1 4,21 – 5,00
Sangat Tinggi 1
5 2
3,41 – 4,20 Tinggi
14 70
3 2,61 – 3,40
Sedang 2
10 4
1,81 – 2,60 Rendah
3 15
5 1,00 – 1,80
Sangat Rendah
Jumlah 20
100 Sumber :kuesioner tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden tentang Kinerja Guru di Sekolah SDN 106800 Hamparan
Perak Deli Serdang dikategorikan sangat tinggi sebanyak 1 responden 5, yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 14 responden 70, sedangkan yang
termasuk dalam kategori sedang sebanyak 2 responden 10. Sedangkan yang menjawab rendah sebanyak 3 responden 15 dan sangat rendah tidak ada. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja guru pada SDN 106800 Hamparan Perak ini sudah dikategorikan tinggi, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel diatas.
4.5 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, penulis menggunakan uji korelasi product moment untuk mengetahui adanya pengaruh atau
untuk menentukan besarnya korelasi antara dua variabel. Untuk mengetahui apakah korelasi signifikan atau tidak, dapat
dikonsultasikan dengan r tabel product moment, dengan kriteria sebagai berikut : jika r hitung r tabel, maka koefisien korelasi signifikan. Jika r hitung r tabel, maka
korelasi tidak signifikan. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh hasil sebagai berikut :
=
20.27038 −739731
�[20.27337−739²][20.26867−731²
= 540760
− 540209 �6192979
= 551
1358
= 0.40
Dari hasil analisis diatas maka diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,40. untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel
berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiono, 2002 :149 yakni sebagai berikut :
+0,00 sd 0,199 sangat rendah atau tidak ada korelasi
+0,20 sd 0,39 9 korelasi rendah
+0,40 sd 0,599 korelasi sedang
+0,60 sd 0,799 korelasi kuat
+0,80 sd 1 korelasi sangat kuat
4.6 Uji Signifikan
Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa, yang berbunyi
“tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Hipotesa ditolak apabila t hitung lebih besar dari t-tabel t hitung t-tabel, dan dapat diterima apabila harga t-
hitung lebih kecil dari harga t-tabel t hitung t-tabel
T hitung = 0,
40
√20−2 �1−0,40
√18 √0,60
=
4,24 0,78
T hitung = 0,40
4,24 0,78
= 2,17
Dari perhitungan diperoleh nilai r
xy
sebesar 0,40 dan diuji keberartian menggunakan uji t dan diperoleh t-hitung sebesar 2,17 lebih besar dari t-tabel 0,433
sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesa diterima dimana Gaya Kepemimpinan X mempunyai hubungan positif terhadap Kinerja Guru Y.
4.7 Koefisien Determinan
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel mengkuadratkan nilai koefisien product moment r
xy 2
x 100
KD =
² x 100 = 0,40² x 100
= 0,16 x 100
= 16 Dari perhitungan rumus diatas dapat diketahui bahwa sebesarnya Hubungan
Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Guru Pada SDN 106800 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang sebesar 16 sedangkan 84 dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti gaji, system informasi, intensif, dan sebagainya
BAB V
ANALISA DATA
Sesudah diuji secara empiris, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti kinerja guru pada SDN 106800
Hamparan Perak sudah cukup baik yaitu bahwa pengaruh kepemimpinan dari seorang atasan atau kepal sekolah di sekolah tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja guru menjadi lebih baik lagi.
5.1 Gaya Kepemimpinan