bab ini akan dipaparkan mengenai identifikasi variabel, hubungan antar variabel, dan definisi operasional variabel. Berikut penjelasannya.
3.2.1 Identifikasi Variabel
Arikunto 2006: 118 menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ”. Di dalam penelitian ini
terdapat dua variabel bebas independen dan satu variabel terikat dependen. Sugiyono 2014: 61 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan variabel
bebas independen merupakan “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat”. Oleh karena itu
suatu variabel dikatakan independen jika variabel tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel lain, melainkan menjadi faktor penyebab atau memberikan pengaruh
terhadap variabel lain. Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Sedangkan variabel terikat dependen menurut Sugiyono 2014: 61 merupakan
“variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Di dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat ialah
pelaksanaan layanan konseling individual. Berikut ini ialah variabel-variabel bebas dan variabel terikat yang terdapat di dalam penelitian ini:
1 Variabel bebas independen dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang karakteristik kepribadian konselor.
2 Variabel terikat dependen dalam penelitian ini adalah motivasi siswa mengikuti konseling individual.
3.2.2 Hubungan Antar Variabel
Pada penelitian ini hubungan antar variabel adalah hubungan positif, yaitu semakin positif atau semakin sesuai persepsi maka motivasi siswa dalam
mengikuti konseling individual akan semakin tinggi. Hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yaitu merumuskan definisi variabel secara operasional sehingga dapat diukur Azwar, 2005:74. Dalam penelitian ini,
peneliti akan mengungkap dua variabel, yaitu persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor sebagai variabel bebas dan motivasi siswa dalam
melaksanakan konseling individual sebagai variabel terikat. 1 Persepsi siswa tentang karakteristik kepribadian konselor
Persepsi siswa tentang karakteristik kepribadian konselor adalah suatu pendapat yang merupakan hasil pemaknaan dari obyek yang diamati siswa
dapat mempersepsi konselor melalui hal-hal yang tampak dari konselor, seperti sikap, tingkah laku, pengetahuan, dan kemampuan atau kepribadian
Variabel x Persepsi siswa tentang
karakteristik Kepribadian konselor
Variabel y Motivasi Siswa dalam
Mengikuti Konseling Individual
yang tercermin dalam diri konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, siswa akan mempersepsi konselor
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan siswa mengenai konselor, khususnya yang berkaitan dengan karakteristik kepribadian konselor.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala persepsi, dan indikator yang
digunakan adalah a dapat dipercaya, b hangat dan ramah, c pendengar
yang baik dan konsentrasi, d emosi stabi, e bersungguh-sungguh, f kreatif.
2 Motivasi siswa dalam mengikuti konseling individual Motivasi siswa dalam mengikuti konseling individual adalah suatu pendapat
yang merupakan dorongan yang ada dalam diri individu sendiri untuk mengikuti suatu kegiatan yaitu konseling individual. Adapun motivasi yang
akan diteliti adalah dengan indikator: a keaktifan, b perhatian, c ketekunan, d partisipasi, e minat, f kehadiran.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian