Proses Pembentukan Opini Publik

7. Tidak boleh dilupakan bahwa terbentuknya opini publik selalu memulai diskusi sosial.

II.3.5. Proses Pembentukan Opini Publik

Menurut Cutlip dan Center, opini publik merupakan hasil penyatuan pendapat para individu tentang masalah-masalah yang bersifat umum Sastropoetro, 1990:52. Mengenai suatu persoalan issue yang dianggap aktual, tiap individu dapat membicarakannya tanpa acara, waktu dan tempat. Percakapan yang berupa pertukaran pikiran dan kadang-kadang berdebat sengit itu berlangsung di jalan, di kantor, di rumah makan atau warung kopi, di tempat - tempat pertemuan atau di mana saja, di mana masing-masing pihak yang terkait mengajukan pendapatnya berlandas pada fakta atau perasaan sentimen, prasangka prejudice, harapan, ketakutan, kepercayaan, pengalaman, prinsip- prinsip, pendirian, tradisi, keyakinan dan sebagainya. Persoalan yang didiskusikan itu dalam prosesnya mengacu pada suatu kondisi yang terkonsolidasi dan jelas hingga terwujud bentuk-bentuk pendapat tertentu Sumarno, 1990:19. Selanjutnya dikemukakan bahwa orang-orang yang mempunyai opini atau pendapat yang tegas, mendasarkannya kepada alasan-alasan yang rasional yang berarti dasar-dasar yang masuk akan dapat dimengerti oleh orang lain. Jadi seperti yang telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali ialah ada tiga sebab yang menimbulkan perbedaan pendapat, yaitu: 1. Perbedaan pandangan terhadap fakta. 2. Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan. 3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan. Universitas Sumatera Utara Dasar-dasar yang rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi berarti bahwa disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati- hatian dalam pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu opini yang menguntungkan. Kelompok-kelompok manusia yang terdiri atas individu-individu yang secara kebetulan misalnya bertemu di jalan, di warung, di tempat kerja atau di rumah, kemudian secara tidak sadar berkumpul dan kemudian mendiskusikan isu tersebut hingga terpenuhi ciri-ciri sebagai berikut Sastropoetro, 1990:108: 1. Kehadiran kelompok bukan akibat dari suatu rencana yang telah dirumuskan terlebih dahulu, tetapi merupakan suatu respon yang bersifat alamiah dan wajar terhadap suatu isu atau situasi tertentu; 2. Kelompok tersebut bukan pula merupakan suatu kelompok yang telah didirikan secara resmi, dan karenanya tidak mengenal struktur organisasi dan unsur norma lainnya; 3. Bertemunya individu-individu dalam kelompok terbentuk karena spontanitas. Tersiarnya berita-berita, menimbulkan situasi bahwa secara tidak sengaja dan tertarik kepada berita-berita tersebut, orang-orang membicarakannya. Mereka secara spontan membicarakan salah satu soal yang bersifat kontroversial. Pada awalnya pembicaraan berjalan tenang, tetapi lambat laun tanpa disadari mereka terlibat dalam diskusi. Masing-masing mengemukakan suatu penyelesaian. Pendapat-pendapat yang saling dipertukarkan akan menghasilkan masukan yang Universitas Sumatera Utara beragam dan simpang siur, yang lambat laun akan menuju kepada satu pikiran yang bulat. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, menurut Sastropoetro 1990:109, terdapat tiga tahap pembicaraan sebagai berikut: Tahap 1 : masukan yang masih semrawut. Tahap 2 : tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang jelas dan menyatu. Tahap 3 : tahap di mana pendapat telah menyatu, bulat, dan kuat. Pendapat yang terbentuk itu tidak ditentang lagi oleh orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut. Seterusnya publik itu bubar dan membicarakan masalah lain. Pendapat yang telah dinyatakan dan tidak dipertentangkan itulah yang disebut dengan opini publik.

II.3.6. Kekuatan Opini Publik

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Konflik Indonesia-Malaysia Dan Opini Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Media Televisi Mengenai Konflik Pencaplokan Lagu Daerah Rasa Sayange yang Dilakukan Oleh Malaysia Terhadap Opini Mahasiswa Departemen Etnomusikologi FIB –

0 68 126

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Opini Mahasiswa Terhadap Iklan Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV)

0 54 90

Opini Mahasiswa Terhadap Figur Obama Dalam Iklan Wafer Tango (studi deskriptif terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara).

1 55 148

Situs YouTube dan Peningkatan Kemampuan Bermusik Mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara

0 31 78

Pemanfaatan Situs Universitas Sumatera Utara Dengan Pendapat Publik Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Peranan Situs Universitas Sumatera Utara dengan Opini Mahasiswa Terhadap Layanan Informasi Pendidikan)

0 58 108

Opini Mahasiswa Terhadap Tayangan MTV Insomnia Di Global TV(Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

1 25 93

Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa dan Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif tentang Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Metro TV terhadap Pembentukan Opini Mahasiswa FISIP USU)

2 35 105

PERSEPSI PENGGUNA INTERNET (NETTER) MENGENAI PENGGUNAAN SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AKTUALISASI DIRI (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Aktif Situs YouTube)

0 9 22

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)

13 54 15