Bank Perkreditan Rakyat BPR
dalam laporan keuangan, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada
penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan
angka rasio pembanding Munawir 1997:64. 2.
Macam – macam rasio keuangan
Rasio yang digunakan untuk menghitung kinerja suatu bank adalah sebagai berikut Dendawijaya 2000:116-124. Macam-macam rasio adalah
sebagai berikut : a.
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan suatu bank dalam
memenuhi kewajiban – kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban
yang sudah jatuh tempo. 1
Cash Ratio, adalah rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayarkan. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan alat likuid
uang kas ditambah dengan rekening giro bank yang disimpan pada Bank Indonesia yang dimilikinya. Semakin tinggi cash ratio maka
semakin tinggi pula likuiditas bank, jika likuiditas tinggi maka dalam praktiknya akan dapat mempengaruhi profitabilitas. Apabila
nilai likuiditas tinggi maka perusahaan dapat melunasi seluruh kewajiban
– kewajiban jangka pendeknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Reserve Requirement RR, lebih dikenal dengan dengan likuiditas
wajib minimum yaitu suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia bagi semua bank.
3 Loan to Deposit Ratio LDR, adalah rasio antara seluruh jumlah
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Loan to Deposit Ratio LDR menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin
tinggi LDR
mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas semakin rendah, hal tersebut dikarenakan jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai kredit semakin besar. 4
Loan to Asset Ratio LAR, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan
bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio, maka tingkat
likuiditasnya semakin kecil karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar.
5 Rasio Kewajiban Bersih Call Money, rasio ini menunjukkan
besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank. Apabila nilai rasio ini semakin
tinggi maka likuiditas bank akan menurun, karena bank tidak dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI