Persepsi Siswa Tentang Karakteristik Kepribadian Konselor

2.4.4 Persepsi Siswa Tentang Karakteristik Kepribadian Konselor

Persepsi adalah suatu pendapat yang merupakan hasil pemaknaan dari obyek yang diamati seseorang. Dalam proses persepsi individu siswa akan mengadakan penyeleksian apakah stimulus itu berguna atau tidak baginya, serta menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan. Berdasarkan atas pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka persepsi berkaitan dengan tingkah laku. Oleh sebab itu, individu siswa yang persepsinya secara tepat tentang obyek, ia akan bertingkah laku positif tentang obyek itu. Sedangkan kompetensi kepribadian konselor adalah kemampuan kepribadian yang dapat dipercaya, hangat dan ramah, pendengar yang baik dan konsentrasi, emosi stabil, terbuka dan bersungguh- sungguh. Berkaitan dengan penelitian ini, objek dalam penelitian ini adalah kompetensi kepribadian konselor menurut persepsi siswa. Objek tersebut akan menimbulkan rangsang atau stimulus terhadap alat indera. Alat indera akan menangkap kompetensi kepribadian konselor untuk kemudian dimaknai dan dinilai oleh siswa sehingga menimbulkan persepsi tentang kompetensi kepribadian konselor. Siswa dapat mempersepsi konselor melalui hal-hal yang tampak dari konselor, seperti sikap, tingkah laku, pengetahuan, dan kemampuan atau kepribadian yang tercermin dalam diri konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, siswa akan mempersepsi konselor berdasarkan pengalaman dan pengetahuan siswa mengenai konselor, khususnya yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian konselor. Persepsi siswa terhadap konselor tersebut bisa berbeda satu sama lain, hal ini dapat dipengaruhi oleh penampilan dan sikap konselor itu sendiri serta pengetahuan dan pemahaman siswa tentang kompetensi kepribadian konselor. Hal ini dapat mempengaruhi respon atau sikap yang ditunjukkan siswa terhadap konselor. Misalnya, siswa yang memiliki persepsi baik menjadi rajin datang untuk konseling karena menurut siswa konselor dapat membantunya mengatasi masalah. Sebaliknya, siswa yang memiliki persepsi kurang baik menjadi malas melakukan konseling meskipun sebenarnya mereka mengalami masalah.

2.5 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN MOTIVASI KONSELOR DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMP NEGERI SE KABUPATEN BREBES TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 4 167

PERSEPSI SISWA TENTANG PRIBADI KONSELOR YANG DIHARAPKAN SISWADI SMP NEGERI 2 TERSONO TAHUN AJARAN 2013 2014

1 8 89

PENDAHULUAN Kontribusi Komunikasi Matematik, Persepsi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika, dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Purwodadi.

0 1 5

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURUMATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SMP NEGERI I MONDOKAN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 13

KORELASI ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERILAKU ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI KONSELING PERORANGAN PADA SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 1

Persepsi Klien tentang Keefektifan Konselor dalam Melaksanakan Konseling Individual ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Gender Konselor di SMA Negeri se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2004/2005.

0 0 2

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PERSEPSI SISWA TENTANG PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 155

KARAKTERISTIK KONSELOR DALAM KONSELING L

0 0 10

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN DI SMP NEGERI 2 KANDANGAN

0 0 13

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP KARAKTERISTIK KONSELOR DI SMP NEGERI 9 KOTA JAMBI

0 0 16