menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks, 9 menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Blanton, dkk dan Irwin Burns dkk. 1996.
Tujuan membaca adalah : 1. Memupuk dan mengembangkan kemampuan cara membaca siswa.
2. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengenali huruf. 3. Melatih siswa untuk mengubah tulisan menjadi suara dan tulisan.
4. Melatih keterampilan siswa mampu membaca sesuai teknik tertentu. 5. Melatih siswa untuk memahami kata-kata yang dibaca dan
mengingatnya. 6. Melatih siswa dapat menetapkan arti dari sebuah kata dalam kalimat.
7. Mengungkapkan ide pesan sederhana secara lisan atau tulis. Selain tujuan membaca tersebut di atas, ada tujuan membaca yang lain,
yaitu : 1. Untuk mendapatkan informasi tentang fakta dan kegiatan sehari -hari
sampai informasi tentang teori-teori. 2. Ada orang-orang tertentu yang membaca dengan tujuan agar citra
dirinya meningkat. 3. Untuk melepaskan diri dari kenyataan, misalnya pada saat jenuh, sedih,
bahkan putus asa. 4. Rekreatif atau untuk mendapatkan kesenangan atau hiburan.
5. Untuk mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis dan nilai- nilai kehidupan lainnya.
e. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan
lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pa da penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami
makna suatu kata dan kalimat”. http:www.wordpress.com
Pembelajaran membaca permulaan merupakan pengajaran yang menekankan pada pengenalan simbol bahasa huruf yaitu pengenalan kata.
Membaca permulaan adalah pengajaran membaca awal yang diberikan kepada siswa kelas I. Pembelajaran membaca permulaan merupakan
commit to users
tingkatan proses pembelajaran membaca untuk menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan ini sering disebut dengan
tingkatan belajar membaca learning to read”. M. Ngalim Purwanto 2002: 29 berpendapat bahwa disebut pengajaran
membaca permulaan jika pengajaran membaca itu yang diutamakan adalah 1 memberikan kecakapan kepada siswa untuk mengubah rangkaian-rangkaian
huruf menjadikan rangkaian-rangkaian bunyi bermakna, 2 melancarkan teknik membaca pada anak -anak.
Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-
lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjukkan pada penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu
kata atau kalimat”. http:mbahbrata-edu.blogspot.com
, Berdasarkan dari pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa membaca permulaan adalah tahapan proses membaca bagi siswa kelas awal, agar terampil membaca serta mengembangkan pengetahuan bahasa dan
keterampilan berbahasa. Membaca awal menurut penelitian dari Bradley dan Bryant yang tertuang
dalam jurnal internasional menyatakan pendapat dalam bahasa Inggris sebagai berikut:
that appreciation of the phonemic structure of spoken words is a causal factor in learning to read. In crude terms this means that initial readers are helped if they
already have an idea that words are made of sounds. Such appreciation is probably fostered by rhymes, songs and word play which through minimal pairs
eg shells, bells or contrastive addition eg rowgrow alert learners to the phonemic system. Thus, irrespective of the language concerned, the
development of initial reading skill is partly a function of pre-reading experiences, not connected with written language. One may hypothesise, again
in crude terms, that knowing that spoken words are made up of different sounds, helps learners to appreciate that letters in written words represent sounds.
Maksud dari pernyataan di atas mengenai membaca awal bahwa apresiasi struktur fonemik kata-kata yang diucapkan merupakan faktor penyebab dalam
belajar membaca. Secara kasar ini berarti bahwa pembaca awal dibantu jika mereka sudah punya ide bahwa kata-kata yang terbuat dari suara. penghargaan
commit to users
tersebut mungkin didorong oleh sajak, lagu dan permainan kata yang melalui pasangan minimal cangkang misalnya, lonceng atau penambahan kontrastif
baris misalnya tumbuh waspada peserta didik untuk sistem fonemik. Dengan demikian, terlepas dari bahasa yang bersangkutan, pengembangan keterampilan
membaca awal adalah sebagian fungsi dari pengalaman pra-membaca, tidak terhubung dengan bahasa tertulis. Satu mungkin hypothesise, lagi dalam hal
kasar, yang mengetahui bahwa kata-kata yang diucapkan terdiri dari suara yang berbeda, membantu peserta didik untuk menghargai bahwa surat dalam kata-kata
tertulis mewakili suara. St. Y. Slamet, 2008: 58 Membaca permulaan mempunyai kedudukan
yang sangat penting, keterampilan membaca permulaan akan sangat berpengaruh
terhadap keterampilan
membaca selanjutnya.
Sebagai keterampilan yang mendasari keterampilan berikutnya maka keterampilan
membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca permulaan anak akan mengalami
kesulitan untuk dapat memiliki keterampilan membaca permulaan yang memadai.
f. Tujuan Membaca Permulaan