Teknik Penentuan Skor Teknik Analisa Data

2.5 Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden sugiono, 2003 : 17 Adapun skor dari setiap pernyataan yang ditentukan yaitu : • Untuk alternatif jawaban A diberi skor 5 • Untuk alternatif jawaban B diberi skor 4 • Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 • Untuk alternatif jawaban D diberi skor 2 • Untuk alternatif jawaban E diberi skor 1 Untuk menetapkan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel akan tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah ataupun sangat rendah maka terlebih dahulu ditentukan kelas intervalnya, dengan perhitungan sebagai berikut : Kelas Interval = Skor tertinggi – skor terendah Banyaknya bilangan Maka diperoleh interval sebagai berikut : 5 −1 1 = 0,80 Dengan demikian dapat diketahui jawaban responden untuk masing-masing subvariabel yang dapat dikategorikan menjadi : a. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21 - 5,00 b. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang : 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80 Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah pertanyaan dari hasil pembagian tersebut dapat diketahui dari jawaban responden termasuk kategori yang mana.

2.6 Teknik Analisa Data

1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru pada SDN 106800 Hamparan Perak digunakan analisa korelasi product moment dari Carl Pearson dalam Arikunto 1997 : 256 ��� = N ∑XY −∑X∑Y √N.∑x 2 −∑X 2 N. ∑X−∑Y² Keterangan : R = koefisien korelasi X = variabel bebas Y = variabel terikat yakni produktivitas kerja pegawai N = jumlah sampel Untuk menentukan pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kinerja guru memiliki pengaruh yang positif, maka r hitung yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kepercayaan 95 dan α 5. Jika harga koefisien korelasi r hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika harga koefisien korelasi r hitung lebih kecil dari r tabel maka hipotesis ditolak. Sugiono 2002 : 149 mengatakan bahwa kriteria penafsirannya sebagai berikut : +0,00 sd 0,199 sangat rendah atau tidak ada korelasi +0,20 sd 0,39 9 korelasi rendah +0,40 sd 0,599 korelasi sedang +0,60 sd 0,799 korelasi kuat 0,80 korelasi sangat kuat

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN