107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kedudukan UMKMK dalam undang-undang penanaman modal adalah
sebagai bidang usaha yang dicadangkan. Artinya pemerintah membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha
mikro, kecil, menengah dan koperasi. Selain itu dalam Pasal 12 ayat 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman Modal juga
menetapkan bahwa UMKMK sebagai daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional yaitu
perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan pengembangan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi yang dicadangkan untuk UMKMK yang
selanjutnya diatur dalam lampiran kedua Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014. Undang-Undang Penanaman Modal juga mengatur upaya
pengembangan UMKMK melalui program kemitraan, peningkatan daya saing, pemberian dorongan inovasi dan perluasan pasar, serta penyebaran
usaha yang seluas-luasnya. Jadi, kedudukan UMKMK dalam Undang-
Universitas Sumatera Utara
108
Undang Penanaman Modal adalah sebagai bidang usaha yang dicadangkan dan bidang usaha yang terbuka untuk usaha besar harus bermitra dengan
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Universitas Sumatera Utara
109
2. Pengaturan daftar negatif investasi menurut perundang-undangan penanaman modal adalah terdapat dalam Undang-Undang Penanaman Modal pada Pasal
12 menyatakan bahwa semua bidang usaha yang terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha yang dinyatakan tertutup dan
terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal asing adalah produksi senjata, mesiu alat peledak, dan alat perang,
serta yang secara eksplisit dinyatakan tertutup dalam undang-undang. Selain itu pengaturan daftar ngatif investasi juga diatur dalam Peraturan Presiden
Nomor 39 Tahun 2014 tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal yang
menjelaskan tentang bidang usaha yang tertutup sebagai bidang usaha yag dilarang diusahakan dalam kegiatan penanaman modal. Sedangkan bidang
usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah bidang usaha tertentu yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu,
yaitu bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan kemitraan, bidang
usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu, dan bidang usaha yang dipersyaratkan
dengan perizinan khusus. Bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan diatur dalam Lampiran II kedua Perpres Nomor
39 Tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
110
3. Perlindungan terhadap usaha mikro kecil menengah dan koperasi UMKMK melalui daftar negatif investasi dilakukan dengan menetapkan syarat
kemitraan yakni dengan berbagai cara seperti pola inti plasma, sub kontrak, pola dagang umum, pola keagenan, waralaba, pola kemitraan joint venture.
Kerjasama antara usaha kecil dan usaha besar yang saling mendukung memperlengkapi dan bertujuan untuk mencari keuntungan. Daftar negatif
investasi pada dasarnya dibuat untuk memberikan pembatasan-pembatasan terhadap penanaman modal di Indonesia baik oleh pihak asing maupun
penanaman modal dalam negeri. Namun penentuan daftar negatif ini juga menjadi bentuk perlindungan hukum bagi usaha mikro, kecil, menengah
karena melalui daftar negatif investasi mengatur bidang usaha yang terbuka yakni bidang usaha yang terbuka bagi investasi asing dan tidak memiliki
ketentuan khusus, dan bidang usaha terbuka dengan persyaratan, bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKMK, bidang usaha yang dipersyaratkan
dengan kemitraan, yang dipersyaratkan dengan kepemilikan modal, lokasi tertentu dan perizinan khusus. Melalui berbagai syarat yang diatur melalui
daftar negatif investasi secara otomatis telah memberikan perlindungan hukum dan ruang untuk pengambangan UMKMK di Indonesia.
B. Saran