massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak
maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa media cetak dan media elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain: televisi, radio, majalah, koran, buku, dan film Nurudin,
2004:2 Menurut Wright 1959, dalam Severin dan Tankard 2007:4, perubahan
teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki ciri:
1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar,
heterogen, dan anonim. 2.
Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan
sifatnya sementara. 3.
Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
I.6.2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986
dalam Lubis 2005:42, mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk
mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun
kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, tapi sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun di
bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi,
terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi
kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas Nasution, 1989:6.
I.6.3. Opini Publik
William Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan
yang berlainan mengenai masalah tersebut Sunarjo, 1984:31. Sunarjo 1984:24 menjelaskan opini pendapat mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut: 1.
Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan; 2.
Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; 3.
Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar. Menurut Mayor Polak Sunarjo, 1984:19, publik atau khalayak ramai
adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang
sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dengan
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan tindakan yang konkret. Herbert Blumer Sastropoetro, 1990:108 mengemukakan ciri-ciri publik
sebagai berikut: 1.
Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu; 2.
Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut; 3.
Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu. Irish dan Protho Susanto, 1985:91 menyatakan bahwa suatu pendapat
harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini
karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat tentang
suatu kejadian yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.
Selanjutnya Irish dan Protho Susanto, 1985:92 menambahkan bahwa suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan
membentuk pendapatnya dan menyatakannya atau memberikan tanggapannya atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula.
I.6.4. Teori S-O-R