Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan konseling perorangan adalah terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku klien kea rah
yang lebih baik, terentaskannya masalah-masalah klien terkembangkannya potensi-potensi yang dimiliki individu. Dalam tujuan tersebut terangkum dalam
upaya preventif, peningkatan, perbaikan, penyelidikan, kognitif, fisiologis, dan psikologis yang melayani tiga fungsi penting dalam proses konseling, yaitu
motivasi, edukasi dan evaluasi.
2.2.3 Motivasi Siswa Mengikuti Konseling Individual
Dari pengertian mengenai motivasi konseling individual, maka motivasi siswa untuk memanfaatkan layanan konseling individu dapat diartikan sebagai
dorongan siswa untuk memanfaatkan layanan pemberian bantuan yang dilakukan secara tatap muka yang bertujuan untuk dapat merubah perilaku serta terbebas
dari masalah yang dihadapi. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti berpendapat
bahwa ciri-ciri siswa yang bermotivasi memanfaatkan layanan konseling individu adalah :
a. Keaktifan siswa pada layanan konseling individual b. Adanya perhatian terhadap konseling individual
c. Adanya ketekunan dalam kegiatan konseling individual d. Adanya partisipasi terhadap konseling individual
e. Adanya minat untuk mengikuti konseling individual f. Kehadiaran untuk memanfaatkan layanan konseling individual
2.3 Persepsi Siswa tentang Karakteristik Kepribadian Konselor
2.3.1 Persepsi Siswa
Persepsi siswa tentang karakteristik kepribadian konselor menjadi salah satu hal yang perlu diusahakan guru BK agar tujuan pelaksanaan layanan dapat
tercapai. Terdapat beberapa hal yang akan dibahas pada bagian ini diantaranya: 1 pengertian persepsi, 2 proses persepsi, 3 faktor yang mempengaruhi
persepsi.
2.3.1.1 Pengertian Persepsi
Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu benda atau suatu kejadian yang dialami. Persepsi
menurut Walgito 2003:46 adalah “suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu
sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated
dalam diri individu”. Sebagai aktivitas ikut aktif berperan dalam persepsi itu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Proses penginderaan terjadi setiap saat,
yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia
luarnya. Menurut
Slameto 2010: 102, “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia melalui alat indera, yaitu
indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.” Kemudian pengertian