beberapa ciri sebagai berikut: 1 Dapat digunakan dalam berbagai cara, maksudnya dapat
dimainkan dengan bermacam-macam tujuan, manfaat dan menjadi bermacam-macam bentuk.
2 Ditujukan terutama untuk anak-anak prasekolah dan berfungsi untuk berbagai aspek perkembangan kecerdasan
dan motorik anak. 3 Segi keamanan sangat diperhatikan baik dari bentuk maupun
penggunaan cat. 4 Membuat anak terlibat secara aktif
5 Sifatnya konstruktif.
f. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar
Ada bebarapa langkah yang harus diperhatikan dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran yaitu:
1 Menganalisis pokok bahasansub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam bentuk media audio atau foto.
2 Menyiapkan bahan-bahan yang digunakan. 3 Menugaskan siswa untuk juga menyiapkan bahan-bahan yang
digunakan dalam proses belajar-mengajar. 4 Memeragakan gambar-gambar sehingga dapat dilihat dengan
jelas oleh semua siswa 5 Guru meminta para siswa mengomentari gambar yang telah
diperagakan dan siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
6 Guru menjelaskan materi pelajaran melalui media yang telah disiapkan sekaligus juga menanamkan nilai moral dan norma
yang menjadi target harapannya. 7 Guru
menyimpulkan materi
pelajaran sekaligus
menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materipelajaran Ruminiati,
2007: 2-23.
2.1.5. Pengertian Metode Diskusi
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru
dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001:740 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan metode diskusi adalah cara belajar atau
mengajar yang melakukan tukar pikiran antara murid dengan guru, murid dengan murid sebagai peserta diskusi.
Namun tidak semua kegiatan bertukar pikiran dapat dikatakan berdiskusi. Menurut Maidar dan Mukti 1991:37 diskusi pada
dasarnya adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk
mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Sedangkan menurut Zuhairini 1983 : 89 yang dimaksud metode diskusi ialah suatu metode didalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku
murid. Metode diskusi merupakan suatu cara penyampaian bahan pelajaran
dan guru memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh manusia;
sedemikian kompieksnya masalah tersebut sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja. tetapi kita harus
menggunakan segala pengetahuan kita untuk memberi pemecahan yang terbaik. Ada kemungkinan terdapat lebih-dari satu jawaban
yang benar sehingga harus menemukan jawaban yang paling tepat di antara sekian banyak jawaban tersebut.
Suryosubroto dalam Djamarah 2006 mengemukakan bahwa penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran dapat melibatkan
semua siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar dan dapat menguji tingkat pengetahuan serta penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing
sehingga dapat
menumbuhkan kembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah.
Dalam hal ini diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik, selain memberi kesempatan untuk
mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam kehidupan yang demokratis kita diajak untuk hidup bermusyawarah,
mencari keputusan-keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan untuk peranan peserta dalam kehidupan di
masyarakat. Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan
beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan tugas atau permasalahannya.
a. Karakteristik Metode Diskusi