Fenomena Shock Wave Normal Entrainment Ratio

49 karena nozzle mengalami choking. Kecepatan aliran pada throat nozzle tetap pada sonic dengan P e = P dan distribusi tekanan pada nozzle sama dengan kondisi c. Aliran sisi outlet berekspansi secara supersonic sehingga outlet jet pressure dapat turun dari P ke P b White, 1998.

2.8.4 Fenomena Shock Wave Normal

Shock wave normal adalah gelombang kejut dengan bidang tegak lurus terhadap garis – garis arus aliran. Gelombang kejut normal dapat terjadi dalam aliran supersonik melalui saluran konvergen – divergen dan penampang konstan. Shock wave dapat menyebabkan perlambatan aliran dari supersonik menjadi aliran subsonik, kenaikan tekanan, dan kenaikan entropi. Pada aliran sonik dan subsonik, shock wave tidak dapat terbentuk karena perubahan tekanan dan temperatur sangat kecil. Perubahan kecepatan akibat shock wave dapat dirumuskan melalui persamaan 2.34: 1 2 2 1 2 2 2      k kM M k M x x y 2.34 dimana notasi x menunjukkan posisi inlet dan y menunjukkan posisi outlet pada sebuah saluran duct Crowe, Clayton T., et. al., 2010. Selain kecepatan, shock wave juga dapat mempengaruhi beberapa parameter fluida lainnya antara lain yaitu tekanan, kerapatan, dan temperatur. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui persamaan 2.35, 2.36, dan 2.37 Munson et. al, 2009. 1 1 1 2 2      k k Ma k k P P x x y 2.35 2 2 ] 2 1 [ 1 ] 2 1 [ 1 y x x y Ma k Ma k T T      2.36 y x x x x y V V Ma k Ma k      2 1 1 2 2   2.37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Tabel 2.3 menampilkan ringkasan karakteristik dari Shock Wave Normal pada beberapa parameter penting suatu aliran. Fenomena ini hanya dapat terwujud ketika bilangan Mach pada sisi inlet berupa supersonic dan subsonic pada sisi outlet Munson et. al, 2009. Tabel 2.3 Ringkasan dari Karakteristik Shock Wave Normal Munson et. al, 2009. Parameter Perubahan Melintasi Gelombang Kejut Normal Bilangan Mach Berkurang Tekanan statik Meningkat Tekanan stagnasi Berkurang Temperatur static Meningkat Temperatur stagnasi Konstan Kerapatan Meningkat Kecepatan Berkurang

2.8.5 Entrainment Ratio

Entraiment ratio ω adalah rasio pencampuran kedua fluida yang dinyatakan dalam perbandingan laju aliran massa secondary fluid terhadap primary fluid Chandra et al., 2014. p s m m     2.38

2.8.6 Expansion Ratio