5 tipe GI, siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam ber-
komunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari, semua siswa dalam kelas saling terlihat dan
mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut, 4 Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama
sampai tahap akhir pembelajaran Httpwww.Akhmad sudrajat.wordpress.com [diakses tanggal 25-01-2012 pukul 10.00]. Melalui model pembelajaran
kooperatif tipe GI suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat siswa untuk memiliki
keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rumusan Masalah Umum : Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI efektif
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa?
2. Rumusan Masalah Khusus: a. Apakah rata-rata hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran konvensional?
6 b. Apakah rata-rata aktivitas belajar siswa yang pembelajarannya mengguna-
kan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik dibandingkan rata- rata aktivitas belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran konvensional ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ditinjau dari aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah teori pem- belajaran matematika yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation GI dan konvensional, serta efektivitas penerapan- nya jika ditinjau dari aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa kelas eksperimen, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar matematika yang baru.
b. Bagi guru mitra, diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru tentang model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka perbaikan proses pembelajaran matematika di sekolah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
7
Ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Model pembelajaran kooperatif tipe GI adalah model pembelajaran kooperatif
yang mempunyai enam tahapan sebagai berikuit: 1 Mengidentifikasi topik yang dilakukan oleh guru bersama murid, dan mengatur murid ke dalam
kelompok; 2 Siswa merencanakan tugas yang akan dipelajari; 3 Siswa melakukan investigasi; 4 Siswa menyiapkan laporan akhir; 5 Siswa mem-
presentasikan laporan akhir; 6 Siswa bersama dengan guru melakukan evaluasi materi pembelajaran.
2.
Efektivitas model pembelajaran adalah tingkat keberhasilan proses pem- belajaran untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, yang biasanya dilihat
melalui hasil tes. Efektivitas model pembelajaran ditinjau dari dua aspek, yaitu:
a. Aspek aktivitas belajar siswa dilihat dari aktivitas yang relevan dengan
pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran kooperatif tipe GI dikatakan efektif jika persentase aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran kooperatif tipe GI lebih besar dibandingkan persentase aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran tipe konvensional.
b. Aspek hasil pembelajaran dilihat dari tes. Model pembelajaran kooperatif
tipe GI dikatakan efektif jika nilai rata-rata post test kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik dibandingkan nilai rata-rata
post test kelas dengan pembelajaran tipe konvensional. 3. Aktivitas belajar siswa di kelas yakni kegiatan siswa yang relevan dengan
aktivitas pembelajaran dikelas. Adapun aspek yang termasuk dalam aktivitas belajar siswa yang relevan dengan pembelajaran di kedua kelas adalah : 1
8 Visual meliputi pandangan berfokus pada guru, membaca buku cetak maupun
catatan matematika, memperhatikan pekerjaan teman; 2 Berbicara mental meliputi bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan yang diajukan guru, me-
nanggapi penjelasan guru, dan menyatakan pendapat atau memberi saran; 3 Motorik meliputi menulis hasil diskusi pada kelas eksperimen atau tanya
jawab materi pada kelas kontrol, menggambar bangun datar yang terdapat gambar bangun datar di dalamnya, dan mengerjakan latihan pada kelas
kontrol atau LKK pada kelas eksperimen. 4. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa pada aspek kognitif sebagai
akibat dari perubahan tingkah laku setelah mengikuti pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang diukur dengan tes yang
dinyatakan dengan nilai tes.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar Matematika
Kegiatan belajar merupakan hal penting yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa.
Berikut adalah pengertian belajar, Slameto 1987: 2 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Roestiyah
1989: 8 mengemukakan bahwa belajar adalah proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada individu.
Sudjana 2000: 28 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pemahaman, pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya, daya penerimaan dan lain-lain aspek
yang ada pada individu siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil pengertian bahwa belajar