dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep IPS dengan bantuan
guru. Dalam hal ini, aktivitas yang diamati selama kegiatan
pembelajaran ber-langsung dibatasi pada ruang lingkup.
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya berkaitan pula dengan hasil yang dicapai dalam belajar. Pengertian hasil belajar itu sendiri dapat diketahui dari
pendapat ahli pendidikan. Menurut Djamarah 2000: 45, hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk
menghasilkan sebuah
prestasi dibutuhkan
perjuangan dan
pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh- sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang
mampu untuk mancapainya.
adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan
Surachmad 1981:2 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan nilai hasil belajar yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam
belajar. Hal tersebut berarti hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar.
Menurut Purwanto 1990:3, evaluasi dalam pendidikan adalah penafsiran atau penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan
siswa menuju kearah tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang ditetapkan dalam kurikulum. Hasil penilaian ini pada dasarnya adalah hasil
belajar yang diukur. Hasil penilaian dan evaluasi ini merupakan umpan balik untuk mengetahui sampai dimana proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan.
Dari berbagai kajian definisi hasil belajar di atas bahwa hasil belajar merupakan sebagai hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu berupa
angka kuantitas yang menunjukan peningkatan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Belajar pada hakikatnya merupakan perubahan pada diri seseorang
sebagai subjek didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena belajar adalah suatu proses merubah kondisi seseorang yang
terwujud dalam tiga ranah yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik. Adapun perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil dari
belajar adalah sebagai aberikut: 1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Maksudnya adalah bahwa individu yang menyadari dan merasakan telah terjadi adanya perubahan yang terjadi pada
dirinya. 2. Perubahan yang terjadi relative lama. Perubahan yang terjadi
akibat belajar atau hasil belajar yang bersifat menetap atau permanen, m aksudnya adalah bahwa tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap. 3. Perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek tingkah laku.
4. Perubahan yang diperoleh individu dari hasil belajar adalah meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku baik dalam sikap
kebiasaan, keterampilan dan pengetahuan. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar
yang optimal cenderung menunjukan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi
pada diri siswa 2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk prilakunya, bemanfat untuk
mempelajarai aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lainya.
4. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengerndalikan dirinya terutaman adalam menilai hasil yang
dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Belajar dipengaruhi pula oleh faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
antara lain dibagi menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
sebagai berikut. 1.
Kesehatan anak 2
Rasa aman 3
Kemampuan dan minat 4
Kebutuhan diri anak akan sesuatu yang akan dipelajari. Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai
berikut. 1
Lingkungan belajar, iklim, dan teman belajar. 2
Motivasi dari luar Rustiyah,1995:123. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, juga siswa
mengalami hambatan-hambatan dalam belajar baik itu bersifat endogen maupun bersifat eksogen. Yang bersifat endogen adalah
faktor biologis dan faktor psikologis siswa. Sedangkan faktor eksogen adalah seperti sikap orang tua, suasana lingkungan, sosial
ekonominya, dan sikap budayanya. Untuk dapat meningkatkan belajar dengan baik maka guru harus mengenal anak dengan baik
pula karena setiap anak tidak sama persis kesulitan dan permasalahan yang dihadapinya. Dengan demikian guru harus mampu meneliti
setiap kekurangan-kekurangan dalam hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil
akademis yaitu hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang telah dirumuskan guru baik berupa segi
kognitif, afektif maupun dari segi psikomotornya. Dalam proses belajar dan mengajar seorang guru wajib menentukan
tujuan pembelajaran baik tujuan pembelajaran umum maupun khusus. Mengukur keberhasilan belajar siswa atau hasil yang dicapai
siswa harus mampu mengevaluasi belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari segi pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk memudahkan guru dalam mengukur keberhasilan belajar maka guru harus menentukan tujuan pembelajaran khusus
yang baik. Ada beberapa kriteria dalam pembuatan TPK Tujuan Pembelajaran
Khusus yang baik yaitu sebagai berikut: a
Mengandung satu jenis perbuatan. b
Dinyatakan dalam kualitas dan kuantitas penguasaan siswa. c
Kondisi yang bagaimana yang diinginkan guru Tim MKDK IKIP Semarang,1995:28.
Hasil belajar yang dicapai siswa berkaitan erat dengan kesulitan belajar dan keberhasilan belajar. Menurut Abdurrahman 1999:6
learning disability. Terjemahan tersebut diartikan sebagai ketidakmampuan belaja
Learner berpendapat, ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar, yaitu :
a. Adanya gangguan dalam hubungan keruangan.
b. Abnormalitas persepsi visual.
c. Assosiasi visual motorik.
d. Perverasi.
e. Kesulitan mengenal dan memahami simbol.
f. Gangguan penghayatan tubuh.
g. Kesulitan dalam bahasa dan membaca
h. Performance IQ jauh lebih rendah daripada sektor verbal IQ
Abdurrahman, 1999:259.
Jadi kesulitan belajar IPS disebabkan rendahnya kemampuan intelegensi, banyaknya terkait dengan kesulitan memahami konsep
visual dan adanya gangguan assosiasi visual motorik. Gejala adanya kesulitan belajar meliputi:
a. Hasil yang rendah di bawah rata-rata kelompok kelas.
b. Hasil yang dicapai dengan usaha tidak seimbang.
c. Lambat dalam melakukan tugas belajar.
d. Menunjukkan sikap kurang wajar seperti acuh tak acuh,
berpura-pura dusta dan lain-lain. e.
Menunjukkan tingkah laku yang berlainan Supriyono, 1991:89.
Jenis kesulitan belajar menurut Amti, 1992:67 masalah belajar pada dasarnya digolongkan atas: a sangat cepat dalam belajar, b
keterlambatan akademik, c lambat belajar, d penempatan kelas, e kurang motivasi dalam belajar, f sikap dan kebiasaan yang
buruk dalam belajar dan kehadiran di sekolah sering tidak masuk. Dengan demikian bahwa anak yang perlu mendapat bantuan dari
guru dalam hal ini adalah layanan bimbingan belajar, agar peserta didik dapat melaksanakan kegiatan belajar secara baik dan terarah.
2.1.3. Pengertian Media Pembelajaran