persepsi menurut Walgito 2005: 87, “persepsi yaitu suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. ” Namun proses itu
tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Begitupula pengertian persepsi menurut
Sarwono 2010: 86, “persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari
dunia luar yang ditangkap oleh organ- organ bantunya yang kemudian masuk kedalam otak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud
dalam sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi. ”
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan hasil pengamatan dan pandangan seseorang dalam
mengartikan sesuatu, kemudian terjadi proses dimana seseorang menjadi sadar akan segala stimulus yang mempengaruhi indra seseorang tersebut dalam
lingkungannya, proses tersebut diantaraya dalam menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada
rangsangan pancaindra atau data dari pengalaman tentang objek, peristiwa.
2.3.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks dan ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam diri seseorang dengan melibatkan aspek psikologis dan panca
inderanya. Persepsi melibatkan proses yang saling melengkapi, bukan berjalan sendiri-sendiri. Menurut Siagian 2004:98-105 yang mengemukakan bahwa
faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain “faktor dalam diri orang
yang bersangkutan, faktor sasaran persepsi, dan faktor situasi”. Faktor dari diri
orang yang bersangkutan berati apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi terhadap apa yang dilihatnya, orang tersebut dipengaruhi
oleh karakteristik pribadinya, seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, dan harapan. Faktor sasaran persepsi merupakan fokus persepsi
terhadap benda, orang, maupun peristiwa. Sedangkan menurut Krech Cruthfield S dalam Rakhmat 2005: 55 bahwa
persepsi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor fungsional dan faktor struktural. 1 Faktor fungsional
Merupakan faktor yang berasal dari kebutuhan pengalaman masa lalu. Faktor ini juga dikenal dengan faktor personal dimana persepsi tidak
ditentukan oleh jenis atau bentuk stimulus melainkan didominasi oleh karakteristik individu yang akan memberikan respon pada suatu objek.
Objek mendapat tekanan dalam persepsi biasanya objek yang memenuhi tujuan individu melakukan persepsi yang tergantung pada pemenuhan
kebutuhan, kesiapan mental, emosi, minat, dan keadaan biologis serta latar belakang budaya.
2 Faktor struktural Merupakan faktor yang semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan
efek-efek syaraf tertentu. Faktor struktural ini akan lebih mudah dipahami jika memiliki fakta-fakta yang tidak terpisah sehingga dipandang secara
keseluruhan yaitu konteks, lingkungan, dan situasi objek yang dipersepsi. Pendapat lain juga dikemukakan Sugiyo 2005:38-
41 “secara garis besar terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecermatan persepsi antar pribadi, yaitu
faktor situasional dan faktor personal”. Faktor situasional berhubungan dengan deskripsi verbal, petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, dan
petunjuk paralinguistik. Deskripsi verbal berhubungan dengan rangkaian kata sifat yang dapat menentukan persepsi seseorang. Petunjuk proksemik berhubungan
dengan penggunaan jarakruang dan waktu dalam menyampaikan pesan. Jarak ini terbagi menjadi jarak publik, jarak sosial, jarak personal, dan jarak akrab.
Petunjuk kinesik berkaitan dengan gerakan, sedangkan petunjuk paralinguistik merupakan cara seseorang mengucapkan lambang-lambang verbal.
Faktor personal terbagi menjadi pengalaman, motivasi, kepribadian, intelegensi, kemampuan menarik kesimpulan, dan objektivitas. Faktor personal ini
dengan orang yang melakukan persepsi. Pengalaman yang banyak akan mendorong persepsi semakin cermat. Motivasi yang tinggi terhadap objek
persepsi akan menyebabkan persepsi menjadi bias atau kurang objektif. Kepribadian mengandung arti bahwa orang yang memiliki penilaian baik terhadap
diri sendiri cenderung memberikan penilaian yang positif pula bagi orang lain. Sementara itu, intelegensi, kemampuan menarik kesimpulan dan objektivitas yang
baik akan memicu persepsi yang baik pula. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berhubungan dengan segi kejasmaniahan dan psikologi sedangkan faktor eksternal
dipengaruhi oleh pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan motivasi.
2.3.1.3 Proses Terjadinya Persepsi