Conventional Ejector Refrigeration System CERS Advanced Ejector Refrigeration System

16

2.5.1 Conventional Ejector Refrigeration System CERS

Gambar 2.10 menunjukan sistem refrijerasi konvensional dan diagram P-h dengan dua model ejector yang digunakan dalam teknologi refrijerasi, yaitu: model konstan area pencampuran dan model konstan tekanan pencampuran. Secara umum sistem tersebut mempunyai penggunaan energi yang kecil Q g yang disalurkan di generator untuk penguapan. Tekanan tinggi yang dihasilkan oleh generator primary flow dan tekanan rendah dari evaporator secondary flow masuk ke ejector. Pencampuran dari kedua fluida mengalami perubahan tekanan dan kecepatan pada mixing chamber, kemudian masuk menuju ke kondensor untuk proses pelepasan panas ke lingkungan Q c . Fluida yang terkondensasi akan dipompakan ke generator dan sisa uap akan masuk ke katub ekspansi lalu disalurkan ke evaporator Jianyong, et. Al., 2015. Gambar 2.10 a Conventional Ejector Refrigeration System CERS dan b P-h Diagram Chen J., et. Al., 2014. Conventional ejector refrigeration system CERS telah diteliti selama kurun waktu 100 tahun terakhir dan menjadi topik yang menarik sampai sekarang. Fenomena dari aliran yang ada di ejector juga belum terpecahkan dan desain dari geometri ejector juga tidak mudah untuk dipastikan. Hal ini disebabkan performa dari ejector mempunyai banyak faktor yang mempengaruhi, yaitu fluida kerja, dimensi ejector, kondisi pengoperasian terutama temperatur. Meskipun CERS menkonsumsi listrik dalam jumlah yang sangat sedikit, CERS mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 kekurangan ketika dibandingkan dengan absorption refrigeration system yaitu mempunyai COP yang rendah dan sulit untuk digunakan di berbeda kondisi pengoperasian Chen J., et. Al., 2014.

2.5.2 Advanced Ejector Refrigeration System

Dalam menyikapi CERS yang mempunyai nilai COP yang rendah, banyak peneliti mencoba untuk mencari Advanced Ejector Refrigeration System yang mempunyai nilai COP yang tinggi dalam simulasi dan eksperimen. Cara untuk memperoleh nilai COP yang tinggi dengan mengubah konfigurasi struktur dari ejector, menggunakan multi-stage ejector, tidak menggunakan pompa mekanik dalam pengoperasian sistem, dan menggunakan regenerasi danatau pre-cooler Chen J., et. al., 2014. Dalam Gambar 2.11 ditampilkan sistem refrijerasi pada multi stage ejector refrigeration system. Gambar 2.11 Dua tingkat sistem refrigerasi a Konfigurasi ejector; b Skema sistem; c P-h Diagram Chen J., et. al., 2014.

2.5.3 Combined Steam Ejector Refrigeration System