, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas, teknologi partisipasi modal dalam negeri, serta
kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk pemerintah.
22
Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebutkan bahwa daftar negatif
investasi melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.
23
F. Metode Penelitian