Konsep Return Saham TINJAUAN PUSTAKA

P t – P t-1 + D t Rt = Rumus 2.2 P t-1 Dimana : Rt = Return saham pada periode t Pt = Harga saham sekarang periode t Pt-1 = harga saham sebelumnya periode t-1 Dt = deviden atau kas pada periode t Capital again loss merupakan selisih dari harga saham investasi sekarang dengan harga periode sebelumnya, dan yield dianggap tidak diperhitungkan sehingga return total dapat dinyatakan sebagai berikut: P t – P t-1 R t = Rumus 2.3 P t-1 Sedangkan tingkat pengembalian pasar rate of market return adalah JII t – JII t-1 R mt = Rumus 2.4 JII t-1 Dimana: R mt = return pasar untuk periode t JII t = indeks pasar periode t JII t-1 = indeks pasar periode t-1

D. Risiko

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasikan. 19 Risiko diartikan sebagai kemungkinan mengalami kerugian, yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan bahwa beberapa hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat baik misalnya asetnya berlipat ganda ke sangat buruk misalnya asetnya tidak bernilai sama sekali. Risiko juga dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di masa mendatang. 20 Berinvestasi saham di pasar modal maka dihadapkan pada sejumlah risiko, risiko-risiko utama yang harus dipertimbangkan dalam melakukan investasi pada saham diantaranya adalah: 21 a. Risiko usahabisnis, adalah kemungkinan bahwa proyek-proyek yang dipilih oleh suatu perusahaan tidak akan menguntungkan. b. Risiko keuangan, yaitu suatu risiko yang mengukur tingkat risiko struktur modal perusahaan. c. Risiko pasar, adalah perubahan dalam sekuritas sebagai akibat dari perubahan-perubahan ekonomi yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan. 19 Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed. ketujuh Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2010hal. 227 20 Tatang Ary G, Manajemen Investasi: Konsep Teori dan Aplikasi, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011, hal. 50. 21 Ibid hal. 39. d. Risiko keagenan, adalah risiko yang terkait dengan terjadinya hubungan keagenan di suatu perusahaan. e. Risiko peraturan, adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan bahwa lembaga pemerintah akan merubah atau mengambil kebijakan yang mempengaruhi operasi perusahaan. f. Risiko inflasi, adalaha risiko sebagai akibat dari adanya kenaikan harga barang-barang ekonomi secara keseluruhan. g. Risiko suku bunga, merupakan risiko yang disebabkan oleh naik-turunnya suku bunga. Berkaitan dengan uraian di atas dan mengacu pada teori manajemen keuangan, penyederhanaan risiko-risiko terdiri dari: 22 a. Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat didiversifikasikan undiversivible, disebut pula risiko pasar yang berkaitan dengan perekonomian secara makro, misalnya purchasing power risk, political risk, foreign exchange risk, dan risiko lainnya. b. Risiko tidak sistematis, disebut juga risiko khusus yang terdapat pada masing-masing perusahaan, seperti risiko kebangkrutanrisiko usaha, risiko manajemenkeagenan dan risiko industri khusus perusahaan. Risiko ini disebut juga dengan unsystematic risk atau risiko yang dapat didiversifikasi. Oleh karena itu, tidak semua risiko memegang saham adalah relevan, karena bagian dari risiko ini bisa diversifikasi. Risiko terpenting dari saham 22 Kamarudin, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, hal. 100-101. adalah risiko yang tidak dapat dihindari atau risiko sistematis. Secara konseptual, hal ini diilustrasikan dalam gambar berikut: Gambar 2.1Bagan Risiko