Hamzah B. Uno 2008: 23 mengemukakan bahwa ciri-ciri atau indikator motivasi antara lain:
“1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,3 Adanya
harapan dan cita-cita masa depan,4 Adanya penghargaan dalam belajar,5 Adanya kegiatan yang menarik dalam
kegiatan, 6 belajar adanya lingkungan belajar kondusif”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
indikator motivasi dalam mengikuti konseling individual adalah keaktifan siswa dalam mengikuti konseling individual, perhatian terhadap kegiatan
konseling individual, ketekunan dalam mengikuti layanan konseling individual, partisipasi dalam kegiatan konseling individual, minat dalam
mengikuti konseling individual dan kehadiran dalam mengikuti kegiatan konseling individual.
2.2.1.4 Macam-macam Motivasi
Secara umum macam-macam motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Singgih D. Gunarsa
2004:50-51 yaitu : 1. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak
yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki oleh seseorang,
semakin besar kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan.
2. Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui
saran, anjuran, atau dorongan dari orang lain. Faktor eksternal dapat mempengaruhi penampilan atau tingkah
laku seseorang, yaitu menentukan apakah seseorang akan menampilkan sikap gigih dan tidak cepat putus asa dalam
mencapai tujuannya.
Menurut Sardiman 2007:89-91 motivasi dibagi menjadi motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik :
1. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berasal dari dalam diri individu. Motivasi ada yang dapat
dipelajari dan ada yang tidak dapat dipelajari, masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu guru bimbingan dan konseling
harus memperhatikan hal ini agar proses konseling individu ataupun layanan dalam bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan yang diinginkan.
2.2.1.5 Fungsi Motivasi
Sardiman 2007: 85 menjelaskan motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, karena motivasi memiliki fungsinya
seperti: “1 mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan; 2 menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya; 3 menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi bagi tujuan tersebut.”
Selanjutnya Hamzah B. Uno 2008:17 menjelaskan bahwa fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut :
1 Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktifitas
yang didasarkan
atas pemenuhan
kebutuhan. 2 Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai.
3 Menentukan perbuatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan pendapat di atas, fungsi motivasi antara lain adalah untuk mendorong, menggerakkan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas siswa
sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Dengan hal tersebut seseorang melakukan sesuatu usaha yang sungguh-sungguh karena adanya
motivasi yang baik.
2.2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi