Analisis Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. c. Pengujian Autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk melihat kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 periode sebelumnya dalam sebuah model regresi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan pengujian Durbin-Watson. Berikut ini merupakan hasil pengujian autokorelasi menggunakan pengujian Durbin-Watson. Tabel 5.6. Hasil Pengujian Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .787 a .620 .612 .01099 1.972 a. Predictors: Constant, Tingkat Kecukupan Modal, Aktiva Produktif, Rentabilitas, Likuiditas, Tingkat Efisiensi Usaha b. Dependent Variable: Profitabilitas Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan pengujian autokorelasi, nilai Durbin-Watson D- W menunjukkan angka 1,972. Nilai D-W berada di antara -2 sampai 2. Hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi. 4. Penentuan Model Regresi Penelitian ini menggunakan lima variabel independen yaitu variabel tingkat efisiensi usaha, aktiva produktif, likuiditas, rentabilitas, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecukupan modal. Berikut ini merupakan hasil regresi yang telah dilakukan. Tabel 5.7. Hasil Pengujian Model Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95.0 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant -.070 .006 -11.040 .000 -.083 -.058 Tingkat Efisiensi Usaha .089 .005 .755 17.992 .000 .079 .098 Aktiva Produktif 3.135E-5 .000 .041 1.019 .309 .000 .000 Likuiditas -.005 .004 -.049 -1.172 .242 -.013 .003 Rentabilitas .071 .019 .151 3.804 .000 .034 .108 Tingkat Kecukupan Modal -.007 .008 -.035 -.862 .389 -.023 .009 a. Dependent Variable: Profitabilitas Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Tabel 5.8. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R² Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .787 a .620 .612 .01099 1.972 a. Predictors: Constant, Tingkat Kecukupan Modal, Aktiva Produktif, Rentabilitas, Likuiditas, Tingkat Efisiensi Usaha b. Dependent Variable: Profitabilitas Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan hasil pengujian model regresi, dapat dibuat suatu model persamaan regresi data panel sebagai berikut : Dalam melakukan penentuan model regresi diperlukan pengujian koefisien determinasi R² yang digunakan untuk menentukan kesempurnaan model regresi. Berdasarkan hasil pengujian koefisien PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI determinasi R², menunjukkan nilai R Square sebesar 0,620. Jadi, variabel tingkat efisiensi usaha, aktiva produktif, likuiditas, rentabilitas dan tingkat kecukupan modal dapat mempengaruhi profitabilitas sebesar 62 sedangkan sisanya 38 profitabilitas dipengaruhi oleh faktor lain. 5. Pengujian Simultan Uji F Penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel independen, maka perlu dilakukan evaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji F. Tabel 5.9. Hasil Pengujian Simultan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .050 5 .010 83.478 .000 a Residual .031 256 .000 Total .081 261 a. Predictors: Constant, Tingkat Kecukupan Modal, Aktiva Produktif, Rentabilitas, Likuiditas, Tingkat Efisiensi Usaha b. Dependent Variable: Profitabilitas Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Tabel 5.9. menunjukkan bahwa hasil perhitungan F hitung = 83,478 dengan probabilitas sebesar 0,000, diketahui bahwa probabilitas kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai F signifikan. Kesimpulannya adalah variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.. 6. Pengujian Hipotesis Parsial Uji T Pengujian hipotesis parsial Uji T bertujuan untuk mengetahui nilai tertentu yang diberikan dijadikan sebagai pembanding, berbeda secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nyata atau tidak dengan rata – rata sebuah sampel. Uji T digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individu. Tabel 5.10. Hasil Pengujian Hipotesis Parsial Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.070 .006 -11.040 .000 Tingkat Efisiensi Usaha .089 .005 .755 17.992 .000 Aktiva Produktif 3.135E-5 .000 .041 1.019 .309 Likuiditas -.005 .004 -.049 -1.172 .242 Rentabilitas .071 .019 .151 3.804 .000 Tingkat Kecukupan Modal -.007 .008 -.035 -.862 .389 a. Dependent Variable: Profitabilitas Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis parsial uji t, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Pengaruh Tingkat Efisiensi Usaha Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Hasil uji parsial uji t menunjukkan nilai tingkat efisiensi usaha memiliki t hitung sebesar 17,992 dan nilai signifikansi 0,000. Hipotesis yang pertama adalah H o : Tingkat efisiensi usaha tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a : Tingkat efisiensi usaha berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Nilai signifikansi tingkat efisiensi usaha 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H o ditolak. Jadi, tingkat efisiensi usaha berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. b. Pengaruh Aspek Aktiva Produktif Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Hasil uji parsial uji t menunjukkan nilai aktiva produktif memiliki t hitung sebesar 1,019 dan nilai signifikansi 0,309. Hipotesis yang kedua adalah H o : Aktiva produktif tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a : Aktiva produktif berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Nilai signifikansi aktiva produktif sebesar 0,309 lebih besar dari 0,05 maka H o diterima. Jadi, aktiva produktif tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. c. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Hasil uji parsial uji t menunjukkan nilai likuiditas memiliki t hitung sebesar -1,172 dan nilai signifikansi 0,242. Hipotesis yang ketiga adalah H o : Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a : Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,242 lebih besar dari 0,05 maka H o diterima. Jadi, likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. d. Pengaruh Rentabilitas Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Hasil uji parsial uji t menunjukkan nilai rentabilitas memiliki t hitung sebesar 3,804 dan nilai signifikansi 0,000. Hipotesis yang keempat adalah H o : Rentabilitas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a : Rentabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Nilai signifikansi rentabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H o ditolak. Jadi, rentabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. e. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Hasil uji parsial uji t menunjukkan nilai tingkat kecukupan modal memiliki t hitung sebesar -0,862 dan nilai signifikansi 0,387. Hipotesis yang kelima adalah H o : Tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a : Tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Nilai signifikan tingkat kecukupan modal 0,387 lebih besar dari 0,05 maka H o diterima. Jadi, tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Tingkat Efisiensi Usaha Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Dalam penelitian ini, tingkat efisiensi usaha diukur menggunakan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO. Berdasarkan hasil pengujian, tingkat efisiensi usaha yang berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prastiyaningtyas 2010 dan penelitian Liyana 2011 yang menyatakan bahwa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Apabila nilai rasio rendah maka nilai variabel akan semakin meningkat, sehingga keuntungan yang didapatkan akan semakin besar. Dalam penelitian ini, berdasarkan analisis data apabila nilai rasio tinggi maka tingkat efisiensi usaha meningkat, oleh karena itu profitabilitas juga akan meningkat. Tingkat efisiensi bank yang tinggi akan membuat aktivitas bank semakin efektif dalam menghasilkan keuntungan untuk menutupi biaya-biaya atas kerugian yang terjadi. Dalam hal ini bank mampu menekan biaya operasionalnya sehingga dapat mengurangi kerugian yang terjadi akibat tidak efisiennya bank dalam mengelola usaha. Sebaliknya, apabila bank tidak mampu menekan biaya operasionalnya maka ada kemungkinan bank akan mengalami kerugian sehingga tingkat keuntungan yang didapat akan menurun. 2. Pengaruh Aspek Aktiva Produktif Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Dalam penelitian ini, aktiva produktif diukur menggunakan rasio Non Performing Loan NPL. Berdasarkan hasil pengujian, aktiva produktif tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Prastiyaningtyas 2010 dan Liyana 2011 yang menyatakan bahwa aktiva produktif yang diukur menggunakan rasio Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Bisa jadi aktiva produktif tidak berpengaruh langsung terhadap profitabilitas. kemungkinan ada variabel lain yang mempengaruhi hubungan aktiva produktif dengan profitabilitas. Dalam hal ini, variabel yang mempengaruhi profitabilitas adalah rentabilitas dan tingkat efisiensi usaha. 3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Dalam penelitian ini, likuiditas diukur menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio LDR. Berdasarkan hasil pengujian, likuiditas yang diukur menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Liyana 2011 yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas, yang artinya jika nilai Loan to Deposit Ratio meningkat maka profitabilitas juga akan meningkat. Hasil penelitian Pratiyaningtyas 2010 menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, artinya semakin tinggi nilai Loan to Deposit Ratio suatu bank tidak menjadi tolok ukur keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. semakin tinggi atau semakin rendahnya nilai LDR atau nilai Likuiditas tidak menjadi tolok ukur keberhasilan bank dalam mencapai keuntungan yang tinggi. 4. Pengaruh Rentabilitas Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Dalam penelitian ini, rentabilitas diukur menggunakan rasio Net Interest Margin NIM. Berdasarkan hasil pengujian, rentabilitas yang diiukur menggunakan rasio Net Interest Margin berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prastiyaningtyas 2010 yang menyatakan bahwa Net Interest Margin berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal tersebut menunjukkan jika nilai rasio Net Interest Margin tinggi maka rentabilitas meningkat sehingga profitabilitas juga akan meningkat, karena semakin besar nilai rentabilitas maka kemungkinan bank mengalami masalah semakin kecil, sehingga profitabilitas akan meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Dalam penelitian ini, tingkat kecukupan modal diukur menggunakan Capital Adequacy Ratio CAR. Berdasarkan hasil pengujian, tingkat kecukupan modal yang diukur menggunakan Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Prastiyaningtyas 2010 dan Liyana 2011 yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Semakin tinggi atau semakin rendahnya nilai rasio Capital Adequacy Ratio atau nilai tingkat kecukupan modal tidak menjadi pengaruh terhadap keberhasilan bank dalam memperoleh keuntungan yang tinggi. 70

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat efisiensi usaha berpengaruh terhadap profitabilitas BPR. apabila nilai rasio tinggi maka tingkat efisiensi usaha meningkat, oleh karena itu profitabilitas juga akan meningkat. Tingkat efisiensi bank yang tinggi akan membuat aktivitas bank semakin efektif dalam menghasilkan keuntungan untuk menutupi biaya-biaya atas kerugian yang terjadi. Dalam hal ini bank mampu menekan biaya operasionalnya sehingga dapat mengurangi kerugian yang terjadi akibat tidak efisiennya bank dalam mengelola usaha. Sebaliknya, apabila bank tidak mampu menekan biaya operasionalnya maka ada kemungkinan bank akan mengalami kerugian sehingga tingkat keuntungan yang didapat akan menurun. 2. Aktiva produktif tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BPR. Bisa jadi aktiva produktif tidak berpengaruh langsung terhadap profitabilitas. Bisa jadi ada variabel lain yang mempengaruhi hubungan aktiva produktif dengan profitabilitas. Dalam hal ini, variabel yang mempengaruhi profitabilitas adalah rentabilitas dan tingkat efisiensi usaha. 3. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BPR. Semakin tinggi atau semakin rendahnya nilai LDR atau nilai Likuiditas tidak menjadi tolok ukur keberhasilan bank dalam mencapai keuntungan yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Rentabilitas berpengaruh terhadap terhadap profitabilitas BPR. Hal tersebut menunjukkan jika nilai rasio Net Interest Margin tinggi maka rentabilitas meningkat sehingga profitabilitas juga akan meningkat, karena semakin besar nilai rentabilitas maka kemungkinan bank mengalami masalah semakin kecil, sehingga profitabilitas akan meningkat 5. Tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Semakin tinggi atau semakin rendahnya nilai rasio Capital Adequacy Ratio atau nilai tingkat kecukupan modal tidak menjadi pengaruh terhadap keberhasilan bank dalam memperoleh keuntungan yang tinggi. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dari penelitian ini adalah tidak semua rasio keuangan diuji dalam penelitian ini. Rasio keuangan yang diuji dalam penelitian ini hanya rasio yang sering dipakai dalam penelitian – penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel dengan pendekatan koefisien tetap antar waktu dan individu Common Effect. Pendekatan Common Effect memiliki kelemahan yaitu tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku antar perusahaan dan kurun waktu dianggap sama. Hasil analisis tidak sesuai dengan teori dan hipotesa, kemungkinan model regresi yang dipakai tidak sesuai. Kriteria yang dimiliki Bank Perkreditan Rakyat beragam, sehingga membuat data menjadi beragam dan bisa membuat hasil analisis tidak sesuai dengan teori dan hipotesa.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

5 45 81

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

0 49 104

Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah Periode 2013-2015

0 7 108

TINGKAT KONSENTRASI PASAR BANK BPR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TINGKAT KONSENTRASI PASAR BANK BPR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2006 – 2009.

0 3 13

Pengaruh Kredit Bermasalah, Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Perusahaan Terhadap Rentabilitas.

0 0 2

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DILIHAT DARI ASPEK PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BKK PURWOREJO PERIODE TAHUN 2011-2013.

0 0 123

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DALAM ASPEK LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT.BPR CEPER PERIODE 2014 – 2016

0 0 15

ANALISIS KORELASI TINGKAT RENTABILITAS DAN TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK

0 0 88