Sedangkan pengertian publik menurut Soekamto adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui media
komunikasi baik media komunikasi secara umum misalnya pembicaraan secara pribadi, desas-desus, melalui media komunikasi massa misalnya surat kabar,
radio, televisi, dan sebagainya. Bogadus mengatakan bahwa publik itu adalah sejumlah besar orang antara
yang satu dengan yang lain tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah Sumarno,
1990:24. Herbert Blumer Sastropoetro, 1990:108 mengemukakan ciri-ciri publik
sebagai berikut: 1.
Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu;
2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut;
3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.
II.3.3. Tipe publik
Empat tipe publik menurut Grunig Repper 1992:139 dalam bukunya
“Strategic Management, Public and Issues”
1. All issue publics : bersikap aktif dalam berbagai isu.
2. Apathetic publics : tidak memperhatikan atau tidak aktif terhadap semua isu
3. Single issue public : aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas
Universitas Sumatera Utara
4. Hot issue publics : baru aktif setelah semua media mengekspos hampir semua orang dan isu menjadi topik sosial yang diperbincangkan
secara luas.
Sikap individu terhadap opini:
1.
Orientasi
Orientasi individual mencakup persepsi terhadap isu atau objek dalam lingkungan dan persepsi orang lain yang signifikan terhadap isu atau objek
yang sama sedang. Model orientasi menyangkut masalah penilaian terhadap objek berdasarkan pengalaman dengan sumber nilai:
a Kemenonjolan Salience;
Perasaan tentang suatu objek yang berasal dari pengalaman individu dari situasi sebelumnya.
b Relevansi Pertinence;
Nilai relatif dari sebuah objek berdasarkan perbandingan objek dengan objek berdasarkan atribut yang sama.
c Sikap;
Predisposisi atau preferensi lintas situasional berkenaan dengan sebuah objek yang berhubungan dengan empat komponen:
kerangka referensi evaluatif nilai dan kepentingan, kognisi pengetahuan dan keyakinan, afektif perasaan dan
kecenderungan, niat prilaku conation.
Universitas Sumatera Utara
2.
Koorientasi
Ketika dua atau lebih orientasi individu mengarah pada isu atau objek yang sama, maka individu itu berada dalam keadaan koorientasi. Model
koorientasi mencakup tahapan konstruk intrapersonal: a
Congruention
Sejauhmana pandangan anda sesuai dengan perkiraan anda tentang
pandangan orang lain mengenai isu yang sama.
b
Kesepakatan Agreement
Sejauhmana dua orang atau lebih memberikan evaluasi yang sama
terhadap sebuah isu yang menjadi perhatian bersama.
c
Pemahaman Understanding
Mengukur kemiripan dalam definisi dari dua orang atau lebih.
Konsensus Koorientasi
1.
Konsensus Monolitik
Tingkat kesepakatan aktual yang tinggi yang secara akurat dikenali oleh
mereka yang terlibat.
2.
Konsensus Semu
Ketidaksepakatan aktual tetapi mayoritas mereka yang terlibat di dalamnya beranggapan bahwa mereka semua sepakat.
3.
Konsensus Penuh
Serangkaian pemahaman timbal balik yang terus-menerus antar anggota dari kelompok yang membahas isu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
II.3.4. Pengertian Opini Publik