Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan. Jumlah saham yang beredar adalah jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar dalam satu periode. Pengukuran laba juga diukur dari rasio harga penghasilan price earning
ratio, nilai buku perlembar saham book value per share, rasio pembayaran dividen dividend payout ratio, rasio hasil dividen dividend yield ratio, atau
persentase laba ditahan percentage of earning retained.
2
Berinvestasi di pasar modal selain faktor keuntungan, investor juga harus mempertimbangkan faktor
risiko. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam maupun
di luar negeri. Perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, peraturan perundang-undangan, perubahan dalam industri dan perubahan dari perusahaan
itu sendiri. Risiko investasi di pasar modal pada dasarnya terdiri atas dua risiko yaitu
risiko sistematik systematic risk dan risiko tidak sistematis unsystematic risk.
3
Risiko sistematik mengacu pada risiko pasar yaitu ketidakpastian hasil perolehan investasi yang akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan
risiko tidak sistematik mengacu pada faktor risiko yang unik pada setiap perusahaan, hanya mempengaruhi satu sekelompok kecil perusahaan.
2
Budi Rahardjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan PerusahaanYogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009
3
Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta : BHFE-YOGYAKARTA 2000 h. 160
Untuk mengukur risiko sistematik digunakan koefisien beta yang merupakan ukuran tingkat respon atas kelebihan tingkat pengembalian atas
sekuritas sebagai kelebihan dari tingkat bebas risiko dibandingkan dengan yang di pasar menggunakan beberapa indeks yang ekstensif. Beta merupakan suatu
pengukur volatilitas volatility return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas adalah fruktuasi dari return-return suatu
sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Fruktuasi return sekuritas atau portofolio mengikuti fruktuasi dari return-return pasar. Semakin
besar fruktuasi return suatu saham terhadap return pasar maka semakin besar pula Beta saham tersebut. Begitu juga sebaliknya.
4
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian kembali tentang pengaruh beberapa faktor fundamental dan risiko pasar
terhadap return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII. Beberapa variabel sebagian akan diambil dari penelitian sebelumnya dalam penelitian ini.
Maka berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis
Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar d
i JII”.
4
Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta : BHFE-YOGYAKARTA 2010 h. 376