30
T T
I J
TK
Kurang dari 0,20 Buruk
0,20-0,40 Sedang
0,40-0,70 Baik
0,70-1,00 Sangat Baik
Bertanda negatif Buruk sekali
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir soal. Suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, yaitu tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus:
Keterangan : TK
= tingkat kesukaran suatu butir soal J
T
= jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diolah I
T
= jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.
Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono 2001: 372 seperti tabel berikut.
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai tingkat kesukaran Nilai
Interpretasi
15 ,
00 ,
TK
Sangat sukar
30 ,
16 ,
TK
Sukar
70 ,
31 ,
TK
Sedang
85 ,
71 ,
TK
Mudah
00 ,
1 86
, TK
Sangat mudah Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini, digunakan butir-butir
soal dengan kriteria sedang, yaitu dengan membuang butir-butir soal dengan kategori terlalu mudah dan terlalu sukar.
31
Dari hasil uji coba post-test yang dilakukan terhadap 24 orang siswa kelas VIII F, semua nomor soal memiliki taraf kesukaran sedang kecuali soal nomor 2b dengan
taraf kesukaran 0,81 atau tergolong mudah. Soal untuk mengukur hasil belajar siswa disusun dalam bentuk tes uraian. Skor
jawaban disusun berdasarkan indikator hasil belajar siswa. Adapun indikator hasil belajar siswa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menyatakan ulang suatu materi. b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.
c. Memberi contoh dan non contoh dari materi. d. Menyajikan materi dalam berbagai bentuk representasi matematika.
e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu materi. f. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
g. Mengaplikasikan materi atau algoritma pemecahan masalah. Sedangkan instrumen penilaian aktivitas belajar siswa berupa lembar observasi.
Adapun aspek yang diamati adalah: No.
Aktivitas Indikator
1. Visual
a. Pandangan berfokus pada guru b. Membaca buku cetak maupun catatan
matematika c. Memperhatikan pekerjaan teman bertanya,
mengerjakan contoh 2.
Berbicara mental a. Bertanya kepada guru
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru c. Menanggapi penjelasan guru
d. Menyatakan pendapat atau memberi saran
3. Motorik
a. Menulis hasil diskusi atau tanya jawab tentang materi
b. Menggambar bangun datar pada soal yang terdapat gambar bangun datar di dalamnya
c. Mengerjakan latihan atau LKK
Diedrich dalam Ruhani, 2004: 9
32 Setiap siswa diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Setelah melakukan perhitungan, terdapat satu soal yaitu nomor 2b dengan kategori soal mudah dan daya beda soal sedang sehingga soal tersebut tidak di-
gunakan. Adapun rekapitulasi uji coba test dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Test
No Soal
Validitas Taraf
Kesukaran Daya
Pembeda Reliabilitas
1a Valid
0,66 sedang
0,42 baik
0,8 1b
Valid 0,62
sedang 0,42
baik 1c
Valid 0,66
sedang 0,50
baik 1d
Valid 0,70
sedang 0,42
baik 1e
Valid 0,66
sedang 0,57
baik 2a
Valid 0,64
sedang 0,42
baik 2b
Valid 0,81`
mudah 0,29 sedang
3 Valid
0,68 sedang
0,54 baik
reliabel 4a
Valid 0,66
sedang 0,50
baik 4b
Valid 0,70
sedang 0,42
baik 4c
Valid 0,70
sedang 0,42
baik 4d
Valid 0,45
sedang 0,42
baik 5
Valid 0,59
sedang 0,52
baik
Dari Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa realibilitas test, daya beda, dan tingkat kesukaran test belum memenuhi kriteria. Soal nomor 2b memiliki daya beda dan
tingkat kesukaran yang belum memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Untuk pengambilan data pada penelitian ini soal nomor 2b tidak dipergunakan, sehingga
butir soal yang digunakan dalam pengambilan data ini memiliki kriteria daya beda tinggi, tingkat kesukaran sedang, dan realibilitas soal sebesar 0,77 atau realibilitas
tinggi.
33
k i
i i
i hitung
E E
O x
1 2
2
G. Teknik Analisis Data